36.{CUM🌠}°kebodohan

1.2K 82 24
                                    

Assalamualaikum para pembaca CUM:-|
I come back uuuuuu, satu bulan ngak up;) karna sibuk urus Praktek sekolah, ribet nya MasyaAllah:), tapi aku usahain supaya bisa up satu kali seminggu:)
.
.
.
Dah lah ngak mau curhat dulu
.
.
.
Selamat membaca...

"Tumben pasar nya rame"

"Nama nya juga Pasar sayang"sahut Arga, masih dengan ekspresi badmood nya

"Heheheh"tawa Keyza, Rencana membuat Suasana berhenti canggung malah gagal.

Keyza menarik nafas nya dengan kasar, Lalu Menarik Tangan Arga untuk menyentuh pipi nya, Arga terkejut Lalu tersenyum kearah Keyza.

"Udah jangan Cemberut kaya gitu, aku jadi takut"kata Keyza berusaha menenangkan Sedikit emosi pacar nya, karna sudah 10 menit mereka masih terjebak macet.

"Maaf"

"Jangan minta maaf"

"Iya, sayang"

"Oh iya, gimana kemaren praktek nya?"tanya Arga, masih memegang Tangan Keyza.

"Alhamdulillah lancar, walau agak geli geli gitu, pas Megang organ organ manusia, plus mau muntah"jelas Keyza sesambil menutupi mulut nya yang benar benar ingin muntah.

"Hahhaha, udah jangan di inget lagi, nanti bener bener muntah"

"Iya iya, emang resiko sih, kalo mau jadi dokter harus terbiasa, sama gituan"

"Nah kalo, lagi Praktek coba inget wajah aku, auto senyum senyum sendiri kan sayang..."

"Udah aku coba, tapi tetep pengen muntah, malah tambah sakit perut"sahut Keyza, mengusap perutnya.

"Jahat kamu"

Tit titiiiii......

"MASS, MAJU WOII"teriak seorang pengendara mobil.

"Astagfirullah"

Ini lah yang nama nya Dunia rasa nya milik berdua, sampai sampai lupa kalo lagi macet, malah ditambah macet.

🦍🦍🦍

"Non, Rina...."

"Den Tomy udah datengg non..."

"Iya biii, suruh tunggu bentar"

"Iya non"

Selesai mandi, Rina Mengoles sedikit Lip oil di bibir nya, tak lupa bedak bayi yang selalu ia pakai, dan Mengenakan Baju Tidur Yang lebih besar dari tubuh nya.

"Wiiiiii jengkoll kuu"Sorak girang Rina, sedikit berlari Menuju, ruang tamu, Tomy yang melihat kelakuan Rina hanya Manarik nafas kasar, sedikit berat hati, meninggalkan setumpuk Jengkol Dan pete di rumah Rina.

"Ni telan sampai mateeee"

"Ikhlas ngak ni?"

"Iya iya ikhlas"

Cinta Untuk MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang