PBS [14] || SEASON 3

1.2K 53 1
                                    

(Flashback)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Flashback)

Brian memarkirkan mobil nya pada halaman rumah Alanna. Lalu mematikan mesin mobil nya, dan keluar.

Sejenak, memandang rumah Alanna, lalu mulai berjalan perlahan untuk menjemput Alanna.

Brian mengetuk pintu, lalu tak lama kemudian sosok yang di carinya sudah siap mengenakan pakaian formal, rok span dan kemeja putih, membalut tubuh Alanna. Senyum Alanna yang awal nya ceria untuk menyambut tamu, sirna seketika saat melihat Brian datang.

"Brian? Mengapa, pagi-pagi sekali kau kemari?"

Tak hanya sampai di situ keterkejutan Alanna, tiba-tiba dari arah yang sama, Iyan muncul membawa sebuket bunga yang bermacam-macam, sama seperti Alanna. Senyum Iyan yang mengembang untuk Alanna, menjadi sirna seketika saat melihat keberadaan pria yang begitu di benci Iyan.

"Bukan nya, kemarin kita sudah bersepakat, aku boleh mengantar kan mu bekerja Anna?" Tanya Iyan berpura-pura kikuk. Padahal jelas sekali bahwa wajah Iyan tak menyambut Brian dengan baik.

Alanna mengangguk, lalu keluar dan menutup pintu. Menatap datar sejenak Brian, lalu membuang muka.

"Kau bisa ke mobil terlebih dahulu, aku akan cepat menyusul. Aku, butuh bicara dengan nya, sebentar saja." Ucap Anna sambil tersenyum, lagi-lagi tanpa menatap Brian.

Awal nya Iyan menatap tajam Brian, lalu sedetik kemudian Iyan merubah wajah nya tersenyum manis, meredam emosi yang sudah bergejolak besar di dalam dirinya, di depan Alanna. Mungkin, ini bukan lah waktu yang tepat untuk memberi sebuah pelajaran bagi Brian karena keluarga nya sudah membuat Alanna menangis saat itu.

Iyan mengangguk membolehkan, lalu mengacak-acak rambut Alanna akrab, mereka saling melempar senyum. Brian yang melihat kedekatan itu pun hanya bisa mengalihkan pandangan nya ke atap-atap.

"Apa mau mu?" Ucap Alanna setelah memastikan bahwa Iyan sudah benar-benar masuk ke dalam mobil sambil menaruh karangan bunga tadi di garasi mobil.

Brian menatap penuh arti Alanna, lalu memegang kedua pundak Alanna.

"Siapa dia? Katakan."

Alanna menyingkirkan kedua tangan Brian, lalu bersedekap dada membuang muka tanpa menatap Brian.

"Tidak penting siapa dia. Sekarang aku sadar, aku menyia-nyiakan banyak waktu ku hanya untuk kembali ke dalam kehidupan seseorang teman kecil ku saja. Padahal aku sudah tau, terkadang orang yang ku kenal sangat baik dulu, tak akan ku kenal lebih baik daripada sekarang. Yang berlalu biar lah menjadi masa lalu, tapi mengapa aku waktu itu menyadari, Brian mungkin saja tak seperti Brian yang ku kenal dulu." Tutur Alanna panjang lebar.

Brian terdiam bergeming di tempat nya, lalu sedetik kemudian dia mencekal tangan Alanna yang akan meninggalkan nya.

"Apakah ini karena Luna? Dan kejadian saat makan malam waktu itu?" Tanya Brian masih mencekal tangan Alanna.

PRINCE BILLIONAIRE SAVIOR ✅ {DUSAN #3}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang