IN DISARRAY

112 9 7
                                    

Seungyeon pun akhirnya tiba di Haneda bandara international Tokyo pada jam 05.12 am waktu tokyo dilanjutkan perjalanan menuju Kyoto menggunakan kereta Shinkansen (bullet train) via kereta Nozomi hanya membutuhkan waktu 2jam 20min untuk tiba kyoto dan diperkirakan tiba dihotel 8.15am

Dengan semangat Seungyeon menyiapkan segalanya sendiri tanpa ditemani manager ataupun keluarganya, ini pengalaman pertama buatnya dengan hanya membawa satu koper kecil dan beberapa cemilan kesukaan Jonghyun

Setibanya di hotel Seungyeon menghubungi Minhyuk tapi tidak ada jawaban, dia sempat berdiam lama menunggu response dari Minhyuk sekitar hampir 45 min

Lelah menunggu karena jetlag  Seungyeon memutuskan untuk langsung ke kamar Jonghyun dimana kunci kamar sudah dititipkan Minhyuk di FO untuk diambil Seungyeon

Dengan perasaan yang tidak menentu Seungyeon melangkah memasuki lift menuju kamar yang dituju dan tidak butuh waktu lama pintu lift pun terbuka di lantai yang dituju, sembari melihat lihat nomor kamar akhirnya Seungyeon menemukannya,

Dengan wajah yang berseri dia membuka perlahan pintu kamar dan memasuki kamar yang masih tertutup gordennya menghalangi cahaya matahari Kyoto masuk, ruangan itu terlihat berantakan dengan melepas sepatu dan berjinjit...

"Hmmm..what is this?" perlahan dia melihat dilantai berserakan baju celana dalam dan bra perempuan,

Dengan cepat Seungyeon membalikan tubuhnya yang melemas sembari menutup mata berharap semua yang tampak adalah mimpi buruk setelah melihat tubuh calon suaminya berpelukan dengan wanita di satu ranjang yang sama

Seungyeon membisu menahan tangisnya takut membangunkan dua manusia yang masih terlelap dengan dibalut selimut sepinggang dan sang perempuan yang terlihat jelas penampakan bagian atasnya tanpa sehelai kain pun

Wajahnya memerah, tubuhnya menggigil menahan marah Seungyeon pun ambruk dan menangis sejadi jadinya, tanpa disadari tangisannya membangunkan Jonghyun

Sesaat Seungyeon berdiri dari posisinya dengan kekuatan yang tersisa sembari menenteng kopernya dengan perlahan tertangkap oleh Jonghyun yang terbangun dengan mengerang

"eeeee''nnnggg" sembari mengucek matanya yang tidak percaya dengan apa yang dia lihat dihadapannya kekasihnya berdiri kaku dengan tatapan yang berbeda

"Baby.." dengan wajah berseri karena bahagia menyapa kekasihnya..

Jonghyun belum menyadari apa yang terjadi, Seungyeon pun berlari dan menangis lalu dengan sekuat tenaga dan terheran Jonghyun bangun dari peraduannya dan memburu tubuh mungil Seungyeon dan merasakan hal aneh ditubuhnya yang dingin

Jonghyun shock dengan keadaan tubuhnya yang tanpa sehelai benang pun perlahan mulai memahami apa yang terjadi dengan tidak melepaskan pelukannya

Jonghyun melihat kesekeliling berusaha kembali memahami dan melihat pemandangan menjijikan di tempat tidurnya Jimin tergeletak tak berbusana

Dengan cepat Jonghyun menutup matanya mengembalikan kesadarannya dengan tubuh Seungyeon yang menggigil dengan menahan tangisannya

"Baby aku bisa jelaskan ini semua, ini tidak seperti yang kamu lihat, aku tidak tau ini semua" dengan terus memeluk Seungyeon yang tidak berniat melepaskan tubuh mungil kekasihnya

"Lepaskan saya Jonghyun-shi saya tidak bisa bernafas" dengan suara yang tersengal sengal sembarik terisak menahan amarah jiwanya

"Maaafkan aku baby, aku ga mau melepaskan mu" dengan melonggarkan pelukannya berharap Seungyeon bisa mengatur nafasnya

"Aku ga bisa bernafaaaaas, lepaskan aku!!!!" brug tubuhnya tumbang dengan sekuat tenaga berteriak, yang karena teriakannya membangunkan Jimin yang masih setengah sadar

"Aaahhhh ada apa ini Oppa kok ribut sekali" dengan penampakan yang mengerikan rambut berantakan sekali lagi tanpa busana dengan sigap Jonghyun menutup mata Seungyeon menghindari pemandangan yang tidak menguntungkan untuk dilihat dengan memutar otaknya berusaha memahami keadaan ini

Sambil memburu celana Jeans yang tergeletak di lantai dengan memakai asal Jonghyun kembali memohon, dan berharap Seungyeon mau mendengar dan mempercayai nya

Tanpa disadari Seungyeon lemas dan tak sadarkan diri ambruk dihadapan Jonghyun, dengan kekhawatiran yang memuncak Jonghyun segera membopong Seungyeon dengan ketakutan dan hampir menangis menidurkannya di sofa panjang yang membelakangi jendela kamar hotel

"Jimin aku mohon kamu pergi dari kamarku" usir Jonghyun dengan suara bergetar

"Tapi Oppa kita semalam.." belum selesai kalimatnya diucapkan Jonghyun memotongnya

"keluuaaaaar kamu sekaraaangg!!!
Dengan suara baritone yang bergetar menahan emosi dari kegilaan yang sampai sekarang Jonghyun tidak pahami

Dengan ketakutan Jimin langsung memburu keluar dan menggunakan bajunya dengn asal "kita harus bicara Oppa" dengan menangis Jimin merasa tidak diperdulikan "Keluaaaaar!!!" Semakin keras dan lantang usiran Jonghyun tanpa melihat penampakan Jimin dengan menunjuk arah pintu mengusir kasar pengganggu hidupnya

Jonghyun mondar mandir tidak karuan sembari memegang wajah polos mungil milik kekasihnya yang sangat dia rindukan, dengan cepat dia mengambil handuk yang dibasahi air dingin untuk membangunkan kesadaran calon istrinya sambil berlutut berharap Seungyeon sadar

Tidak berapa lama kemudian Seungyeon tersadar dan berdiri dari posisi tidurnya dengan posisi masih berlutut Jonghyun memeluk kaki Seungyeon memohon ampun dengan terus menjelaskan kalau dia tidak tau yang terjadi

Dengan kemarahan yang memuncak Seungyeon mendorong tubuh Jonghyun kelantai dengan dingin dan tanpa suara, Jonghyun bangkit lanhsung memeluk punggung Seungyeon menangis dan memohon ampun

"Baby please baby please...I really don't know, im so sorry baby..please talk to me" terus tanpa henti meskipun kepalanya mulai berputar merasakan efek minuman semalam yang ntah berapa botol Jonghyun habiskan

"Lepaskan aku, aku ingin pergi dari kamar sialan ini" dengan kasar dia membalik tubuhnya sambil mendorong Jonghyun kembali tapi kali ini Jonghyun sudah bersiap dan usaha Seungyeon pun gagal

Dengan sekuat tenaga Jonghyun memeluk Seungyeon dimana Jonghyun masih tanpa busana atasan yang membuat Seungyeon risih

"Pergi kamu, tubuh mu menjijikan" dengan tatapan penuh kemarahan dan hinaan yang sepertinya pantas untuk Jonghyun terima dengan cepat Jonghyun memungut baju atasannya yang tergeletak entah sejak kapan lama di lantai

"Okay Seungyeonah please dengarkan aku, aku benar benar tidak tau apa yang sebenarnya terjadi..aku tidak tauuuu" dengan putus asa menjambak rambutnya dan kemarahannya menggila karena melihat kebencian yang menakutkan dari Seungyeon

"Hhhhmmmm alasan klise setiap laki laki kalau melakukan kesalahan, apa anda tidak tau "YOU ARE CHEATING ON ME!!" Sambil berteriak tepat di depan wajah Jonghyun yang memerah menahan amarahnya

Seungyeon merasa kali ini dia merasakan sakit yang tidak bisa digambarkan dadanya seperti terhimpit beban berat sampai merasakan sesak yang menyakitkan merasakan kekecewaan yang kali ini entah apa dia bisa bertahan

Tanpa sadar Seungyeon menangis dengan menutup kedua matanya terlihat bayangan kedua orangtuanya dan orangtua Jonghyun yang menaruh harapan dikeduanya yang akhirnya musnah dalam semalam

"Aku rasa kita akhiri semuanya tanpa harus orang tua kita tahu, aku akan bilang ke Appa dan Omma kalau aku tidak menyukai mu dan aku akan mencari cara untuk kita bisa berpisah" dengan tenang tegas dan  dingin memberikan serangan yang membuat Jonghyun ketakutan

"Aku tidak mau kita berpisah..aku mencintai mu aku ga.."

"Cintaaaa kami bilang, kamu memang benar benar bodoh Jonghyun-shi apakah yang kamu lakukan ini adalah cinta? Haaah" dengan telunjuk yang menunjuk dadanya yang terasa sakit dirasa Jonghyun

"Aku tau semua yang kamu dengar seperti alasan, tapi ini benar adanya aku tidak tau harus mulai dari mana untuk menjelaskannya..baby please trust me"

"Ajari aku untuk bisa mempercayai kamu Jonghyun-shi"

HATE TO LOVE YOU Where stories live. Discover now