24

17.8K 582 7
                                    

Pesantren

Gigi merasa risih, fakih dan kalsum menerima gigi. fakih dan kalsum tidak akan mempersalahkan gigi. jika irgi sudah menikahi gigi dan berarti itu sudah keputusan irgi

"Papah menelepon tadi" Ucap Irgi

"Iya" Jawab Gigi

"Kamu masih kuliah?" Tanya Irgi

"Masih, oh iya dua hari aku tidak masuk kuliah" Jawab Gigi

"Besok masuk" Ucap Irgi

"Iya" Jawab Gigi

"Kamu tahu kenapa alasannya saya menikahi kamu?" Tanya Irgi

"Tidak tahu" Jawab Gigi

"Saya sudah berdosa, saya mencium kamu dan memeluk kamu" Ucap Irgi

"Oh" Jawab Gigi

"Kita belajar sama-sama ya" Ucap Irgi

"Iya" Jawab Gigi

Gigi bingung, kapan irgi mencium gigi dan jika memeluk gigi sadar pernah. gigi dan irgi harus belajar sama-sama dalam menjalani rumah tangga

Dua hari

Kampus

"Ke mana aja?" Tanya Pinkan dan wina

"Gua di rumah" Jawab Gigi

"Jangan bohong, lu ngk ada di rumah" Ucap Jihan

"Hening"

"Gua ngerti sama jalan pikir lu" Ucap Wina

"Lucu ya kita khawatir tapi yang di khawatirkan malah begitu responnya" Jawab Pinkan

"Iya rasanya lucu haha" Ucap Jihan tertawa

Jihan meninggalkan gigi, pinkan dan dan wina juga pergi meninggalkan gigi. rasanya tuh percuma khawatir, sikap gigi membuat siapapun kecewa dan begitu juga saat ini jihan kecewa

Ruangan

"Aku kesal" Ucap Jihan

"Kenapa sih sayang?" Tanya Gibran

"Gigi mas, aku dan temannya yang lain khawatir malah dia biasa-biasa saja" Jawab Jihan

"Kamu ini, mungkin sedang ada masalah dan tidak semua harus di bicarakan sayang urusan orang ada privasinya" Ucap Gibran

"Iya mas" Jawab Jihan

"Sudah jangan memasang wajah jelek,  yang ada nanti anak kit juga jelek" Ucap Gibran

"Mas ih" Jawab Jihan

"Maaf sayang" Ucap Gibran meminta maaf

"Iya" Jawab Jihan

Gibran mengelus-elus perutnya jihan, jihan merasa bahagia dan jihan pun tahu jika anak di dalam perutnya suka dengan apa yang di lakukan oleh gibran

Kafe

Jihan, pinkan dan wina berkumpul di kafe

"Lu pada bingung ngk sih sama gigi?" Tanya Pinkan

"Iya" Jawab Jihan dan wina

"Kaya ada yang terjadi sama dia" Ucap Pinkan

"Dia lagi ada urusan kali, ngk semua harus di kasih tau ke kuta" Jawab Jihan

"Iya juga" Ucap Pinkan

"Biarin aja, nanti juga cerita" Jawab Wina

"Iya" Ucap Jihan dan pinkan

Jihan, pinkan dan wina sengaja tidak mengajak gigi. gigi pasti sibuk, tidak tahu sibuk apa dan yang tentu jihan tidak ingin mengganggu gigi. jihan ingin gigi sadar dalam perbuatnya

Dosenku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang