Dua puluh tiga

43 0 0
                                    

Hari ini semuanya terlihat sangat Indah. Lewat perantara anak kecil yang sangat cantik. Semoga kamu cepat sembuh, Alisa. -Keysheva Aldis

🌻🌻🌻

Hari ini Key pergi ke taman kota untuk membeli gula kapas. Dari kemarin dia sangat ingin makan gula kapas, namun Key tidak ada waktu karena beberapa hari ini, jam pulang sekolahnya sedikit padat. Dia pergi sendiri, sebelumnya Pak Adi, sudah menawarkan Key agar dirinya di antar. Namun, Key menolaknya secara halus.

Gadis yang memakai kaos berwarna biru langit dan celana jeans itu mengikat rambutnya dengan pita berwarna pink yang menambah lucu penampilannya. Tidak lupa tas kecil yang selalu dia kenakan kemana-mana.

Taman kota sore ini sangat ramai. Di luar gerbang taman selalu banyak pedagang hingga membuat kota taman Jakarta selalu ramai.

Key langsung mencari penjual gula kapas. Dia melihat kanan dan kiri di mana Mamang yang selalu menjual gula kapas itu. Key sering membeli gula kapas Mang Anto. Ketika Key melihat dari arah barat, dia menemukan gerobak berwarna biru. Key langsung berlalu pergi menuju gerobak Mang Anto.

"Sore, Mang," sapa Key ramah. Mang Anto tersenyum karena mendengar suara Key.

"Eh, sore, Neng. Udah lama enggak ke sini." ucap Mang Anto ramah. Mang Anto sendiri sudah mengenali Key. Jadi, wajar bila mereka terlihat sangat akrab. Dari sifat Key yang cukup di bilang Ekstrovert mampu membuat dirinya mudah untuk berbaur pada siapa saja.

"Iya, nih, Mang. Key pulang sekolah sore terus. Jadi jarang main ke taman. Kalo hari libur Key malas keluar rumah," jawab Key menjelaskan kepada Mang Anto.

"Waduh, iya, Neng. Memang kalo libur sekolah itu, yah enaknya istirahat di rumah. Anak Mamang juga gitu. Kalo libur malas keluar rumah."

"Iya, Mang. Karena waktu libur juga hari Minggu. Jadi banyakin istirahat, Mang."

Key selalu salut kepada Mang Anto. Walaupun pekerjaannya hanya penjual gula kapas, Mang Anto tidak pernah menyerah. Dia selalu rajin berjualan setiap harinya. Dulu, waktu Key bertanya kenapa alasan Mang Anto berjualan gula kapas, Key terpekur dengan jawaban Mang Anto.

Yah apapun pekerjaannya kalo kita jalaninnya ikhlas mudah-mudahan semuanya di permudah dan di lancarkan, Neng. Mamang selalu bersyukur yang penting anak-anak Mamang sekolah yang benar. Mamang udah senang.

Seperti itu lah dulu jawaban dari Mang Anto. Dari Mang Anto, Key dapat pembelajaran bahwa apapun yang kita punya harus kita syukuri.

"Neng, kok melamun toh?" tanya Mang Anto yang melihat Key sedang melamun.

"Eh ... Anu gapapa kok Mang. Key mau ya Mang gula kapasnya satu," ucap Key memberitahu Mang Anto.

"Oke, Neng." Mang Anto pun memberikan gula kapasnya kepada Key.

"Nih, Mang. Makasih ya Mang. Key ke sana dulu. Semoga cepat ludes jualannya, Mang." ucap Key dan tersenyum manis kepada Mang Anto.

"Iya, Neng makasih ya, Neng."

📌📌📌

Key memilih duduk di samping air mancur yang ada di tengah-tengah taman. Melihat air itu mengalir dengan sangat deras membuatnya tersenyum. Sudah lama Key tidak mempunyai waktu untuk dirinya sendiri.

Key menikmati gula kapas yang ada di tangannya. Rasa gula kapas buatan Mang Anto memang selalu sama rasanya. Tidak pernah berubah sama sekali. Rasa manisnya selalu membuat lidah Key ketagihan untuk merasakannya.

Tidak hanya kopi, Key juga suka dengan makanan yang manis-manis. Lolipop, gula kapas, kopi adalah makanan dan minuman favoritnya sejak dia duduk di bangku SMP.

KeyshevaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang