PBS [7] || SEASON 3

1.9K 82 1
                                    

Brian menghentikan mobil nya di pekarangan rumah sederhana bergaya Belanda itu, terkesan sekali warna putih cat rumah itu, sangat mencolok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brian menghentikan mobil nya di pekarangan rumah sederhana bergaya Belanda itu, terkesan sekali warna putih cat rumah itu, sangat mencolok.

Brian mengernyit kan dahinya, lalu setelah puas memandang rumah bergaya Belanda itu dengan raut kebingungan, Brian beralih menatap Alanna yang duduk di sebelah nya dengan raut wajah puas.

"Dimana ini? Untuk apa kita kesini?"

"Untuk memenuhi senyum di wajah bapak. Saya lihat, meskipun saya orang baru sekretaris bapak, saya bukan bermaksud lancang untuk memaksa bapak mengantarkan saya kemari, tapi saya hanya ingin bapak sedikit menorehkan senyum, karena saya tidak pernah melihat anda tersenyum secara bebas."

Hati Brian sedikit diliputi rasa yang, Brian sendiri belum bisa mendefinisikan sendiri, entah perasaan apa yang ada di dirinya saat Alanna berkata demikian, yang penting dari cara Alanna berbicara dan tujuan Alanna membawa Brian kemari, Alanna selalu, seperti mempunyai niat baik semenjak Alanna menjadi orang pertama yang tak sengaja mendengar racauan cerita Brian di club' tentang masa lalu nya, dan Brian sangat senang.

Alanna langsung membuka seat belt, lalu keluar. Brian hanya mengikuti Alanna, meskipun Brian tak tau ini tempat apa. Namun, akhirnya Brian sadar bahwa Alanna membawa nya ke sebuah panti asuhan, saat Brian keluar dan tak sengaja melihat banyak anak kecil yang bermain di taman halaman samping rumah sederhana itu.

Rasa-rasanya, kapan Brian pernah menginjakkan di panti asuhan? Sebagai orang yang mempunyai penghasilan Ter tinggi sekalipun, Brian tak pernah berniat atau pun berinisiatif sendiri untuk ke tempat ini, walaupun hanya sekedar menaruh sumbangan dll. Brian tak pernah terpikirkan sekalipun.

Brian mengikuti Alanna di belakang nya, sambil terus melihat ada banyak sekali anak kecil yang bermain dengan ceria, akur, dan rukun. Mereka tertawa seakan perbedaan dan takdir buruk yang Tuhan berikan, luntur tergantikan dengan takdir baik yang Tuhan berikan dan limpah kan di panti asuhan.

Refleks, Brian tersenyum kecil melihat mereka tersenyum cerah.

Entah kenapa, ini pertama kalinya Brian tersenyum karena seorang anak kecil.

"Kak Alanna!" Teriak salah satu seorang gadis kecil yang langsung berhenti dari permainan nya, dan berlari memeluk Alanna. Di iringi dengan anak-anak lain yang langsung menghampiri Alanna.

Brian yang melihat hal itu menjadi di lingkupi rasa hangat. Brian menemukan sosok lain dari diri Alanna. Alanna, begitu di sayangi di sini, kentara sekali.

"Apakah kakak Alanna membawa sesuatu kemari tadi?" Tanya gadis kecil itu dengan memandang Alanna polos.

Alanna menatap Brian sejenak, lalu kembali menatap gadis kecil itu, dan menggeleng. Membuat gadis kecil itu dan teman-teman nya menunduk sedih.

"Tapi, kakak membawa seseorang baru yang akan menjadi teman baru kalian. Apakah kalian senang?"

Mereka semua bersorak senang, gadis kecil tadi yang awal nya murung, langsung tersenyum cerah. Alanna mengacak rambut pirang ke coklat an gadis itu, lalu tersenyum.

PRINCE BILLIONAIRE SAVIOR ✅ {DUSAN #3}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang