Yuta telah siap dengan dua koper besar disisinya, tersenyum manis sembari mengusak rambut kekasihnya yang akan ia tinggalkan selama sebulan kedepan
“jaga diri baik baik, ily”
Yang lebih pendek ikut tersenyum, “tentu saja, memang apa yang akan aku lakukan disini selain menunggumu”
"Aku mencintaimu"
Senyuman yang lebih tua semakin mengembang,"too"
Sayangnya adegan manis itu harus terhenti ketika pengumuman keberangkatan pesawat sudah terdengar, yuta mengecup dahi serta bibir merah muda itu dengan lembut sebelum pergi sembari melambai pada kekasihnya—moon taeil
.
.
.
.Johnny masih sibuk memeriksa handphonenya, memberi tahu pada beberapa kenalannya bahwa ia akan segera menaiki pesawat
Untunglah sekertarisnya sudah pulang terlebih dahulu dengan membawa beberapa barangnya, kalau tidak ia akan kerepotan dengan barang barangnya saat ini, well tidak semua barang johnny bawa, hanya beberapa setelan penting, sisanya sudah ia buang atau berikan kepada orang lain, karena waktu satu tahun berada di negri orang membuat barang barangnya menumpuk, dan johnny tidak mau kerepotan membawa barang barangnya pulang
Melirik sekilas jam tangan mahal di pergelangan tangannya, pria bermarga seo itu segera mengeluarkan paspornya yang ia letakkan pada tas kecilnya ketika mengetahui waktu penerbangannya akan segera tiba
Saat pria chicago itu merasa ada pergerakan berlebihan disebelahnya, ia memutuskan melirik sekilas apa yang orang disebelahnya lakukan sampai kursi panjang yang ia duduki jadi terkesan bergetar
Ternyata seorang pemuda, ia hanya terlihat begitu bahagia, entah sedang menunggu siapa, terlihat sekali dari wajahnya yang berseri seri, tubuhnya tidak bisa diam saking tidak sabarnya, tangannya yang tengah memegang ponsel mengerat dengan senyum mengembang yang tidak lepas dari bibirnya
Saat pemberitahuan pesawat yang tiba terdengar, pemuda itu langsung berlari kearah gate penumpang pesawat yang baru saja tiba, sampai tidak menyadari bahwa ia menjatuhkan dompetnya
Posisi dompet itu terbuka, jadi Johnny sempat melihat dua orang pria dalam sebuah foto yang terselip disana, salah satunya pemuda pemilik dompet ini, sepertinya kekasihnya, terlihat sekali dari pose mereka yang terlihat dekat, tanpa pikir panjang ia mengambilnya dan segera berjalan menghampiri pemuda yang masih terlihat menunggu seseorang sembari menarik kopernya karena pesawatnya kebetulan juga sudah akan lepas landas
Johnny menepuk pelan bahu pemuda itu, membuatnya berbalik dengan sedikit terkejut “Hey, you dropped your wallet” ujarnya dengan menyodorkan dompet kulit berwarna kecoklatan itu
Pemuda itu terlihat membolakan matanya dan membungkuk sekilat “oh, thank you so much”
Johnny tersenyum sopan, “nevermind” dan berjalan melalui pemuda itu untuk mengejar pesawatnya
Baru saja sepuluh langkah ia berjalan, seseorang yang baru saja keluar dari pintu keluar terlihat berlari hingga menabraknya, membuat paspor dan ponselnya terjatuh, johnny hanya mendengus ketika melihat bahkan pria itu tidak meminta maaf dan lanjut berlari kearah seseorang yang tidak lain adalah pemuda yang menjatuhkan dompetnya tadi, kini mereka bahkan tengah berpelukan mesra, membuat johnny sedikit merasa kesal entah karena apa
“yutako!”
“winwin sayang, I miss you”
Johnny sedikit geli melihat pemandangan itu, atau mungkin banyak?. Pada akhirnya ia memutuskan mengambil paspor dan ponselnya yang terjatuh, dan mencoba tidak menghiraukan adegan drama itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Rain [Johnil]
Fanfiction"Wanna go date with me?" Cover art by AKIRA KUSAKA