6.

825 169 39
                                    

“Kau bilang akan segera melamar ten?”

“beberapa hari ini dia sepertinya punya urusan, aku juga sudah seminggu tidak bertemu dengannya”

“Baguslah, semoga urusannya bisa berlangsung hingga aku menikah dengan taeil—akh”

Setumpuk kertas tebal melayang kebelakang kepala johnny, “jangan bermimpi terlalu jauh john! Sebrengsek apapun pacarnya, taeil hyung tetap setia padanya”

Johnny langsung menghentikan usapan tangannya pada kepalanya, dan menoleh pada taeyong dengan cepat “kau bilang apa?”

Taeyong yang menyadari kalimatnya barusan langsung terdiam, netranya menatap yang lebih tinggi dalam diam, namun setelahnya justru ia menunjukkan senyum kecilnya, merapikan beberapa barangnya dan beranjak dari sofa ruangan milik johnny, “tidak—lupakan saja, aku ada pertemuan sebentar lagi, sampai jumpa”

“Hey! Tunggu! Apa maksudmu denga—”

Pintu jati itu telah tertutup rapat, anehnya johnny juga tidak berniat mengejarnya, ada sesuatu dalam dirinya yang menyuruhnya untuk mengetahui hal ini sendiri, ia yakin pasti sahabatnya itu tau sesuatu, tapi ia tidak bisa mengandalkan taeyong, pria itu tidak suka ikut campur

Pintu kayu itu kembali terbuka, yang kini memunculkan kepala pemuda yang cantik bukan main—kim jungwoo, tengah menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri seperti tengah mencari sesuatu atau mungkin seseorang?

“Tidak ada jaehyun disini, sekertaris kim”

Wajah manis itu merenggut lucu, dan masuk keruangan atasannya dengan tidak rela

“waktunya makan siang, sa-jang-nim” ucapnya dengan malas, namun menegaskan kata sajangnim diujung kalimatnya


“yasudah bawakan aku makanan”



“Malas”



“apa?”


“kenapa sudah lama sekali jaeprince ku tidak datang kesini? Sajangnim yang melarangnya ya?!”

Sementara johnny sudah mendengus sebal, “kau ini sebenarnya bekerja untuk siapa sih?”

“dengan sajangnim tentu saja”


“lalu apa alasanmu bekerja disini?”


“agar bisa bertemu dengan jaeprince-ku lebih sering”

Rasanya johnny harus menimbang ulang untuk menganti sekertaris baru, “kupikir sudah ribuan kali kukatakan bahwa jaehyun sudah punya tunangan”


“aku tidak peduli”

“Jangan bicara begitu, kau tidak tau betapa mengerikannya kim doyoung… lagipula jangan mengambil kekasih orang lain, itu tidak baik!”

“Sajangnim sendiri juga sedang berusaha merebut kekasih orang”

Jungwoo langsung menghilang dibalik pintu mengetahui ada bantal sofa yang terbang kearahnya

Tubuh kekar johnny ia sandarkan pada kepala sofa, migrain selalu saja menyerangnya setelah ia berbicara pada sekertarisnya yang absurd itu

Namun pintu itu kembali terbuka perlahan, memunculkan separuh wajah sekertarisnya yang masih takut takut dilempari bantal sofa

“makan apa? Sajangnim?”


“tidak usah! Aku akan makan diluar”

Baru saja jungwoo akan menarik kepalanya, atasannya itu kembali memanggilnya

Love Rain [Johnil]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang