TWENTYTHREE

33 2 0
                                    

Haii guys ... Maaf bangett udah lama update ceritanya , pokokny aminta maaf deh :)

Happy reading guys



Bundaa Meira datang lagi.. maaf bunda Rara udah lama ga kesini  Rara kangen banget sama bunda , ohh iya Bun Meira kesini ga sendirian Meira sama kak Givan dia pacar Meira hehe pasti bunda kaget kalo tau Rara pacaran . " Meira tersenyum tapi ada air mata yang menetes .

~~~~

"Bundaa kak Givan udah tau kalo ibu tiri Meira jahat Bun , awalnya kan cuma bunda aja yang tau tapi akhirnya kak Givan maksa buat cerita" -Meira

Givan yang melihat Meira sedang berbicara dengan nisan ibunya hanya senyum tipis , dia merasa terharu melihat Meira.

"Bun kak Givan ini nembaknya ga romantis banget , dulu asal ngomong dingin lagi  Meira dulu ga suka sama sekali tapi lama lama Meira suka sama kak Givan . Dia itu orangnya diem bangett irit bicara ya kek gitu lah Bun , seandainya bunda masih ada pasti bunda setuju" kata Meira sambil tersenyum

"Kak mau peluk boleh " cicit Meira pelan

"Emm bo- boleh" gugup Givan

"Aku bayangin kalo kak Givan ini bunda , aku pengen banget dapat pelukannya bunda rasa sayang aku ke bunda sama kayak aku sayang ke kakak" tanpa sadar air mata menetes di pipi Meira

"Raa udah pulang yuk jangan sedih Mulu" ajak Givan
Dibalas anggukan dari Meira

Skip :)

~~~~~~

Meira kini udah ada di perjalanan mau ke sekolah .

Sampainya di sekolah dia langsung ke kelasnya.
Baru saja Meira duduk di bangkunya ada 3 kakak kelas yang mengebrak meja nya .

Meira kaget langsung melihat siapa pelakunya yang membuat dia kaget. Untung ga punya riwayat jantung .

Yaa , itu Zeline dan dua dayang dayangnya.

"Ada apa ya kak kok pagi pagi udah mengebrak meja saya , kalo boleh tau ada masalah apa kakak dengan saya?" Tanya Meira sopan

"Lo adik kelas belagu ya , udah berani ngeduluin sebelum gue ngomong" kata Zeline sedikit menaikkan nada bicaranya

"Loh say-"
"DIEM LO" omongan Meira terpotong karena bentakan dari Zeline .

"Lo itu udah berani beraninya ngerebut Givan dari gue. Cantikan cantikan gue , kaya kaya-an gue . Palingan Lo di sini cuman dapet beasiswa. " Hina Zeline

"Iya tuhh bener cantikan juga Zeline dimana mana" kata dayangnya

"Mohon maaf kak saya ga ngerebut kak Givan dari kakak , saya juga bukan siapa siapanya , saya juga ga ada masalah sama kakak . Habis ini udah mau jam masuk kelas mending kakak balik ke kelas kakak aja" sopan Meira

"Inget raa hubungan Lo sama kak Givan itu backstreet jadi ga ada yang tau tahan emosiii" ucap Meira dalam hati

"Lo ngusir gue , inget ya Lo itu bukan siapa siapa di sini . Kalo gue tau Lo gatel ke Givan tunggu pembalasan gue" ucap tajam Zeline

"Cabut guys"

Meira hanya terpaku diam mendengar omongan dari Zeline banyak pikiran negative yang ada di otaknya.

Naya yang dari kantin langsung menghampiri Meira .

"Ra Lo kenapa"
"Rara"

"Meira Meira crystal aditama" panggilnya keras

"Lo ngapain sihh ngagetin gue untuk gendang telinga gue ga pecah" kesal Meira .
"Lo sih gue panggil ngelamun Mulu ada masalah ya Lo?" Tanya Naya

"Enggak ga ada"

"Boong kan Lo tau gue ra"

Kringgggg  bel masuk kelas berbunyi

"Nanti aja gue ceritain udah bel" elak Meira

"Dasar Rara gueee kepooo"
"Udah nanti aja"

See you next chapter☘️☘️☘️

MEIRA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang