NINE

69 4 0
                                    

Kejadian tadi malam itu sangat menegangkan untung saja ada Givan yang menolongnya. Setelah Meira diantar pulang oleh Givan di memasuki rumah yang sangat sepi Dian ternyata sudah tidur , sia sia bukan .

Skip

Hari sudah pagi Meira kini bangun dari tidurnya setelah berganti baju sekolah dia pergi ke dapur untuk sarapan , di atas meja makan jelas tidak ada makanan
Ibu tiri Meira mungkin sedang pergi

~~~

Di sekolah

Meira sudah sampai di sekolah
Meira langsung menghampiri Naya yang sedang duduk sembari memainkan hpnya

"Hai Naya" sapa Meira
"Ehh udah Dateng lo Ra"jawab Naya
"Iya"

"Nah Lo tau ga kemaren malem gua kan disuruh ibu gue ke supermarket nah di tengah jalan pulang gua hampir di cium sama segerombolan laki laki gitu"

"Ehh serius Lo Ra tapi Lo ga beneran di cium kan?" Tanya Naya

"Engga lah amit amit untung aja ada yang nolongin"

"Ohh syukur kalo gitu"

Tak lama bel masuk sudah berbunyi

Tet Tet Tet

Givan pov

Di dalam kelas Givan sedang fokus memperhatikan Bu Sri guru IPA yang sedang menjelaskan

"Oke anak anak kerjakan soal halaman 119 dengan benar 20 menit dari sekarang" perintah Bu Sri

Givan sedang fokus mengerjakan soal terusik oleh panggilan dari Varo

"Van nomor 5 jawabannya apa?" Tanya Varo

Givan sudah terbiasa dengan Varo yang sering menyontek jawabannya

"Ntar gue belum selesai" jawab Givan

"Tinggal dikit nih waktunya gue belum selesai semua Van.. please"pinta Varo lagi

Tidak ada jawaban dari Givan Varo pun berhasil menarik buku yang berisi jawaban Givan

"Ck apa apaan sih ro" kesal Givan

"Bentar doang Van bantu temen juga"jawab Varo dengan cengirannya

Beberapa menit kemudian bel istirahat sudah berbunyi

Givan Rangga dan Varo kini berada di kantin

"Van ngga Lo berdua mau pesen apa?"
Tanya Varo

"Tumben Lo mau mesenin kita kesambet apa Lo" ujar Rangga meledeki Varo

"Apaan sih Lo udah cepetan"

"Gue samain aja kaya Lo"jawab Rangga
"Lo Van?"tanya Varo pada Givan

"Es jeruk" jawab Givan datar

"Ck dasar kulkas"

Givan tidak menanggapi dia hanya diam

Givan pov end

Di sisi lain Meira sedang berada di kelas membaca novel

"Ra yuk ke kantin gue laper" ajak Naya ke Meira

"Engga ah males gue" jawab Meira

"Ayo lah Raa" ajak Naya lagi

"Hmm oke deh kalo Lo maksa" final Meira mengikuti ajakan Naya

Di kantin

"Yahh Ra gak ada tempat duduk nihh gimana dong" keluh Naya ngga dapet tempat duduk

"Hmm ya mau gimana lagi"

"Ehh nay tau di bangku kak Givan sama temennya kan kosong cukup buat kita berdua"ujar Naya

"Gk ah mending nungguin yang mau selesai makan"

"Ck Lo gitu Ra Lo kan yang kenal kak Givan sama temen temennya ayo la mass gue makan sambil berdiri nanti juga kalo nungguin murid lain selesai keburu masuk"ujar Naya

"Hmm ya udah demi LO" final Meira walaupun dia aslinya ga mau karena takut hubungannya ketahuan

Hai readers ..
Maaf ya aku lama ga update :)

BTW, happy eid Mubarak yaa
Maaf kalo punya salah :)

Jangan lupa tetep vote komen and share yaa...

Mungkin di chapter selanjutnya bakal ada konfik nihh..

Jadi tetep jadi readersnya Meira yaa
See you next chapter

MEIRA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang