Ketika berada di dekatnya, aku sangat susah untuk menahan tawa. Gadis itu sangat lucu - Deva Radhian
Happy reading 🌻
Pulang sekolah Key singgah ke tokoh buku untuk membeli buku rumus kimia. Key memilih pergi sendiri tanpa di temani oleh ketiga sahabatnya. Padahal tadi Elyn sudah menawarkan tebengan kepadanya, namun Key menolak tawaran tersebut secara halus. Angkutan umum menjadi pilihannya untuk ke tokoh buku.
Saat tiba di tokoh buku, Key langsung mencari buku tersebut. Dia berjalan dari rak satu ke rak lainnya untuk menemukan buku tersebut. Key tidak hanya suka mengoleksi novel, dia juga banyak mengoleksi buku-buku yang berbau kimia.
Kok nggak ada sih bukunya? batinnya.
Sudah hampir 15 menit Key mencari buku rumus kimia tersebut. Namun, tidak juga di temukan. Padahal dia sudah menanyakan kepada teman sekelasnya, bahwa di toko buku ini lah dia membeli buku itu.
Namun nihil. Buku itu tidak juga di temukan olehnya.
"Isss mana sih buku master kimianya. Tadi kata nya di tokoh ini. Tapi tetap enggak dapat." geramnya kepada diri sendiri.
"Lo cari ini?" tanya seseorang dari belakang.
Key yang mendengar suara itu, langsung membalikkan tubuhnya.
"Eh Iyah, loh kok ada ya? Lo dapat di mana ? Gue dari tadi uda cari enggak dapat-dapat," Key langsung bertanya dimana cowok itu menemukan buku itu.
Tidak ada jawaban dari sang lawan. Namun, dia menunjuk ke arah rak buku paling atas.
Key langsung mengerti apa maksud dari cowok itu. "Pantas aja gue enggak ketemu sama tuh buku, bukunya di atas. Gue dari tadi nyari di bawah kalo enggak di tengah." ucapnya
"Biasanya kalo buku rumus kayak gini itu di atas. Kalo di tengah atau di bawah lebih ke materi atau soal-soal kimia," ucap cowok itu.
"Kok lo tau sih? Oh gue tau lo anak dari yang punya tokoh ini yah? Makanya lo tau dimana tata letak bukunya," tebak Key
Cowok itu tertawa sekilas. Lucu mendengar jawaban dari gadis di depannya ini.
"Gue sering ke tokoh buku ini. Makanya gue hafal dimana tata letak bukunya. Bukan anak dari pemilik tokoh ini."
Key langsung terdiam seketika, dia merasa malu dengan pertanyaan yang dia lontarkan beberapa detik.
"Maaf gue enggak tau. Hehehe," cengirnya menampakkan deretan gigi putihnya.
Key melihat ke atas rak buku yang tadi di tunjuk oleh cowok itu. Dia ingin mengambil buku itu, namun tidak ada pertanda bahwa buku itu ada di deretan rak tadi di tunjuk oleh cowok itu.
Katanya di sini? Kok enggak ada bukunya. batinnya melihat rak tersebut.
"Bukunya emang tadi cuman sisa satu. Jadi enggak ada lagi," ucapnya mengerti apa isi kepala Key.
"Yahhh telat gue," ucapnya kecewa. Bahunya merosot kebawah.
"Yaudah nih buat lo aja bukunya," ucap cowok itu santai.
"Eh enggak usah. Nanti gue cari di tokoh lain aja.," tolaknya.
"Enggak apa-apa. Gue juga enggak perlu banget buku ini. Dan kelihatannya lo yang sangat memerlukan buku ini,"
"Beneran ini bukunya buat gue?" tanyanya antusias. Bahu yang awalnya merosot kembali tegak seperti sebelumnya.
"Iya," ucap cowok itu sambil menyerahkan buku rumus kimia itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Keysheva
Teen FictionKeysheva Aldis.Gadis yang mempunyai sifat yang selalu ceria dalam kondisi apapun.Namun di balik sifat ceria nya ada kesedihan yang tersembunyi tanpa orang lain tau.Sekalipun itu sahabat nya sendiri. Hingga ia jatuh hati kepada seorang lelaki yang b...