Seventeen : Vernon

697 123 3
                                    

Sebelum membaca, budayakan untuk vote terlebih dahulu untuk mengapresiasi penulis, terima kasih.

"Eomma pergi dulu ya!!"

Begitulah teriakan yang di dengar Vernon dari lantai satu rumahnya. Eomma nya pergi kerumah neneknya untuk mempersiapkan acara keluarga yang akan diadakan akhir pekan ini.

"Iya"

Vernon hanya membalas dengan teriakan dari kamarnya. Ia terlalu malas untuk keluar kamar, ia ingin menghabiskan waktu libur sepuasnya setelah lelah dengan padatnya jadwal Seventeen akhir-akhir ini, libur yang diberikan hanya 2 hari maka dari itu Vernon ingin beristirahat dengan puas.

Seharian Vernon hanya dikamar, memutar musik sambil berbaring, terkadang ia membalas pesan yang ada di grupnya. Ia juga bisa mendengar Sofia yang sedang bersenandung di kamarnya.

Kamar Sofia bersebelahan dengan kamar Vernon, itulah mengapa ia bisa mendengar Sofia dengan jelas.

Hanya itu yang ia kerjakan seharian.

Malam hari telah tiba, Vernon merasa lapar. Ingin rasanya ia memesan makanan tapi diluar hujan lebat, ia tidak tega dengan driver yang mengantar makanan nanti. Jadi Vernon memutuskan untuk memasak saja.

Dapur ada di lantai satu, untuk kesana Vernon harus melewati kamar Sofia. Ia ingin mengajak Sofia masak bersama tapi ia rasa Sofia sedang belajar jadi Vernon mengurungkan niatnya.

Turunlah Vernon ke dapur sendirian, menghidupkan lampu-lampu yang ada disana karena tidak ada satu lampu pun yang hidup.

Vernon mulai memasak nasi goreng Korea kesukaannya dan juga Sofia. Diambilnya nasi dari pemanas, diambilnya juga jagung dan Nori (rumput laut kering) dari dalam kulkas dan tak lupa bahan utamanya keju mozzarella.

Sambil memasak Vernon juga menghidupkan lagu agar tidak terlalu sepi. Harum semerbak masakan Vernon membuatnya sudah tidak sabar untuk makan. Diambilnya dua piring, dua sendok dan dua garpu untuk dirinya dan adik kesayangannya, Sofia.

Ia memanggil Sofia untuk makan bersama di lantai satu tapi suaranya tidak terdengar karena hujan yang sangat deras dan semakin lebat. Namun tiba-tiba ada suara petir yang sangat kuat sampai membuat listrik di seluruh kota itu padam. Sofia yang takut akan kegelapan pun berteriak dari dalam kamarnya.

"AAAAAAAKKKKK!!!!"

Vernon yang mendengar itu langsung berlari menuju ke kamar Sofia.

Dibukanya pintu kamar Sofia, dan bisa ia lihat Sofia sudah meringkuk di kursi meja belajarnya sambil memejamkan mata dan menutup telinganya.

Vernon langsung memeluk adik satu-satunya itu dan menenangkannya. Menepuk halus pundaknya memberi tanda bahwa semuanya baik-baik saja.

"Sssstt sudah, oppa disini. Jangan menangis..."

Vernon bisa merasakan betapa dingin dan bergetar nya tubuh Sofia.

Vernon perlahan melepas pelukannya dan mulai menatap Sofia. Dilihatnya Sofia yang terus menunduk ketakutan, membuat Vernon semakin ingin menjaga adiknya itu.

"Apa kau lapar?" tanya Vernon.

Sofia hanya mengangguk sebagai jawaban. Vernon tersenyum melihat itu, setidaknya Sofia merespon walaupun ia masih ketakutan.

"Kalau begitu, oppa akan ambilkan nasi goreng yang oppa bikin. Kita makan disini saja. Tunggu sebentar ya"

Setelah memastikan adiknya baik-baik saja, Vernon pun turun ke lantai satu dan mengambil dua piring nasi goreng yang sudah ia buat. Namun tiba-tiba hp nya berbunyi menandakan ada yang menelponnya.

"Eomma?"

Melihat bahwa eomma nya yang menelpon, Vernon pun langsung mengangkatnya.

"Halo eomma?"

"Halo Vernon, apa kau dirumah?"

"Iya eomma, kenapa? Sudah mau pulang?"

"Sepertinya eomma akan tidur disini, hujan terlalu deras dan sangat sulit untuk melihat jalanan bahkan dari dalam mobil"

"Baik eomma"

"Sofia juga menginap, jadi apa kau tidak apa-apa sendiri dirumah? Besok pagi eomma dan Sofia akan pulang"

"Hah Sofia?"

"Iya, Sofia ikut dengan eomma tadi"

"Kenapa aku tidak tau?"

"Kau kan hanya di kamarmu seharian ini, bagaimana kau bisa tau. Kalau begitu sudah dulu ya, eomma mau membantu nenekmu. Bye sayang"

Tut.

Telpon pun dimatikan secara sepihak oleh eomma nya Vernon.

Vernon cuma bisa menelan gugup air liur nya, mulai merasakan bulu kuduknya berdiri mengingat siapa yang ia peluk dikamar Sofia tadi.

Klop..
Klop..
Klop..

Bunyi sepatu yang menuruni anak tangga terdengar di telinga Vernon. Vernon pun menoleh kearah tangga dan melihat bayangan seorang perempuan menuruni anak tangga secara perlahan yang membuat tubuh Vernon mulai bergetar ketakutan.

Dan jangan lupa, lampu masih padam dan hujan semakin deras saat itu.

End.

Thankyou buat yang masih setia baca cerita aku❤️. Tunggu update-an cerita aku selanjutnya!! Jangan lupa masukin ke library atau reading list kalian ya!! Love u all❤️✨

[ KPop ; creepy story ] [oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang