3.

983 175 38
                                    

"I miss you, ily"

Taeil tersenyum geli mendengarnya, "miss you too, yuta... bagaimana harimu?"

"well cukup baik, meski akan lebih baik jika ada dirimu"

Taeil tertawa kecil,"tidak perlu menggodaku, bisa saja kau tengah bersenang senang dengan orang lain disana"

Ada jarak waktu yang cukup kentara setelah taeil menyelesaikan kalimatnya, membuat suasana entah mengapa jauh lebih serius "yuta?"

"uh? Ily? Sekertarisku baru saja memanggilku, kita lanjutkan telfonnya nanti malam oke?" mendengar itu taeil kembali tersenyum, 'rupanya pekerjaannya yang memanggilnya'

"jangan terlalu lelah, dan jangan lewatkan sarapanmu... yuta"

"Tentu saja sayang, love you"

Pip

Taeil menarik ponselnya dari telinganya "love you too, yuta"

.
.
.

Lima hari telah berlalu semenjak kepergian yuta, taeil merasa sedikit kesepian, apalagi semenjak yuta pergi ia jadi harus menaiki bus untuk pergi dan pulang kerja. Ia tidak merengek, hanya saja keberadaan yuta biasanya bisa menjadi teman mengobrol untuknya, ia merasa perjalanannya ke cafe jadi cukup sepi

Musim yang sudah menyentuh musim hujan membuat taeil mau tidak mau selalu berjaga jaga membawa payung di tasnya, apalagi semenjak kejadian ia tidak bawa payung empat hari yang lalu, dan membuatnya harus menumpang di mobil johnny

"Oh? Taeil-ssi? Sudah mau berangkat?" itu hong jisoo dengan senyuman manisnya, tetangga di sebelah apartemennya, pemuda yang tengah mengandung itu baru saja keluar dari lift sambil menenteng beberapa belanjaan

Taeil ikut tersenyum, "iya, jisoo-ssi, aku naik bus, jadi sekarang harus berangkat lebih awal"

"loh? Kupikir kau diantar kekasihmu?"

"ah? Yuta sedang ada pekerjaan diluar negri dari lima hari yang lalu" jelasnya

si pemuda hong masih tampak memasang raut wajah bingung, "berarti mobil mahal yang terparkir di lobby bukan milik kekasihmu ya?"

Taeil ikut bingung, apartemen yang di tempatinya bukanlah apartemen elit, terlewat sederhana malah, jadi rasanya memang sedikit aneh jika ada mobil mahal yang terparkir di apartemennya jika bukan yuta, karena hampir semua penghuni apartemen ini mengenal taeil dan yuta si pengusaha kaya

"mungkin milik orang lain"

"ah iya juga, oh iya aku melihat-"

"jisoo!" jisoo sedikit menegang saking terkejutnya, diujung lorong, suaminya tengah berlari kecil kearahnya, masih menggunakan kaus oblong dan celana boxernya

Jisoo terlihat kesal saat langkah suaminya semakin dekat dengannya,"setidaknya berpakaian dulu! Seungcheol!"

"aku khawatir! Kenapa pergi sendirian?!"

"kau tertidur seperti babi!"

"kalau begitu bangunkan!"

Taeil menangkap pemandangan yang menurutnya sangat manis itu, ahh kehidupan pernikahan mereka membuat taeil iri, kapan ya ia bisa merasakannya? Apa yuta akan memperlakukan hal yang sama jika ia tengah mengandung seperti yang dilakukan seungcheol?

"Taeil-ssi?" lamunan taeil buyar ketika jisoo memanggil namanya, taeil hanya tersenyum menanggapi

"maaf kami jadi bertengkar didepanmu, kau tidak terlambat bekerja?" pertanyaan jisoo membuat taeil buru buru melihat jam tangannya, dan terkejut ketika melihat angka yang tertera disana

Love Rain [Johnil]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang