28

15.3K 475 5
                                    

Kamar

Jihan dan berbaring di tempat tidur.
gibran memeluk jihan dan jihan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat gibran seperti anak kecil

"Aku tidak ingin kehilangan kamu an" Ucap Gibran

"Mas aku tidak akan ke mana-mana" Jawab Jihan mengelus-elus kepala gibran

"Iya aku tahu" Ucap Gibran

"Mas tidak boleh berbicara kasar ke lagi perempuan manapun" Jawab Jihan

"Iya maaf" Ucap Gibran meminta maaf

"Aku memaafkan mas" Jawab Jihan

"Hening"

"Aku ingin berbicara dengan mba mika" Ucap Jihan

"Untuk apa an?" Tanya Gibran

"Banyak hal yang ingin aku tanyakan ke pada mba mika mas" Ucap Jihan

"Hm" Jawab Gibran

Sampai kapanpun gibran tidak akan membiarkan jihan bertemu kembali dengan mika, gibran tidak sudi melihat wajah mika dana anaknya mika

Kampus

"Pin?" Tanya Gigi

"Gua mau nikah" Jawab Pinkan

"Sama?" Tanya Jihan

"Pak panji" Jawab Pinkan

"Cie" Ucap Wina

"Dateng ya" Jawab Pinkan

"Iya" Ucap Jihan, gigi dan wina

Pantas saja sejak tadi pinkan senyum-senyum, ternyata ingin menikah dengan panji dan jihan bersyukur jika panji serius ke pada pinkan

Tok tok

Clek

Alifa membukakan pintu

"Assalamualaikum mba" Salam Jihan

"Walaikumsalam an, masuk an" Jawab Alifa

"Iya mba" Ucap Jihan

Jihan masuk ke dalam rumah, jihan dan alifa ke ruang tamu. suami alifa adalah seorang ustdaz dan saat ini sedang keluar kota. alifa di tinggal dengan kedua anaknya dan anak perempuan alifa berusia empat tahun dan bulan depan ulang tahun yang ke lima tahun

"Anaknya mba lucu" Ucap Jihan

"Terimakasih an" Jawab Alifa

"Sama-sama mba" Ucap Jihan

"Say do'akan semoga anak kamu kembar juga" Jawab Alifa tersenyum

"Amin mba" Ucap Jihan pun tersenyum

Anak kembar alifa perempuan dua-duanya, yang pertama di beri nama khaeliana khalifa dan khalina khalifa. jihan tersenyum memperhatikan elia dan alin. alifa semenjak kenal dengan jihan, alifa bahagia dan alifa selalu berdo'a semoga jihan akan segera di berikan kepercayaan seorang anak

Kamar

Jihan berbaring di tempat tidur, jihan tidak pernah ingin ke rumah sakit dan jihan belum siap jika mendengar jika jihan tidak bisa hamil lagi. jihan selalu berdo'a ke pada Allah SWT dan jihan memang sangat menginginkan seorang anak. walaupun jihan belum hilang traumanya, jihan pasrah dan jihan hanya bisa berdo'a saja

Clek

Gibran keluar dari dalam kamar mandi

"Tadi ke rumah mba alifa an?" Tanya Gibran

"Iya mas, anaknya mba alifa lucu-lucu" Jawab Jihan tersenyum

"Insya Allah nanti anak kita juga lucu-lucu an" Ucap Gibran pun tersenyum

Dosenku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang