16

5.1K 527 72
                                    

"Sesuatu yang baik berasal dari orang yang baik, dan aku termasuk golongan yang egois."

__
__

Hyunjin sekarang tengah berbaring dikamar nya, memainkan ponsel baru miliknya. Setelah mereka mandi bersama tadi--yang sedikit membuat leher Hyunjin sukses dipenuhi kissmark-- Chan memutuskan untuk pergi ke kamarnya. Ia bilang ada yang harus dia urus terlebih dahulu, seperti biasa, pastinya kerjaan kantor. Jadinya Hyunjin hanya berbaring sendiri di kamarnya, jarinya dengan lihai menggeser permukaan ponselnya dari aplikasi satu ke aplikasi lain nya.

Sudah menjadi hal lumrah jika anak remaja sekarang tidak cukup bila hanya memiliki satu aplikasi, satu akun. Dan pastinya Hyunjin memiliki banyak akun, introvert tidak menghalanginya untuk tenar di dunia maya. Hyunjin terkenal di instagram dan juga twitternya, padahal ia tidak banyak memposting foto atau pun sekedar mengisi snapgramnya, ia pun heran bagaimana orang-orang menemukan akunnya sendiri, itu tak apa asalkan bukan haters yang mengganggu nya.

Hyunjin membuka aplikasi galeri miliknya, ia melihat beberapa gambar serta vidio miliknya. Kebanyakkan isinya hanya foto Kkami, beberapa tangkapan makanan selama ia liburan ke beberapa tempat, dan foto dirinya dengan Chan. Hyunjin melihat-lihat foto dirinya dengan Chan, mereka memang jarang berfoto, hanya berfoto jika sedang liburan saja. Kebanyakan seperti itu.

Hyunjin berhenti disatu foto yang menunjukkan ia tengah di peluk Chan. Foto tersebut sudah agak lama--saat ia akan menghadapi ujian kelulusan. Hyunjin memakai seragam sekolah disana dengan Chan yang memakai baju kantornya, ah, sepertinya ini di ambil saat Hyunjin baru pulang sekolah. Dengan suara tawanya pelan, ia pun kembali menggeserkan jarinya untuk melihat slide berikutnya. Memang tak banyak gambar, tapi ada beberapa vidio. Salah satunya vidio saat Hyunjin berulang tahun kemarin.

Saat itu Chan pulang sangat larut, Hyunjin sendirian di rumah. Ia belum tidur karna alasan ayahnya belum pulang--dan pintu belum dikunci--akhirnya ia memutuskan untuk menunggunya di ruang tamu. Agak ketakutan, tapi untungnya ada Kkami yang menemani. Selang beberapa menit, pintu rumahnya dibuka dan ia melihat Chan sudah pulang ke rumah. Chan berjalan dengan memunggungi dirinya, berjalan menghadap dinding sembari masuk ke arah dapur.

"Hyunjin kenapa belum tidur?" Teriak Chan dari arah dapur dengan sedikit keras, Hyunjin sedikit meninggikan kepalanya untuk melihat apa yang tengah ayahnya lakukan, sayangnya bagian dalam dapur tertutup oleh tembok dan Chan berada di dalam dapur, membuat Hyunjin penasaran jadinya, "Aku menunggu mu pulang, dad."

"Seharusnya kau pergi tidur, sebentar lagi, kan, akan pagi." Chan berbicara dengan tidak jelas, membuat Hyunjin memilih untuk abai. Akhirnya ia melihat kembali acara TV, tidak ada apa-apa, sih. Karna, mana ada acara kartun untuk pukul satu malam?! Tidak ada, Hyunjin hanya kebosanan saja.

Chan yang berada di dapur dengan perlahan menyalakan korek api dan menyambungkan nya pada sumbu lilin, dengan tangannya yang berada di pinggir lilin agar apinya tidak mati. Ya, Hyunjin hari ini berulang tahun. Ia sudah menyiapkan kue tentunya, agak berkeliling dulu untuk mencari toko kue yang masih buka tengah malam. Tak lupa, Chan juga menyiapkan kamera ponselnya untuk mengabadikan moment sekarang.

Chan berjalan perlahan dengan kue di atas tangannya, sementara tangan yang lain ia gunakan untuk memegang ponsel. Ia berjalan dengan pelan-pelan, tidak ingin Hyunjin menoleh padanya.

Baru beberapa langkah, tetapi Hyunjin sudah menolehkan kepalanya pada Chan, membuat Chan terkekeh karna Hyunjin langsung menenggelamkan wajahnya pada tubuh Kkami, "Ah, ada apa ini." Ucapnya dengan malu-malu. Bagaimana bisa? Hyunjin lupa jika hari ini ia berulang tahun.

ChanJin, Dulce Sacrificio.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang