5

5.6K 655 60
                                    

"Dad, aku tidak tau rasa apa ini tapi perasaan ini asing."
-
-

"H - Hyunjin?"

Hyunjin menoleh ke arah Chan dan wanita itu secara bergantian. Hyunjin terkekeh tak percaya, apa ayahnya menyewa seorang pelacur?

"Hai tante! Ayah ku menyewa mu berapa juta won?" Hyunjin terjongkok di depan Kim dengan tatapan yang seolah merendah kan dirinya.

Kim berdiri di susul dengan Hyunjin yang ikut berdiri. Kim menatap Hyunjin bengis, "Anak sialan."

Hyunjin tersenyum meremehkan, "Kau punya apa? Hingga menggoda ayah ku disaat waktu kerja, huh?"

"Hyunjin-" Hyunjin mengangkat tangannya, mengisyaratkan Chan untuk diam sementara dirinya menatap wanita di depannya dengan begitu benci. Kim tidak menjawab, dirinya diam seribu bahasa.

"Jangan pernah mengganggu ayahku lagi dan pergilah dari tempat ini." Ucapnya final. Kim menatap Hyunjin jengkel, tanpa aba-aba dirinya melangkah pergi dari ruangan Chan dengan membanting pintu.

Hyunjin memberanikan diri menatap Chan. Chan ingin mengatakan sesuatu tapi lidahnya kelu, akhirnya Hyunjin yang memulai pembicaraan.

"Siapa dia?" Ucap Hyunjin dingin. "D- dia sek-" Tangan Chan di tepis begitu saja oleh Hyunjin begitu dirinya ingin memegang bahu anaknya. "Jawab saja."

Chan memasang wajah bingung, dirinya harus menjawab apa?

"E- euh, dia sekretaris baru disini-" Terdengar suara gelak tawa Hyunjin. "Dad bermain dengan sekretaris mu sendiri?" Chan menatap Hyunjin tak percaya.

"Maksud mu?"

"Dad bermain dengan sekretaris baru itu disini. Di kantor mu sendiri, dad." Ucap Hyunjin dengan penekanan di setiap kata katanya barusan. Chan mengepalkan tangan.

"Jaga ucapan mu, Hyunjin."

"Kenapa? Aku benar kan? Aku melihatnya sendiri dengan mata kepalaku, dad. Jika aku salah, kenapa dad tidak melawan?"

Chan kembali terdiam, Hyunjin yang melihatnya mulai menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Kau sama saja dengannya dad."

Chan menggelengkan kepalanya, kepalanya ia usap kasar. "Bukan begitu-"

"LALU APA?!" Chan terkejut begitu Hyunjin meninggikan suara. Hyunjin sudah berani sekarang membentak nya?

Chan memegang bahu Hyunjin kasar dan membanting tubuh Hyunjin untuk terduduk di kursi kerjannya. Tangan kanannya ia simpan di senderan kursi sementara tangan kirinya ia tumpu pada tangan kanan kursi.

Matanya menatap Hyunjin tajam. Kini wajah Hyunjin menatap takut-takut pada ayahnya. "Tidak bisa kah kau mendengar?"

"Siapa yang akan diam ketika ayahnya bercumbu dengan wanita yang bahkan bukan siapa-siapa di kelurga kita?" Hyunjin berbicara dengan lirih. Chan menatap Hyunjin dengan mata teduh dan di balas tatapan kecewa.

"Kau kotor dad."

"Apa?"

"Kau sama dengannya, kau kotor." Chan menatap kosong Hyunjin. Perlahan pandangannya menunduk, "Maka bersihkan."

ChanJin, Dulce Sacrificio.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang