48

15.1K 333 0
                                    

Tami dan hani dua hari di rumahnya jihan dan gibran. tami dan hani tidak pernah bosan bermain dengan kedua cucunya aura dan fauzi. tami dan juga hani sering di menginap di rumahnya  jihan dan gibran. begitu juga dengan rudi dan gina yang sering menginap di rumahnya jihan dan gibran. jihan dan gibran bahagia dengan semua keluarga yang berada di rumahnya

Elvi dan arfan juga sedang di rumah jihan dan gubran main. elvi dan arfan  juga ikut berkumpul. jihan dan gibran tidak keberatan jika semua keluarga berada di rumahnya

"Kamu sudah cuci tangan belum fan?" Tanya Gibran

"Mas seperti fandi kotor saja tangannya" Jawab Jihan

"Itu karena banyak kuman jika fandi dari luar sayang" Ucap Gibran

"Lebay kamu nak" Jawab Gina

"Biarkan saja mah, aura dan fauzi anak gibran" Ucap Gibran

"Iya deh mas iya fandi cuci tangan dulu" Jawab Fandi

"Hm" Ucap Gibran

Semua keluarga tersenyum dengan ucapannya gibran, semua keluarga tahu gibran tidak ingin aura dan fauzi kenapa-kenapa

Fandi tidak tersinggung, fandi tahu gibran ingin aura dan fauzi tidak kenapa-kenapa. fandi mengerti sikap gibran dan gibran menyayangi aura dan fauzi keponakannya

"Bagaimana kamu bisa mengurus aura dan fauzi sendiri?" Tanya Hani

"Alhamdulillah bisa mah" Jawab Jihan

"Mamah bangga ke pada kamu" Ucap Hani

"Sih mamah bisa saja" Jawab Jihan

"Hehe" Ucap Hani tertawa

Hani menggendong aura, aura mirip wajahnya dengan jihan dan aura ada sedikit mirip dengan gibran dan fauzi mirip sekali dengan gibran. rudi dan gina yang melihat fauzi adalah gibran kecil dulu. jihan tidak peduli aura dan fauzi mirip dengan siapapun. yang di pentingkan jihan dan gibran adalah aura dan fauzi baik-baik saja. banyak hal yang sudah di alami jihan, jihan belajar dari pengalaman dan jihan itu orang yang susah untuk melupakan hal apapun

"Lelah sayang?" Tanya Jihan

"Alhamdulillah lelah mas berkah" Jawab Gibran

"Amin" Ucap Jihan

"Aura dan fauzi bagaimana sayang?" Tanya Gibran

"Tidak rewel mas" Jawab Jihan

"Alhamdulillah sayang" Ucap Gibran

Jihan dan gibran naik ke atas. gibran masuk ke dalam kamar mandi, jihan menyiapkan pakaian untuk gibran dan jihan duduk di dekat box bayinya yang sedang tidur nyenyak

Jihan tidak percaya jika saat ini jihan sudah memiliki dua orang anak, jihan merasakan seorang ibu yang paling  bahagia dan jihan tersenyum melihat kedua anak di box tidur dengan wajah yang lucu dan mengemaskan. jihan dan gibran akan mengadakan syukuran untuk aura dan fauzi. jihan masih sedikit takut saat ingin memandikan aura dan fauzi. jihan di bantui esih, jihan beruntung ada esih dan esih sudah seperti keluarganya sendiri

Alifa dan hakam sedang main ke rumahnya jihan dan gibran

"Bagaimana an mengurus dua anak?" Tanya Alifa

"Alhamdulillah mba bahagia walaupun ada lelahnya" Jawab Jihan

"Namanya seorang ibu an, nanti jika usia aura dan fauzi kamu lebih lelah mengurusnya" Ucap Alifa

"Hehe iya mba" Jawab Jihan

"Semangat ya, mba bahagia melihat kamu bahagia" Ucap Alifa tersenyum

Dosenku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang