“Jangan tersenyum saja kau seperti orang gila! Kalau mau nelamun dirumah saja sana!”Johnny berdecak kesal, lamunan indahnya tentang taeil harus terhenti karena pemuda surai hitam yang tiba tiba saja sudah ada di sofa ruangannya
“ada apa kesini?”
Yang lebih muda mengangkat bahunya acuh, tangannya kini sudah beralih membuka stoples kue kue kering yang ada diatas meja,“hanya ingin mengingatkanmu agar tidak sering melamunkan moon taeil, aku tau dua hari yang lalu kau mengantarnya ke kafe”
Johnny menautkan jari jarinya, pikirnya pastilah ten yang membocorkannya,“kupikir kau mendukungku?”
“yah, tidak sepenuhnya mendukung”
“jangan membuatku pusing, lee taeyong, jaehyun saja dibuat pusing olehmu, jadi jelaskan kenapa tiba tiba kau berubah pikiran untuk memihakku?”
taeyong meletakkan stoples kue ditangannya, tidak berniat menatap sahabatnya sedikitpun, “entah, aku merasa ada sesuatu didalam hubungan mereka”
"Taeil dan kekasihnya?"
Taeyong hanya mengangguk singkat
Johnny mengerutkan keningnya, “maksudmu kekasihnya tidak tulus padanya?”
“tidak juga, aku melihat kekasihnya terlihat begitu menyayanginya, aku tidak bohong, tapi kekasihnya memang tulus padanya”
“lalu?”
Taeyong tidak merespon ucapan johnny lagi, membuat johnny semakin merasa ada yang tidak beres
Netra tajam johnny menangkap pergerakan pemuda lee yang kini telah bangkit dari sofa nyamannya, dan berjalan kearahnya, dapat ia rasakan sebelah tangan sahabatnya itu menepuk keras bahu tegapnya
“aku hanya memihak pada kebahagiaan sahabatku, apa itu salah?”
.
.
.
.Taeil terjebak hujan…
Lagi
Pemuda kelahiran 94 itu mendesah berat, punggungnya mulai pegal menunggu bus, pasti hujan selalu membuat busnya terlambat datang. Ia menggenggam kedua tangannya, mencari kehangatan, sweater tipisnya tidak banyak membantu, padahal hari sudah semakin larut dan udara akan semakin dingin
Dirinya menangkap getaran pada kantung sweaternya, ternyata sebuah panggilan masuk dari ponselnya, bibir yang mulai memucat itu tertarik membentuk lengkungan indah ketika mengetahui siapa yang menghubunginya
“halo?”
“Kau sudah pulang ily?”
Tanpa sadar taeil menggeleng, “aku masih menunggu bus”
“loh? Bukankah ini sudah larut? Lagipula hujan deras”
Taeil mengerutkan keningnya, “bagaimana kau tau disini tengah hujan, yuta?, apa kau cenayang?”
“Oh? Ahh itu, emm— aku bisa mendengar suara hujan dari sana”
Taeil tertawa kecil, “kupikir aku telah mengencani seorang cenayang, hehe”
“mana mungkin sayang,—hei, jika masih lama menunggu bus, lebih baik naik taksi saja, aku khawatir terjadi sesuatu”
“hmm ide yang ba—”
Tinn
Taeil mendongak, menemukan mobil audi hitam johnny yang terparkir didepan halte, beserta kepala pemiliknya yang menyembul dari balik jendela yang dibukanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Rain [Johnil]
Fanfiction"Wanna go date with me?" Cover art by AKIRA KUSAKA