“seharusnya kau kesekolah menggunakan rok saja!”
“lemah, miskin, tidak berguna, pergi saja kau dari sini!”
“Budak! Belikan aku minuman dingin dikantin, pakai uangmu dulu ya? Hehe”
Taeil melangkahkan kakinya menuju kantin dengan pasrah, tidak ada sepatah kata keluhan dari bibirnya, hatinya mati rasa, kebal sudah menghadapi cemoohan orang orang disekitarnya
“semuanya jadi dua ribu won”
Dilihatnya lagi uang terakhir miliknya yang hanya tiga ribu, dengan senyum tipisnya menyerahkan sejumlah uang yang diminta, oke uangnya tidak akan cukup untuknya pulang dengan kendaraan umum nantinya, karena sisa sepuluh ribu wonnya nanti harus ia gunakan untuk makan.
Jangan pernah mengharapkan uang untuk membelikan minuman dingin mahal ini akan benar benar diganti, karena inilah cara ‘lembut’ mereka untuk memeras moon taeil sekaligus memperbudak dirinya
Lelah, taeil sejujurnya sungguh sangat lelah, hanya karena dirinya adalah seorang pria yang lemah dan miskin, manusia yang seharusnya memiliki hak sepertinya justru dijadikan obyek bullying
Taeil tidak mau melawan lagi, terakhir kali ia melaporkan tindakan mereka kepada pihak sekolah, jutru berakhir dirinyalah yang terkena hukuman dengan dalih ‘memfitnah teman sendiri’, well, kau tidak bisa melawan kekuatan uang. Dan tebak apa yang terjadi di hari berikutnya?, taeil babak belur, uangnya dirampas bagai dirampok, ia bahkan harus absen ke sekolah selama tiga hari untuk memulihkan kondisi fisik dan mentalnya
Sejak itulah taeil memilih diam, ‘menikmati’ perlakuan anak anak laknat itu kepada dirinya
Hari itu matahari begitu terik meski jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi, jam di kos kosannya tidak berfungsi dengan baik, akibatnya taeil harus berlari menuju bus dengan nafas tersengal, untunglah ia sampai di kelas tepat waktu
Namun ada masalah besar yang taeil hadapi
“hei! Mana buku tugas kami?!”
Taeil lupa membawa buku buku tugas milik para pembully itu karena terlalu terburu buru untuk pergi ke sekolah. Jangan salahkan dirinya, ia harus mengerjakan enam tugas biologi yang harus ia salin sampai larut malam, dan berakhir terlambat di pagi hari
Taeil menunduk, “tidak ada”
“Hah?! Jangan bercanda! Sudah mau bel! Cepat berikan buku itu bajingan sialan!”
“aku lupa membawanya, karena terburu bur—ugh”
Belum sempat taeil melanjutkan kalimatnya, sebuah pukulan telak mendarat dipipinya, membuatnya langsung merosot kelantai dan sudut bibirnya mengeluarkan darah segar
“SIALAN! KAU PIKIR ALASANMU ITU BISA DITERIMA”
Baru saja kaki itu akan menendang perut rata taeil, bel sekolah sudah berbunyi, membuat salah satu dari mereka mendecih
“setelah ini, mati kau moon taeil”
Benar saja para pembuat onar itu harus menerima hukuman untuk berdiri diluar kelas, tentu saja moon taeil juga ikut berdiri, buku tugasnya juga tertinggal bersama enam buku lainnya
“kemari!”
Tangan kekar itu menyeret lengan rapuh taeil dengan kasar, taeil tidak tau dan tidak mau tau lagi luka seperti apa yang akan ia terima nantinya

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Rain [Johnil]
Fanfiction"Wanna go date with me?" Cover art by AKIRA KUSAKA