PBS [3] || SEASON 3

2.7K 116 1
                                    

Alanna kembali menghembuskan nafas lelah, lalu dia berjongkok dan mengecup wanita yang menjadi ibu nya ini, Hannah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alanna kembali menghembuskan nafas lelah, lalu dia berjongkok dan mengecup wanita yang menjadi ibu nya ini, Hannah.

"Jangan khawatir ibu, Anna sudah tidak sendiri sekarang. Dan, ibu tidak perlu merisaukan peristiwa itu lagi, Anna akan selalu aman sekarang."

Hannah yang duduk di kursi roda itu, diam dan memandang depan dengan kosong, seperti tak menganggap keberadaan Anna.

Anna tersenyum simpul, lalu dia mulai berdiri dan mengecup singkat pipi ibu nya, lalu mengambil tas selempang nya dan berlalu menuju kantor di pagi hari ini. Persetan dengan rasa kantuk akibat bos sialan nya yang malah membawa kesan pertama nya di club' malam, Anna lebih memilih mementingkan kepentingan pekerjaan daripada membawa kantuk nya menjadi bolos yang bisa membuat Anna di turunkan gaji nya, karena Anna sekretaris baru yang masih belajar bisnis internasional di kantor itu, Anna tak bisa seenak nya bolos dan menggunakan bos nya sebagai tameng untuk bolos.

Anna sibuk melirik jam arloji nya karena takut telat, hingga tak sadar di jauh di belakang nya terdapat Hannah yang bergumam mendoakan nya, tanpa sepengetahuan Anna bahwa Hannah berbicara kembali setelah diam bertahun-tahun.

"Hati-hati, anak ku..."

•••

Alanna sedang sibuk dengan komputer besar di hadapan nya. Sedikit menarik nafas panjang karena sedari masuk pagi, Alanna sudah akan menyelesaikan tugas nya.

Entah kenapa, di sela-sela kesibukan nya, Alanna masih sempat melirik ruangan Brian yang hanya terpisah sekat dinding yang terbuat dari kaca, jadi Alanna bisa puas melirik Brian diam-diam.

Alanna mengangguk maklum kala melihat ruangan kantor Brian itu masih kosong, mungkin masih Ter tidur batin Alanna.

Cklek!

"Rina sudah ku peringatkan, aku akan menceritakan mu tentang si boss Brian itu jika aku menyelesaikan semua ini." Gerutu Alanna tanpa mengalihkan pandangan nya dari komputer.

Meskipun baru sekitar belum 3 hari, Alanna orang yang supel jadi mudah bersosialisasi dengan siapapun, termasuk dengan salah satu perempuan bernama Rina tadi, itu adalah perempuan yang dekat dengan Alanna di kantor ini.

Alanna mengernyit di sela tangan nya yang sedang mengetik, Alanna heran, mengapa Rina ini tidak membantah dan se cerewet biasa nya?

Tangan Alanna terasa lemas dan langsung berkeringat dingin kala dia berbalik, dia melihat sosok tinggi tegap yang sudah terbalut jas rapi yang membuat nya semakin tampan itu, ada di ambang pintu dengan tangan yang masih memegang kenop pintu, raut wajah nya datar dan terlihat menahan amarah.

"Good morning, sir Brian."

Bodoh! Bodoh! Bodoh kau Alanna! Teriak pikiran Alanna sekarang yang sedang berkecamuk, apakah hukuman si bos nya ini ketika mendengar omongan nya tadi? Apakah Alanna akan di pecat? JANGAN SAMPAI YA TUHAN!

PRINCE BILLIONAIRE SAVIOR ✅ {DUSAN #3}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang