twentyfive

52 1 0
                                    

Awas typo bertebaran 🍁

Maaf banget baru bisa update sekarang. Ngumpulin mood buat up itu susah si menurut ku , kalo ga ada mood jadi alur ceritanya ga karuan.

Pokoknya stay terus ya di cerita perdana ku ini...

Happy reading ☘️

~~~

Bel pulang sekolah sudah bel bunyi menandakan semua aktifitas di sekolah sudah selesai.

Meira kini sedang merapikan bukunya dan bersiap untuk pulang.

"Ra lu bareng gue apa gimana?" Tanya Naya
"Emmm boleh deh" jawab Meira

"Yaudah kuy" ajak Naya

Di perjalanan hendak ke gerbang Meira bertemu dengan Givan dan kedua sahabatnya.

Rangga tiba tiba memanggil Meira

"Raa Meira" panggil Rangga .

Meira merasa ada yang memanggil nya sontak Meira Meira menoleh ke sumber suara.

"Ahh iya kenapa kak" jawab Meira
"Enggak , cuman manggil doang.." basa basi Rangga.

"Emm iya , yaudah duluan ya kak" pamit Meira dengan sedikit mencuri pandangan ke Givan.

Givan pov

Givan yang melihat Meira berjalan ke gerbang dengan sahabatnya , ingin sekali memanggilnya . Perasaan Givan ke Meira kini bertambah besar dia heran kenapa dulu memaksa Meira agar menerima cintanya .

Kenapa Meira bisa meluluhkan hatinya? Itu pertanyaan yang saat ini terngiang ngiang di  kepala Givan.

"Woii Van" panggil Varo
Givan tersadar akan lamunannya "kenapa" jawabnya singkat

"Kenapa Lo diem aja , ngelamun lagi" tanya varo

"Iya kenapa Lo , tuh si Meira mau pulang ga Lo anterin" -rangga
"Engga, gue ada janji"

"Jadi tiap kali di kantin kita duduk di bangku Meira ada arti lain ya' celetuk Rangga
"Iya ngga , gue juga ga abis pikir kenapa si Meira cantik bisa mau sama kulkas" kata Varo

Givan langsung menatap tajam karena mendengar pujian 'cantik' untuk Meira dari Varo .

"Weeehh santai bro , ga bakal ngerebut kok gue tapi kalo kalian putus gue juga mau" celetuk Varo dengan kekehannya.

Perkataan itu langsung dapet Kitakan dari Givan

"Haii Van" sapa seseorang ke Givan
Givan langsung menoleh ke sumber suara

"Jadi Lo ga mau nganter karena cewek ini?" Tanya Rangga
Hanya di jawab anggukan oleh Givan

"Tuh kan mending Meira buat gue , sama si Givan disakitin secara tidka langsung" celetuk Varo kesal

"Yukk Van berangkat" ajak Zeline
Yaa cewek itu Zeline , dia memaksa Givan agar pulang bareng . Awalnya Givan engga mau tapi dengan perkataan Zeline "gue ga bakal ganggu lagi" itu yang membuat Givan mau .

Tanpa menjawab Zeline dia langsung berjalan mendahului .

"Dasar kutub" -rangga
"Ga habis pikir gue sama si kulkas" kata Varo

Givan pov end

'~~~'

Meira kini sedang di kedai ice cream di dekat sekolahnya , dia ingin bersantai sejenak kali ini . Untung aja si Naya mau

"Ehhh raaa liat tuh siapa yang Dateng" kata Naya
"Siapa sih" Meira kesal karena Naya menggangu acara menikmati ice cream nya . Dengan malas Meira melihat arah yang di tunjuk oleh Naya .

Dan seseorang itu adalah Givano Nadendra Bamadewa. Kekasihnya yang baru saja ia bisa menerimanya dan menyayanginya.

"Sama siapa tu kak Givan" Naya mulai kepo
"Gatau" jawab Meira badmood , karena di tadi ketemu di area handak ke gerbang tidak di sapa atau pun hanya senyuman . Dan kini malah ada di kedai ice cream sama cewek.

"Ya Allah Ara ,ternyata sama kak Zeline .." kata Naya heboh

"Jangan teriak teriak bisa ga sii , malu gue diliatin banyak orang" kesal Meira

" Lo kenapa di Ra , biasanya gue teriak teriak Lo jawabnya ga se-sensi itu" tanya Naya

"Gapapa" jawab Meira .

~~~~

Givan kini sedang memakan ice cream-nya tanpa mendengar ocehan dari Zeline yang sedari di mobil sampai di kedai .

Givan mendengar suara teriakakan dari bangku di sebrang. Dan ternyata itu Naya , sahabat kekasihnya.

Givan memajukan badannya agar kelihatan dengan siapa Naya di kedai ini . Yap dengan Meira

"Van kamu ngeliatin apa si" kesal Zeline karena sejak tadi ceritanya tidak di dengarkan.

Givan terus menatap Meira. Dia tau pasti Meira kini kesal melihat nya.

~~~~~

Meira pov

"Udah yuk mau pulang" ajak Meira kini dia sudah engga mood makan ice cream , gimana kalo kalian di posisi Meira yang melihat pacarnya lagi berduaan sama cewe lain dan cewe itu adalah mantannya.

"Bentar kali Meira , ice gue belum abis" jawab Naya

"Yaudah cepet" ketus Meira

***

Naya udah selesai makan dan Givan Masi setia di sana sama Zeline.

Meira dan Naya melewati bangku Givan dan Zeline .

Ara menatap sinis Givan.

~~~~

Assalamualaikum semuanya..
Mohon maaf sebesar besarnya karena lama ga update.
Lama bangett sii hehe maaf in yaa

Pokoknya jangan lupa kasi vote di pojok kiri bawah 👌
Komen terus yaaa , kalo ada typo kasi tau ...

Maaf banget pokoknya udah ga up lama ..

See you next chapter🌵

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MEIRA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang