17

624 25 0
                                    

Sesuai dengan jam yang dikatakan Arnaldo Qiara telah selesai, dia memakai baju kaus ketat, celana pendek, memaki sepatu cas  dan rabut digerai tak lupa juga dia mengadeng tas yang berisi tugas prnya yang akan dikerjakan nanti malam.

Dia segera turun dari kamarnya dan dia melihat Arnaldo duduk disofa. Arnaldo berdiri melihat penampilan Qiara.

"Ayok kak cepat, nanti lama ngerjai tugasnya," ajak Qiara

"Kita nggak akan pergi sebelum kamu menganti pakaian kamu, ganti sana jangan pakai pakaian mengundang orang melakukan kejahatan"

"Loh emangnya salah aku pakai ini, ini biasa aja kok"

"Yaudah kita nggak akan pergi dan aku akan tetap nunggu disini sampai kamu ganti pakaian kamu"

"Iya iya bawel amat sih," gerutu Qiara dan pergi keatas lagi

Arnaldo kembali duduk, lumayan lama dia menunggu hingga suara memanggilnya.

"Kak," panggil Qiara

Arnaldo menoleh dan berdiri, dia mengamati pakaian Qiara kembali.

"Kenapa? Salah lagi?"

"Nggak, yaudah yuk"

"Bentar gue mau izin dulu sama bang Adria dulu"

"Yaudah cepat"

Qiara pun pergi kekamar Adrian. Sesampainya dia kesana dia membuka pintu kamar abanya dan melihat abangnya bermain playstasion, Adrian merasa ada yang membuka pintu kamarnya pun menoleh.

"Mau kemana lo dek, tumben rapi. Biasanya gembel," tanya Adrian dan kemudian melanjutkan gamenya.

"Bang Qiara pamit, Qiara mau pergi sama Arnaldo"

"Mau kemana"

"Mau fitting, Qiara juga pulangnya lama"

"Ooh yaudah hati-hati"

"Bang fokus banget sama gamenya, gimana mau dapat pacar kek gini. Ajak kek si Rara itu, diambil orang baru tau rasa. Hahah," kelakar Qiara dan pergi sebelum abangnha mengamuk

"Qiaraaaa," teriak Adrian dari kamar

Qiara hanya tertawa.

"Bang Adrian kenapa?"

"Biasa, yaudah yuk. Ntar keburu lama gue siap pr nya"

☆☆☆☆

Sebelum melakukan pemotretan mereka terlebih dahulu pergi ke toko butik untuk nembeli gaun dan tuxedo. Setelah sampai mereka pun masuk kedalam.

"Pagi tuan," sapa seorang karyawan hormat

"Pagi ada bu Nayla, saya sudah janjian dengan beliau."

"Anda tuan Arnaldo?"

"Iya mbak"

"Anda sudah ditunggu tuan, katanya anda bisa masuk keruangannya"

"Baiklah kami masuk dulu ya"

"Tuan apakah dia adik tuan?" Tanya karyawan itu

Qiara melotot karena dia dikira adik Arnaldo, halo mbak dia itu calon istrinya.

"Bukan mbak, dia calon istri saya"

Karyawan itu menatap tak percaya bahwa itu calon istrinya, pasalnya Qiara terlalu pendek dan mereka tak ada mesranya. Qiara menatap sinis si karywannya.

"Maaf kan saya tuan, saya kira dia adik anda"

"Nggak papa, yaudah ayok Qi," ajak Arnaldo menggandeng tangan Qiara, Qiara nenerima gandengan tangannya.

MY POSSESIVE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang