EIGHTTEEN

45 3 0
                                    

Annyeong

~~~~

Meira sudah ada di salah satu restaurant.
Setelah dari Timezone tadi Meira dan Givan  memutuskan untuk makan.

Kini jam menunjukan pukul 20.00
Meira memesan sup asparagus kepiting dan milk shake Oreo sedangkan Givan memesan beef steak dan milk shake cokelat.

Hening . Itulah suasana sekarang tidak ada percakapan antara Meira dan Givan  hanya suara dentingan sendok.

Meira memakan makanannya degan cepat karena kini sudah hampir pukul 9 .

"Kenapa cepet banget makannya" tanya Givan

"Ini udah hampir jam 9 kak nanti aku di marahin sama ayah kalo kelewat jam 9" kata Meira tergesa gesa

"Udah santai aja tadi ayah kamu chat ke aku nanyain trus aku jawab lagi makan bentar lagi pulang" jawab Givan santuy

"Lah darimana kakak dapet nomornya ayah perasaan aku ga pernah ngasih" celetuk Meira kaget+heran gimana bisa Givan mendapat nomor ayahnya

"Yabisa" jawabnya dingin dan langsung melanjutkan makannya

"Oh yaudah" jawab Meira lalu menghabiskan minumannya.

~~~~

Meira kini sudah sampai di rumahnya tepatnya dia kini sedang berada di kamarnya.

Meira sampai pukul 20.30 karena restaurant tadi cukup jauh dari rumahnya.

Meira benar benar tidak bisa tidur , dia terus memikirkan apa yang dia lakukan di mall tadi.

Setelah sekian lama Meira mencoba menidurkan dirinya akhirnya kini Meira sudah terlelap .

🌻

Disisi lain ada seorang perempuan yang sedang menunggu telfon dari temannya .

Hallo bos

Gimana udah mata matain tuh cewek ngapain aja.

Udah bos udah banyak fotonya ntar bos tinggal balas dendam aja.

Oke. Let's play

🍃🍃🍃

Hari sudah pagi Meira kini sudah duduk di meja makan hendak sarapan pagi bersama ayahnya dan ibu tirinya.

Ibu tiri Meira kini tak pernah sekali pun ngobrol dengan Meira .
Anehnya kenapa ayah Meira tidak pernah menanyakan itu.

"Ra kamu berangkat sama ayah ya" kata ayah Meira

"Oke yah" jawab Meira girang

"Bu.. besok ayah mau ke makan bundanya Meira kamu mau ikut" tanya ayah Meira ke istrinya

"Hmm enggak deh yah aku besok mau arisan ke rumah jeng sari" tolaknya

"Nolak aja terus" celetuk Meira .
Ya ibu tiri Meira tak pernah sekali pun mengunjungi makan bundanya Meira .

MEIRA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang