BROKENNESS

119 11 0
                                    

Dengan bergegas mengambil catatan dan pena  yang ada di dalam tas kecilnya Jonghyun pun mulai menulis untuk diperlihatkan ke Seungyeon

"Apa kamu bodoh terus berbicara dengannya, kamu bahkan tidak mengenalnya, dia orang asing kamu jangan bersikap berlebihan memang benar kalian sama sama Newbee tapi ingat perjanjian kita!!!" Dengan ketus Jonghyun menyodorkan kertas itu dengan mencolek tangan Seungyeon menggunakan penanya

Seungyeon terkejut dan menoleh kearah Jonghyun yang hanya menatap lurus kekursi depan lalu membalikan pandangannya ke arah jendela dengan gaya juteknya yang khas

Seungyeon mengeser catatan yang dibuat Jnghyun ke arahnya dengan penuh kehati hatian mengurangi kecurigaan Jinggo yang terus memperhatikan mereka, Seungyeon pun mulai membaca pesan di kertas yang ditulis Jonghyun dan dia begitu sedih dengan tulisan yang penuh dengan amarah dan hinaan

"Apa hanya itu yang bisa dia utarakan untuk menilai aku apa aku begitu tidak bernilai dimatanya" dengan keberanian yang masih tersisa dengan dada berdebar menahan amarah dan sedih Seungyeon membalas

"Kenapa kamu selalu bersikap kasar terhadapku, aku harus bagaimana menghadapi mu? Aku hanya bersikap normal apa itu salah? Disini siapa yang bersikap bodoh!!!" dengan perasaan yang tidak menentu Seungyeon membalas pesan dari Jonghyun

"Apaaa kenapa kamu malah balik marah??? Waaaaah Seungyeon-shi kamu benar benar outrages, apa kamu ga ngerti aku terganggu dengan obrolan kalian, bisakah kalian diam dan tidak berbicara, sampai aku ga bisa istirahat, jelaass!!" serang Jonghyun menuliskan jawabannya yang kali ini langsung menusuk ke hati Seungyeon

"Kenapa setiap apa yang aku lakukan dimatanya selalu salah kenapa dia selalu menganggap aku bodoh dan kenapa dia menuliskan kalimat yang bahkan aku sangat membencinya "newbee", dia sengaja melakukan ini untuk membuat aku paham kalau jarak kita memang jauh..aku paham aku paham aku paham Jonghyun-shi!!!" seungyeon membatin membuatnya sedih terpuruk dan patah hati lagi dan lagi

"Dan yang paling menyedihkan dan mengerikan aku tidak bisa membencinya, kenapa perasaan sakit ini membesar sebesar perasaan aku ke kamu...aaaagggggghhhhh Seungyeon kamu memang bodoh" teriak batin Seungyeon yang tanpa sadar membuat air matanya keluar tidak bisa ditahan lagi, sepertinya airmatanya setia menunggu untuk keluar sedari VIPP Lounge tadi

"Kamu benar aku memang bodoh, sekarang jelas semuanya bagi ku Jonghyun-shi" tulisan itu dia berikan dengan keras menempatkan langsung dipunggung tangan Jonghyun yang membuat Jonghyun kaget dan langsung memberi tatapan tajam ke arah Seungyeon yang langsung membuang muka dan terdengar terisak

"Weeee, kenapa" bisik Jonghyun dan langsung melihat kertas yang diberikan Seungyeon yang membuat Jonghyun tidak hanya tertegun mencerna lama dengan isi tulisannya tapi apa yang ada di kertas yang dia baca karna kertasnya basah oleh beberapa titik air mata Seungyeon

Saat itu Jonghyun bahkan merasakan sakit yang sama dengan yang dirasakan Seungyeon tanpa menghiraukan perasaan cemburu dia yang memuncak terhadap Jinggo

"Apa yang sudah aku lakukan, kenapa aku selalu membawa ke dalam kesalah pahaman lagi apa yang harus aku lakukan, aku harus meminta maaf" lalu dengan segera dia mengambil kertas untuk menjelaskan perasaannya kenapa dia marah, Jonghyun minta maaf karna sudah bersikap kasar tapi sepertinya terlambat. Tulisannya terhenti seketika

"Anda kenapa nona, apa pertanyaan saya membuat anda sedih, maaaf" dengan lembut Jinggo berusaha menghibur yang langsung mendekati Seungyeon dan mengambil tissue untuk Seungyeon

"Ga apa apa, saya hanya teringat rumah saja sudah lama tidak bertemu keluarga" terang Seungyeon sembari mengambil tissue yang sudah ada didepannya, berusaha mencari alasan berharap teman barunya ini mau menjauhinya nya

Tapi usahanya malah semakin membuat Jinggo memberikan perhatian lebih untuk Seungyeon dengan suara bass nya Jinggo terus berusaha mencari line baru untuk mereka bisa berkomunikasi kembali ke awal dan menghiburnya

"Apakah nona mau segelas air hangat, teh camomile ya, aku akan mintakan sebentar" dengan bergegas tanpa menunggu balasan Seungyeon, Jinggo langsung ke bagian pantry dan meminta stewardship yang duduk dibelakang untuk memintakan apa yang dia tawarkan ke Seungyeon

Seungyeon pun melanjutkan menulis dikertas untuk dia berikan ke Jonghyun sebagai pesan terakhir

"Mulai sekarang kamu tidak usah khawatir seorang newbee seperti aku akan merusak image atau karier kamu.. aku tidak akan berada didekatmu lagi"

Jonghyun terkejut sekaligus sedih yang tidak bisa digambarkan meresponse pesan yang di berikan Seungyeon, dengan hanya menatap kearah kursi Jinggo Seungyeon semakin terisak

Jonghyun terdiam melihat Seungyeon menangis dia pernah mendengar Seungyeon menangis sewaktu di rumahnya tapi sekarang dia melihat langsung tangisan Seungyeon yang terisak tanpa bisa berhenti dengan tangan berada di mulutnya yang menahan suara tangisannya untuk tidak keluar

Ditambah melihat Jinggo yang begitu lembut memperlakukan Seungyeon, yang membuat dadanya semakin sesak dan panas sekali dengan rasa kecewa yang memuncak karna sudah menyakitinya lagi dengan kata kata kasar dan lagi lagi membuat Seungyeon menangis

"Apa yang kamu lakukan kali ini sudah berhasil membuatnya menangis dan menjauh dari mu, selamat bodoh"

Lirih bathin Jonghyun sembari melihat lihat kembali setiap tulisan yang dia berikan ke Seungyeon sebelumnya dan mulai memahami begitu buruknya dia memperlakukan Seungyeon. Jonghyun mulai teringat pesan Noonanya untuk menjaga perasaan Seungyeon kalau tidak mau kehilangannya

Jonghyun menyerah dengan apa yang Jinggo lakukan untuk Seungyeon-nya dia tidak melakukan apapun hanya terdiam dan setelah Jinggo kepantry...

HATE TO LOVE YOU Where stories live. Discover now