Seorang gadis yang mengendap-endap memasuki rumahnya karena pulang larut malam, dia adalah Ana.
Sudah pukul 02.00 dini hari Ana baru pulang dari markasnya. Entah apa yang diurusnya disana. Untung semua anggota keluarganya sudah tidur jadi Ana aman dari amukan keluarganya.
Tetapi baru saja menginjakkan kaki di undukan anak tangga kedua, lampu tiba-tiba menyala.
"bagus. Sudah pukul 2 pagi baru pulang" kata Rizal
"mampus elaaa, pake ketauan segala lagi" gumam Ana dengan sangat pelan.
Langsung saja Ana membalikkan badannya dan mendapatkan Rizal yang tengah berdiri sambil berkacak pinggang.
"ehh abang Rijal" kata Ana sambil menampilkan deretan giginya.
"ehh abang Rijal" kata Rizal sambil mengikuti gaya bicara Ana.
"dari mana aja lo? Jam segini baru pulang. Hah?" tanya Rizal
"i..itu bang dari...dari main di rumahnya Mika. Iya dari rumahnya si Mika" jawab Ana dengan terbata-bata.
"betul? Nggak bohong kan?" tanya Rizal memastikan.
"iya abangku sayangggg" kata Ana yang tentu saja berbohong.
"maapin Ana ya bang hehe" batin Ana
"ta..."
"udah ya bang, Ana ngantuk mau tidur dulu. Good night abang" kata Ana memotong ucapan Rizal lalu berlalu menuju kamarnya, tak lupa ia mengecup singkat pipi abangnya itu.
"huh selamat" batin Ana
^^^^^^^
Pagi harinya semua sudah berkumpul di meja makan. Mereka semua menikmati sarapannya. Hanya suara dentingan sendok yang terdengar di telinga mereka karena ayahnya melarang keras anak-anaknya berbicara saat sedang makan.
"ayah, bunda, abang, Ana pamit duluan ya. Bye" kata Ana sambil mengecup satu persatu pipi mereka.
"iya sayang hati-hati" kata Leta
"oke bun" kata Ana lalu pergi
"kalau gitu Irham juga pamit ya" kata Irham
"iya hati-hati. Jagain Ana di sekolah jangan sampai lecet. Belajar yang bener jangan bolos terus. Ayah tau lo semua kelakuan kamu di sekolah" kata Danar panjang lebar.
"siap kapten" kata Irham sambil hormat.
"Irham berangkat ya. Bye Yah, Bun, abang lucknut ku" kata Irham dan langsung lari terbirit-birit, karena ia yakin abangnya itu pasti akan marah.
"dasar adek dajjal, awas ya lo. Gue gibeng juga lo" kata Rizal geram akan kelakuan adik dajjalnya yang satu itu.
Sedangkan kedua orang tua mereka hanya mampu menahan tawa sambil geleng-geleng kepala saja melihat tingkah anak-anak mereka.
"udah bang. Emang abang nggak berangkat ngampus? Nanti kesiangan loh" kata Leta
"agak siangan bun masuknya" kata Rizal
"kalau gitu Rizal pamit juga ya" kata Rizal
"loh katanya tadi masuknya siangan" kata Leta
"iya, kok berangkatnya cepet banget sih?" tanya Danar
"itu loh Bun, Yah biasaa urusan anak muda. Masa nggak tau sih" kata Rizal
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone?!
Teen FictionSeorang gadis cantik yang memiliki begitu banyak rahasia, berparas bagai dewi yunani dan disukai oleh banyak orang. Tapi siapa sangka gadis ini tumbuh dewasa dengan masa lalu yang begitu kelam yang diakibatkan oleh orang yang paling ia sayangi?! p...