[6]

1.1K 167 2
                                    

[6] Lalisa Yang Pemberani:)

Lalisa datang lebih pagi ke sekolah hari ini, dia sudah ada janji dengan pembina eskul dance juga bersiap melakukan latihan terakhir sebelum mereka terbang ke Singapura besok.

Gadis berponi itu benar-benar tak sabar, ia tak percaya latihan berat yang dilakukan berhasil membawanya pergi kebanyak negara, memperlihatkan tariannya yang memukau dan mendapatkan banyak tepuk tangan karenanya.

Benar-benar mimpi yang menjadi kenyataan.

Namun bukan hanya itu saja. Gadis itu juga memikirkan Sehun, cowok oliempiade yang berhasil meraih peringkat pertama nasional. Menggeser banyak peserta lainnya diseluruh nusantara.

Cowok yang berhasil mencuri hantinya.

Sebenarnya, tipe Lisa bukan cowok batu es yang susah untuk diketi, dia lebih suka cowok manis yang lucu dan hangat, seperti dirinya.

Namun pertemuan mereka berhasil merubah itu semua. Sehun, lelaki bertubuh tinggi itu membantu beberapa pengamen yang diserang preman, dan hal itu membuat pipinya membiru dan kesakitan.

Hal paling mendrama yang pernah diksaksikan Lalisa dikehidupan nyata. Cowok beku itu punya gunung berapi yang bisa melelehkan semua esnya.

Sehun... dia diam diam hangat.

Lalu, begitu mengetahui Sehun adalah saudara laki-laki sahabatnya yang masih kelas 1, Roseanne Anandara, Lalisa semakin gancar mencari tahu informasi mengenai lelaki itu. Kesukaanya, hal yang dia benci, makanan favoritnya dan ada banyak lagi.

Dan saat Roseanne mengatakan 'Sehun gak suka cewek dancer".

Dia ingin berhenti saat itu juga, takut apabila nanti perasaanya membesar dan dia rela melakukan apapun untuk lelaki itu. Menghancur semua mimpinya yang lain, dalam hal ini adalah dance. Hal yang membuat dia merasa berguna, merasa perlu hidup di dunia.

Sebut saja di berlebihan, tapi memang itu yang dirasakan gadis dengan tinggi 167 cm itu. Dia tak pernah merasa bersemangat saat menulis cerita, memecahkan masalah matematika atau menghitung persamaan fisika. Dia menemukan rasa semangat itu pada dance.

Tak ingin mengorbankan apapun, Lalisa berusaha keras untuk mengetahui kenapa si cowok pintar itu membenci dance. Roseanne tak mau memberitahunya, Kai tak berani mengatakannya. Dia harus berjuang sendirian, mencaritahu kenapa cowok batu itu sangat alergi pada dance.

Lalu, dia mulai menulis beberapa surat.

Dia mulai mengenal Sehun lebih jauh

Menikmati semua ekspresi cowok itu

Merasakan semua perasaanya

Dia jatuh lebih dalam

Dan lupa tujuan awal

Lalisa memeriksa handphonenya, tak ada notifikasi apapun yang dapat menggetarkan hati gadis itu.

Pembicaraanya melalui telfon tadi malam membuatnya tak bisa tidur. Dia cukup menyesal, memaksa Sehun untuk membicarakan semuanya. Memaksakan hal yang cowok itu benci.

Seharusnya Lisa bergerak lebih lembut, seperti yang dikatakan Rose.

"Lalisa bodoh", rutuknya pada diri sendiri. Dia memasukkan handphone ke dalam saku kemaja dan segera berjalan ke ruang dance. Ritual pagi dalam pandangan gadis ini.

Lisa menaruh tasnya, mengikat rambut bercat hitam itu dan segera melakukan pemanasan. Padahal hanya itu, tapi gadis itu terlihat mempesona.

Lalisa memang beda.

[LS2] : You Finally Answer [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang