"Aduh Qi panas banget hari ini, bisa hitem kulit gue lama-lama," keluh Rara sambil menghormat bendera
"Gue juga panas, lo sih nggak bilang ada pr"
"Kok jadi gue? Seandainya ya ada pangeran ngasih minuman sama gue" Rara mulai berandai-andai
"Pangeran, pangeran. Pangeran kodok noh yang ada"
"Yeee namanya juga berharap, kira-kira disini ada pangeran nggak ya"
"Ada noh yang duduk disan," tunjuk Qiara kearah laki-laki berkacamata, dia sedang membaca buku
"Nggak deh Qi, buat lo aja," tolak Rara
"Lo spele samanya, dia itu sebenarnya ganteng. Tapi hanya ketutup kacamata dan rambutnya itu, coba di permak pasti ganteng"
"Kok kira ributin dia?"
"Dah lah Ra gue capek menghormat bendera terus, gue kesana ya ketempat pangeran"
Qiara pun pergi kearah pangeran, Rara hanya menatap dari kejauhan.
"Hai Pangeran," sapa Qiara
"Ha hai," Pangeran menjawab gugup
"Gue boleh duduk disini?"
"Bo boleh kok"
Qiara pun duduk disamping Pangeran.
"Baca apa?"
"Bi biologi"
"Kok lo gugup sih, santai aja. Gue nggak makam orang palingan makan teman, hahaha becanda kok"
Pangeran hanya tertawa kikuk.
"Lo pernah suka sama cewek"
"Pernah" Pangeran mulai tidak gugup lagi
"Kenapa nggak ditembak?"
Pangeran hanya menatap dirinya lirih, Qiara pun mengerti kenapa alasannya.
"Lo mau nggak nembak cewek? Gue tau caranya"
"Mau dong, gimana caranya?"
"Nanti sore lo datang kerumah gue, lo tau kan rumah gue"
"Aku tau kok, kan aku sering nganterin kamu pulang sewaktu kita masih sekelas"
"Oh iya ya, kan lo yang sering nganter gue pulang sewaktu kita kelas 10, waktu itu waktu kita masih sekelas dan nggak tau kenapa waktu lo kelas 11 lo masuk kekelas unggul dan gue tetap dikelas akhiran. Haha lucu juga ya kita, sekarang kita baru dekat"
"Aku pun ingin sekelas sama kamu," batin Pangeran
"Eh kok melamun"
"Nggak kok"
"Yaudah gue lanjut hormat bendera dulu, ntar singa mengamuk lagi. Haha gue pergi dulu, jangan lupa nanti sore. Dah"
Pangeran menatap punggung Qiara yang pergi dan melanjut hormat bendera, Pangeran pun tersenyum tipis.
☆☆☆☆
"Aduh Qi gila panas benar, untung aja udah istirahat. Yaudah yo kita kekantin, gue haus banget"
"Yuk lah, gue juga haus"
Qiara dan Rara pun kekantin, sesampai kekantin mereka pun duduk dibangku kosong.
"Qi gue pesen dulu ya, lo pesan apa?"
"Mie ayam aja Ra sama minuman dingin"
"Yaudah gue pergi dulu"
Rara pun pergi membelikan makanan, tak lama kemudian Rara datang dengan membawa makanan dan minuman dingin. Rara meletakkan kemeja, mereka lalu memakannya hingga habis setelah itu mereka pun minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE HUSBAND
Teen Fiction"Jika tau seperti ini, lebih baik kita tak bertemu dan dijodohkan" Qiara Yulia Ningsih "Kepergianmu membuat diriku hampir gila" Arnaldo Pratama Wahyudi Kisah remaja yang dijodohkan oleh kedua orangtuanya. Yang satu memiliki sifat possesive dan satu...