ELEVEN

65 5 1
                                    

Haii semuaanyaaa...
Maaf baru update hehe

Langsung aja yaa..tapi jangan lupa terus vote sama comen yaa
1 vote sangat berharga bagiku eak..




Kini Meira sedang di kelasnya mendengarkan penjelasan dari Bu.Reni guru selaku guru mapel sejarah

"Oke anak anak silahkan kalian mengerjakan LKS bab 5" ucap Bu Reni

"Yaa Bu" jawab murid murid serempak

~~~

Givan kini sedang membolos dengan Rangga dan Varo .

Givan itu sering membolos tapi nilainya tidak pernah dibawah 90

Givan bolos karena sekarang pelajaran fisika di kelasnya
Givan paling tidak suka pelajaran itu dia berfikir kenapa apel jatuh aja di hitung kecepatannya
Entahlah apa saja keanehan lain yang dipikirkan Givan terhadap mapel fisika

"Ro Lo sekarang masih sering balap liar?"tanya Rangga ke Varo

Karena Varo itu anak yang sering sekali balap liar

"Ga sesering dulu sih gue balap liar kalo gue lagi ada masalah atau lagi pengen aja"jawab Varo

Rangga Tidak menanggapi jawaban Varo

Givan kini sedang merenung entah apa yang di pikirkan sekarang

"Van Lo gimana hubungan Lo sama Meira" tanya Varo

"Ya ga gimana gimana" jawab Givan

"Dasar kulkas irit bet kalo ngomong" celetuk Rangga

Givan tidak menaggapi omongan Rangga mungkin hanya menatapnya tajam

"Bukan gitu maksud gue Van ada anak lain yang tau gk tentang hubungan lo" jelas Varo

"Kayaknya si belum selain Lo berdua" jawab Varo

"Si siapa sahabatnya Meira tuh.. oh iya Naya masa Naya belum tau" tambah Rangga

"Yaa belum kali tadi aja di kantin jawaban meira kayak gitu" jawab Givan

"Meira jahat ya sahabatnya sendiri ga si kasih tempe" celetuk Rangga

"Tahu anjr" sanggah Varo

"Ga jahat cuma dia ga mau hubungannya di umbar umbar" jawab Givan lagi

Kring kring kring

Bel pulang kini berbunyi Meira sudah keluar dari kelasnya

"Ra gue duluan yaa gue mau nganterin nyokap ke rumah nenek" kata Naya

"Hmm oke deh" jawab Meira

Meira sedang menunggu angkot lewat
Tiba tiba ada kakak kelasnya yang menginjak kakinya

"Heh adek kelas gatau malu ya"kata kakelnya
"Cabe cabean mana tau malu sih" tambah temennya

"Kenapa ya kak" tanya Meira bingung

"Kenapa kenapa heh asal Lo tau ya Givan itu calon pacar gue" bentak Nafis kakak kelasnya itu

Masi calon kan kak belum jadi pacar
Ucap Meira dalam hati

"Emm terus kenapa kak" jawab Meira

"Jadi Lo jangan deketin dia awas ya kalo gue tau Lo deketin Givan"
Acam Nafis

"Kan Masi calon kak belum jadi pacar aku juga gk ada niatan deketin kak Givan kok" jawab Meira

"Huh Lo itu yaa" Nafis menarik rambut Meira tentunya tidak sendirian di bantu oleh dayang dayang-nya

Meira meringis kesakitan

Givan baru saja keluar dari parkiran sekolah mengambil motor ninja berwarna hitam miliknya

Saat dia keluar dari gerbang dia sengaja menengok ke arah halte karena biasanya Meira duduk untuk menunggu angkot

Givan menoleh dia melihat Meira yang sedang di bully oleh Nafis dan kedua dayangnya

Dengan cepat Givan melajukan motornya ke arah halte

"Nafis apa apaan sih Lo" bentak Givan

"Gi- Givan" Nafis terkejut dengan cepet dia melepaskan tangannya dari rambut Meira

Meira Kanya menunduk dan masih menangis

"Kalo gue tau kalian nge bully Meira lagi ga segan segan gue bakal keluarin kalian dari sekolah ini" ancam Givan penuh emosi

Nafis langsung pergi meninggalkan Meira dan Givan

Tanpa sadar Givan memeluk Meira yang duduk sambil sesengukan

Meira yang merasa di peluk oleh Givan di langsung membalas pelukannya

Tanpa mereka ketahui ada seseorang yang memfoto mereka

Hayoo siapa yang nge-foto Meira sama Givan

Jangan lupa vote yaaa tekan bintang gak susah ku sekali pencet udah selesai ga perlu ribet ribet

See you next chapter 🍃





MEIRA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang