NERVE

108 7 2
                                    

"Semuanya jelas Oppa, kamu selalu marah dan salah paham kalau ada laki laki yang mendekati ku, lalu apakah aku tidak boleh marah dengan kejadian tadi pagi di kamar hotelmu?"

Jonghyun diam seribu bahasa dengan tetap fokus dikendali setirnya

"Apakah kamu tidak merasa kalau kamu sudah tidak adil dengan ini semua?"

Sekali lagi Jonghyun merasa egonya sudah dikalahkan oleh pertanyaan sekaligus pernyataan yang membuat hati nya serasa melemah

"Kamu bahkan memperlakukan aku dengan tidak bijak, aku tau kamu lelah dengan semua sikap yang aku lakukan terhadap mu"

Sambil sesekali melihat wajah polos kekasihnya yang sekarang tertunduk lesu menahan kesedihan mengharap keadilan

"Sekarang apa yang kamu lakukan dengan setengah menyeret aku dari sahabat aku?"

Rasa bersalah yang dirasakannya sekarang tidak cukup menggambarkan kesalahannya yang membuat Jonghyun semakin mengiba maaf

"Mulai saat ini cara berfikir dan sikap ku akan aku rubah untuk menghadapi mu Oppa, aku tidak perduli sebejat apa kamu diluar dulu ataupun sekarang, aku akan menerima mu unconditionally itu commitment yang aku buat saat di lobby Hotel karena aku mencintai mu jadi tolong jangan ragukan itu"

"Mmm..apaaaaaa..Seungyeonah...!!"

Suara ban berdecit menyadarkan fikirannya yang kacau, kakinya reflex menginjak pedal rem karena keterkejutan atas apa yang didengarnya

Matanya membelalak melihat kearah Seungyeon yang sedang menatap nya juga, terlihat dari kedua amber eyesnya hanya ketulusan tidak ada luka dan kebencian disana sorotnya berubah

"Aku tidak ingin kita selalu salah paham terus..dari awal kamu membenci aku bahkan memaki aku dan keluargaku tanpa mengetahui permasalahan sebenarnya"

Dengan suara bergetar dan terisak membuat apa yang Seungyeon utarakan tulus membuat Jonghyun terasa seperti sedang di Atemi Waza (teknik menyerang Judo)

"Aku melihat usaha mu untuk membuat semuanya benar tapi aku mulai membanci mu dengan cara mu yang reactive"

Dengan menarik nafas sesaat membersihkan segala perasaan dan fikirannya dari hal hal yang selalu  menghalangi kekuatan cinta mereka

"Oppa kita sudahi kesalah pahaman ini, dan mulailah lagi dari awal kita bahagia berdua agar orang tua kita berbahagia juga"

Jonghyun benar benar dibuat speechless dengan setiap kalimat yang dikeluarkan kekasihnya, dengan tatapan yang berair dia ingin sekali memeluk kekasihnya berterimakasih kepadanya karena menerima nya tanpa syarat

"Aku minta maaf karena selalu membuatmu menangis, aku sudah mengutarakan perasaan ku sebelumnya dan tidak akan pernah berubah, aku mencintai mu setelah melihat mu saat kau membenci aku aku mencintaimu, saat kau mencintaiku aku membenci mu dan itu seperti dua koin yang besebrangan tapi bersatu Seungyeonah dan itu KITA"

Terang Jonghyun sambil memegang tangan Seungyeon yang bergetar terbawa suasana duka hati yang menyakitkan sekaligus melegakan

"Aku tahu kamu bisa merasakan perasaan ku karena aku sudah mengenalmu dan mengetahui semuanya kita berdua bisa dan harus bahagia"

Jonghyun pun menarik lengan Seungyeon kembali sehingga tubuhnya mendekat, memeluknya erat

"Aku tidak akan pernah melepaskan kamu lagi meskipun kamu memohon untuk aku tinggalkan, itu janjiku!!"

Mereka pun berpelukan dengan erat dan berakhir bibir mereka saling bertautan kali ini berbeda semuanya penuh bara Cinta

Seungyeon menikmatinya dia belum pernah merasakan perasaan panas sekujur tubuh, tubuhnya bergetar Jonghyun merasakan perempuannya belum berpengalaman dalam hal ini dengan perlahan dia mengguide Seungyeon dengan perasaan mereka sangat kuat dan tidak bisa lagi dipisahkan

HATE TO LOVE YOU Where stories live. Discover now