Sudah seminggu sejak kejadian itu. Yaps! Kejadian dimana Nu'est menyerang BHS!
Saat setelah kejadian itu tak ada seorangpun yang mencurigai Ana. Bahkan tak terbesit dipikiran mereka bahwa orang yang menumbangkan dan memiliki jiwa psikopat itu adalah Ana teman sekolah mereka.
Ana pun ok ok aja. Cuma saja setelah kejadian itu ia dilontarkan dengan banyak sekali pertanyaan oleh abang dan para sahabatnya.
"anjirr lo kemana aja Na?! Rugi lo nggak liat pertunjukan tadi" kata Jesi
"pertunjukan gundulmu!!" batin Ana
"ada urusan tadi, emang ada apa?" tanya Ana berpura-pura
"tadi tuh ya di sekolah kita ada pertarungan antar 2 mafia!" kata Mika dengan semagat 86
"WHAT?!!" pekik Ana yang tentunya hanya berpura-pura wkwkwk
"sumpah!! Lo pasti nyesel parah nggak liat pertunjukan tadi di skolah" kata Mika antusias
"nyesel dari jahannam kali" batin Ana
Seperti itulah pertanyaan yang dilontarkan oleh sahabat Ana. Beda halnya dengan abang laknatnya yang satu ini.
"ehh titisan dajjal kemana aja lo tadi hah?!"
"disekolah lagi war gede lo malah ilang!"
"lo kagak papakan?"
"ada yang lecet? Luka? Keseleo? Pusing berkunang-kunang? Patah tulang? Atau menuju sakaratul maut?"
"HEHH! Sembarangan kalau ngomong! Mau gue lakban tu mulut hah?!" hardik Ana
"ini namanya perhatian upil dugong!" kata Irham
"perhatian sih perhatian, tapi pertanyaan lo itu aneh titisan miper" kata Ana. Enak saja dirinya dikatakan menuju sakaratul maut. Gini-gini juga dia masih mau menikmati hidup.
"ta-"
"udahlah capek gue, pen istirahat. BHAY!" kata Ana memotong ucapan Irham.
👉👈
Sekarang Ana, Mika dan Jesi sedang berada di kantin dan menikmati makanan mereka masing-masing.
Dan entah sejak kapan dan siapa yang memberikan ijin kepada mereka yang bisa bergabung dan makan bersama dengan Charlot, Irham, Adhit, Rahmat, Yoga, Darel dan Arlan.
"eh 2 minggu lagi kita UAS kan?" tanya Yoga memecahkan keheningan yang di balas anggukan oleh mereka semua.
"gimana kalau kita semua belajar bareng?" usul Arlan
"nah iyaa baru aja gue mau bilang, eh keduluan ama ni kutu" kata Rahmat
"hallah bacot lu" kata Arlan
"kalau gue sih setuju setuju aja" kata Darel
"2in"
"3in"
"4tin"
"5in"
"kalian bertiga gimana? Setuju nggak?" tanya Arlan kepada Ana, Charlot dan Adhit yang hanya diam saja sedari tadi.
"hm"
"ok"
"iya"
Ya, itulah jawaban mereka bertiga. Singkat, padat, pendek, tidak luas dan jelas.
"masaoloh si kutub jawabannya ckckck" kata Yoga geleng-geleng kepala mendengar jawaban dari Ana, Charlot, dan Adhit yang sangat singkat dan jangan lupakan muka datar mereka bertiga.
Ana, Charlot dan Adhit memandang Yoga dengan muka datar dan mata yang memicing yang di balas dengan cengengesan oleh Yoga.
"kita mau belajar di rumah siapa nih? Kalau rumah gue kagak bisa ya" kata Rahmat
"rumah gue juga gak bisa ya kalian tau kan kondisi rumah gue" kata Yoga dan diangguki yang lainnya.
"gimana kalau kita belajar barengnya di rumah kita aja ya gak bang?" kata Darel yang meminta perserujuan dari Arlan.
"iya gue setuju" kata Arlan
"jadi gue bakal ketemu sama mereka?" batin Ana
Mereka yang dimaksud oleh Ana adalah kedua orang tua kandungnya.
"gimana kalian setuju ga?" tanya Darel yang diangguki dengan lainnya kecuali Ana.
"Na lo setuju kan?" kata Mika
"eh.. iya gue setuju" kata Ana
"lo kenapa?" tanya Mika
"ga papa" kata Ana
Dan tanpa disadari sedari tadi Irham telah mamandang Ana. Ada rasa takut dihati Irham. Takut bahwa nanti saat ke rumah Darel dan Arlan yang jelas-jelas keluarga kandung Ana, Ana akan bertemu dengan orang tua kandungnya dan orang tua kandungnya menyadari bahwa Ana adalah anak yang mereka cari dari dulu.
Bukannya Irham tidak mau kalau Ana berkumpul dan berdamai dengan keluarga kandungnya tapi ada perasaan tak rela jika dia dan Ana harus berpisah.
Ia tidak rela jika harus berpisah dengan Ana-nya
Ia tak rela jika harus berpisah dengan princess kecilnya
Ia tak rela jika harus berjauhan dengan malaikat kecilnya
Intinya IRHAM TIDAK RELA!!
TBC
MAAP YA SINGKAT OTAK AKU LAGI BERMASALAH:V
SEE YOU NEXT PART
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone?!
Teen FictionSeorang gadis cantik yang memiliki begitu banyak rahasia, berparas bagai dewi yunani dan disukai oleh banyak orang. Tapi siapa sangka gadis ini tumbuh dewasa dengan masa lalu yang begitu kelam yang diakibatkan oleh orang yang paling ia sayangi?! p...