15.

762 171 56
                                    


Lampu lampu taman telah dihidupkan, gelapnya malam diperburuk oleh awan hitam yang berkumpul menjadi hujan, suara keras hantaman air yang mengenai tanah maupun atap membuatnya bagai menciptakan lagu lagu mereka sendiri

Keduanya masih terdiam, emperan kedai samgyeopsal menjadi saksi bisu kecanggungan diantara keduanya, moon taeil hanya merenungkan perasaan yang baru saja ia sadari, bajunya yang telah basah atau tubuh mengigilnya bahkan tidak mengusiknya, namun pemuda disebelahnya tentu dapat merasakannya, taeil-nya bersikap aneh secara tiba tiba, dan sialnya ia sama sekali tidak tau apa penyebabnya

Ingin sekali ia memberikan kehangatan pada tubuh yang lebih tua yang telah memucat, tapi sayangnya, keadaannya juga tidak lebih baik dari taeil, pakaiannya basah, bahkan ia tidak memikirkan lagi bagaimana nasib ponselnya






“John”


Suara yang sejak tadi ditunggu muncul, membuat reflek johnny untuk menoleh bekerja dengan baik

Tapi ia tidak menjawab apapun, hanya menoleh menunggu kalimat berikutnya dari pemuda yang terlihat memikirkan banyak hal, meski matanya tidak lepas dari tetesan hujan yang terus saja turun tiada henti


“aku… sangat mencintai yuta”


Dalam hati, johnny meringis kala kalimat yang ditunggunya justru begitu menyakitinya



“aku tau”


“tapi aku juga sangat menyayangi teman temanku"

Taeil mengeratkan jaketnya meski ia tau itu sia sia, kakinya bahkan telah mati rasa akibat dari udara dingin yang begitu menyengat

“beberapa minggu belakangan, aku bertemu dengan teman baru… dia sangat tampan, dia juga menyenangkan dan sering membuatku kesal disaat yang bersamaan”


“Aku mulai menganggapnya sebagai orang yang mungkin sangat penting bagi hidupku”

‘Dan aku dengan bodohnya mengotorinya dengan perasaan ini’


“tapi akhir akhir ini ia menghindariku, dan aku tidak bisa berbohong, aku takut, cemas dan sedih, karena meski aku memikirkannya hingga aku terlelap karena kelelahan, aku tetap tidak menemukan jawabannya”

Akhirnya, sepasang mata itu membalas tatapan johnny, ekspresi yang tidak dapat digambarkan membuat otaknya semakin pusing memikirkan apa yang ia haris katakan untuk menjawab pertanyaan tidak langsung dari yang kebih tua

Tapi akhirnya, ia menyerah, masa bodoh taeil akan menjauhinya setelah ini, ia tidak mampu lagi memendam semuanya

Dengan kasar ia menghela nafasnya, mencoba memantapkan hatinya atas kemungkinan yang terjadi nantinya

“maaf saja moon, tapi semenjak kita bertemu hingga kini... aku tidak pernah bermain main dengan ucapanku”



“termasuk pada perasaanku”









“aku— mencintaimu”



Mata taeil membola, degupan di jantungnya semakin cepat, hingga ia sempat berterimakasih pada hujan karena telah meredam suara jantungnya

“Aku bukan penggombal ulung yang selalu menggoda siapapun seperti yang mungkin kau pikirkan, dulu aku adalah pria berhati keras yang tidak mengenal cinta, namun sayangnya ketika hati ini telah melembut karena seseorang, aku sadar hatiku salah memilih orang, dan berakhir semakin terjatuh pada pesonanya, meski aku tau ini takkan pernah berhasil”

“dan saat aku mengetahui seberapa cintanya kau pada kekasihmu, aku semakin sakit, sangat sakit sampai aku berencana menyelamatkan diriku sendiri dengan menjauh darimu agar aku bisa menghilangkan perasaan hina ini”

Ada kekehan halus sebagai jeda, netranya tidak berpaling pada tanah yang masih terguyur hujan, menertawakan seluruh kalimat yang baru saja ia ucapkan

“Tapi sayangnya, semuanya tidak semudah yang aku bayangkan… aku tetap ingin melihatmu, menyentuhmu, tertawa bersamamu”



Tanpa taeil sadari, perasaannya bercampur tidak karuan, ada perasaan bahagia karena johnny juga menyukainya, dan rasa sedih karena mereka sama sama berada diposisi yang salah


“johnny, aku... juga—”




“tapi… aku ingin memberitau satu hal penting yang mungkin tidak akan kau percaya” putusnya, lagi… mempersiapkan hatinya, ia tau mungkin saja taeil akan hancur jika ia mengatakan semuanya, tapi ia tidak mau taeil lebih hancur lagi jika mengetahui yang sebenarnya nanti








“Kekasihmu, nakamoto yuta… telah menduakanmu”




Dahi taeil langsung mengkerut, matanya bahkan telah memicing kala telinganya mendengar hal yang tentu saja sangat aneh



“apa?”




“aku bertemu dengannya di bandara china saat aku akan pulang kesini, ia bertemu dengan seorang pria yang menunggunya disana, dan aku memiliki keberanian penuh untuk mengatakan bahwa hubungan mereka lebih dari seorang teman”






“johnny, apa kau sadar atas apa yang kau—”




“Ia memeluknya, menciumnya, mengatakan kata kata cinta padanya, dan berkata bahwa ia sangat merindukannya”



“seo johnny, hentikan—"




“aku juga bertemu dengannya saat akan ke apartemenmu untuk membeli ramyeon, dia sudah kembali ke korea bersama kekasihnya, dan dia yang mengatakan sendiri bahwa pria disebelahnya waktu itu adalah kekasihnya”






“JOHN!”





“kau bisa tanyakan pada jaehyun, beberapa hari yang lalu kami melihatnya berkeliaran didekat kantorku, dan dia—”





PLAK





Suara hantaman kulit itu mampu mengalahkan suara hujan yang sejak sore mengguyur kota seoul, angin yang berhembus kencang semakin membuat suasana malam itu begitu mencengkam

Panas, pipi johnny terasa panas, tapi sayangnya hatinya jauh lebih panas dibanding sakit yang mendera kulitnya


Ditempatnya, taeil menunduk, menangis tanpa suara, bibir pucatnya bergetar entah karena suhu dingin atau karena taeil begitu kecewa atas dirinya



“aku, mengerti jika kau menyukaiku, tapi menuduh seseorang seperti itu… bukankah sangat keterlaluan?!—jika kau lupa aku pernah berkata bahwa yuta adalah hidupku! Dia telah menyelamatkan nyawaku!”




“yang kukatakan hanyalah kebenaran”







“Kau tidak tau apapun!”




“aku tau kau tidak akan mempercayainya, jadi terserah kau saja akan menganggapnya bagaimana”





“aku akan menganggap semua yang kau ucapkan adalah bualan!—







Dan itu termasuk perasaan cinta bodoh yang baru saja kau ungkapkan”


Setelah mengatakan itu, moon taeil berlari meninggalkan johnny menembus hujan, tidak peduli lebatnya hujan saat itu, tidak peduli sakit pada tubuhnya yang terkena hantaman air yang cukup keras, ia hanya ingin berlari menjauh



Pada kenyataan—





Dan pada perasaannya








Tbc
-

"Yuta—hiks, cepatlah kembali"









Love Rain [Johnil]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang