17.

1.2K 189 120
                                    

Baru beberapa hari setelah kejadian yang menghantui dirinya setiap detiknya, dan taeil masih belum bisa mencari solusi akan masalahnya

Jadi akan berakhir seperti ini saja? Lalu apa? Apa ia harus berpura pura tidak mengenal pemuda amerika itu? Atau ia harus melupakannya?

Pertanyaan terakhir hampir membuat taeil tertawa, bagaimana bisa ia bisa melupakan pria yang membuatnya jatuh cinta sekaligus yang membuatnya sakit hati dihari yang sama?

Tapi ia tau semuanya tidak bisa dihindari, cepat atau lambat ia harus berbicara lagi pada pria itu, mungkin saja johnny begitu mencintainya sampai ia berani mengatakan kebohongan itu bukan?

Entah mengapa ia langsung menegak salivanya saat ia mengatakan ‘kebohongan’ dalam hatinya

Kalau dipikir pikir, johnny tidak pernah berbohong padanya, begitu pula yuta, dan ia dengan lancangnya langsung menuduh johnny yang berbohong? Bagaimana jika yang dikatakan pria itu benar?

Tapi, jika itu semua benar… apakah ia sanggup untuk kehilangan kekasihnya? Sosok yang telah menolongnya, menopangnya dari dunia yang kejam?





“Hyung!”




Seruan itu membuyarkan lamunannya, ia menangkap seorang yang tengah menatapnya kesal, dengan tangan yang sudah berada di kedua pinggangnya

Langsung saja ia meletakkan piring yang sudah puluhan menit ia tatapi, ganti mengalihkan atensinya pada si pemilik gedung


“Oh, maaf ten, aku tidak—”




“Sudah waktunya istirahat, hyung”




“begitu? Oke aku keruang staff dulu”

Lengan taeil tertahan saat dirinya akan berjalan melalui salah satu bosnya itu, pemuda keturunan thailand itu menatapnya lembut, seolah menenangkan yang lebih tua



“Kudengar dari doyoung, hyung sering sekali melamun… kenapa? Apa ada masalah?”

Benar, ia sampai lupa kalau ten dan doyoung itu sepaket, sudah seminggu lebih ten tidak menginjakkan kaki di café, mempersiapkan pernikahannya… jadi tentu saja doyoung akan dengan senang hati menjadi mata mata untuk sahabatnya


“tidak ada apa apa ten, daripada mengurus masalahku, lebih baik kau persiapkan pernikahanmu, aku tidak sabar melihatmu memakai gaun”




“gau—AKU TIDAK AKAN PAKAI GAUN!”



“hehe, tapi gaun lebih cocok untukmu”




“ish! Mulai mengganti topik huh?”

Oh sial, ia lupa kalau ten itu lebih cerdik dibanding doyoung, sangat sulit untuk melarikan diri darinya


“Aku akan ceritakan kalau masalahku sudah selesai, aku janji”



“mana bisa begitu! Aku kan bertanya karena ingin membantu, bukan karena ingin tau!”

Hati taeil menghangat, beginikah rasanya diperhatikan? Benar, ia punya ten, doyoung, jaehyun, taeyong…

Jadi kalau salah satu dari kedua pria itu nenyakitinya, ia tidak akan begitu terpuruk bukan?

Taeil tersenyum, ia memeluk pemuda yang memiliki tinggi yang hampir sama dengannya itu erat, seolah menopang tubuhnya pada sang sahabat

“pelukan saja cukup… terima kasih, ten”


.
.
.


Malam itu dengan tekad kuatnya, taeil berniat menelfon yuta, ia harus meluruskan segalanya, ia harus menyelesaikan masalahnya, ia tidak mau lari lagi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Rain [Johnil]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang