[39]

1.1K 129 4
                                    

[39] Bisa  disebut kencan?

Sehun datang pukul tujuh pagi ke rumah Lalisa tanpa pemberitahuan lebih dahulu. Membuat Lisa yang awalnya tertidur pulas malah harus bangun mendadak karena kedatangan tiba-tiba cowok itu. Padahal tadi malam dia dan sang kakak tidur pukul tiga pagi dan berharap bangun setidaknya pukul sebelas.

Tapi terima kasih pada Sehun karenanya Lisa berhasil bangun pagi walau hanya tidur kurang dari empat jam.

Begitu sampai di depan rumah Lisa, Kevin sudah ada di sana. Menatap Sehun dari atas ke bawah seakan-akan dia adalah mesin  akhlak untuk melihat sifat tersembunyi cowok itu.

Namun pada akhirnya Kevin bersikap ramah begitu Sehun membasa beberapa roti juga kopi botolan. Membuat Kevin yang awalnya curiga, mulai menghilangkan seluruh rasa curiganya dan mempersilahkan cowok itu untuk masuk ke dalam rumah.

Sehun sejak tadi sudah memperhatikan jam dinding rumah gadis itu, jarum pendeknya sudah menunjukkan pukul sembilan sedangkan jarum panjangnya berada diantara angka sebelas dan dua belas.

Gila, ini pertama kalinya cowok itu menunggu perempuan siap-siap sampai dua jam lamanya.

Begitu Lisa keluar lima belas menit kemudian, Sehun menghembuskan nafas lega. Cewek itu tidak menggunakan pakaian anggun yang cowok itu pikir akan merepotkan. Tapi kenyataanya Lisa hanya menggunakan hoodie hitam dengan celana abu-abu.

Penampilannnya memang sederhana. Tapi toh wajah secantik Lisa mau pake apapun juga tetap akan terlihat menawan.

"Sudah?, gue nunggu lama juga ya ternyata", ucap cowok itu sarat sindirian yang hanya dibalas kekehan pelan oleh Lalisa. "Lain kali kasih tahu jamnya biar gue gak nunggu lama dan lo gak perlu siap-siap dengan terburu-buru".

Lisa mengangguk seraya tertawa. "Iye iye sorry. Lagian gue selama apa sih?, lo kayak nunggu sejaman lebih tahu gak".

"Gue nunggu dua jam Lilis".

Mata cewek itu terbuka lebar, sedikit tidak enak karena membiarkan Sehun menunggunya begitu lama. Cewek itu tak sadar apapun ketika di kamar mandi, dia hanya menggunakan lulur dan berharap tampil cantik di depan cowok itu. Tapi seluruh dressnya hilang entah kemana,embuatnya menyerah dan akhirnya menggunkan hoodie dan celana sederhana.

Setelah berpamitan pada Kevin keduanya segera pergi mengendarai mobil ke luar kompleks perumahan Lisa.

Sebenarnya kedua sijoli ini masih tahu harus kemana. Mereka tak mungkin makan sepagi ini karena baru saja selesai sarapan, lalu keduanya harus kemana?.

"Hun.. mau ke tama hiburan gak?"

"Gak tau, suka-suka lo aja".

Lisa mengangguk kemudian menggunakan otaknya untuk berpikir lebih keras. Karena bagaimanapun ini kencan pertama keduanya.

"Mau ke pantai gak?"

Sehun menoleh, memandangi pakaian yang digunakan Lisa hari ini. "Serius ke pantai pake hoodie sama celana lebar gitu?, gak kepanasan?".

"Hemm iyasih. Kalau ke gunung gak mungkin juga", ucapnya. "Kalau ke taman hiburan gue takutnya malah masih tutup".

"Ke rumah gue aja gimana?",

"Ngapaiin di rumah lo?"

"Ketemu nyokap, bokap sama Cheng".

"Jangan sekarang ya", ucap Lisa pelan. Gadis itu memandangi pakaian yang sekarang dikenakannya. "Yakali ke rumah lo malah pake pakaian kayak gini... nanti nyokap lo malah pandang buruk ke gue".

"Hem.. yaudah mau kemana?"

"Taman aja", ucap gadis itu pelan. "Nanti siangan pergi ke taman hiburan terus habisin waktu sampai malam kesana. Gue udah lama banget gak pergi ke taman sama taman hiburan. Nanti kita ngambil foto banyak-banyak ya?".

Sehun terkekeh geli kemudian mengangguk. "Terserah lo aja".

"Mampir ke indomaret dulu aja ya. Gue gak bawa makanan apapun".

Sehun mengangguk. "Baik tuan putri".

Lisa terkekeh geli kemudian tersenyum lembut pada cowok ini. Tak terasa sudah beberapa bulan mereka menghabiskan waktu bersama, melewati surat-suratan, ayam kfc, Deka sampai Rachel. Gadis itu benar-bensr bersyukur Sehun masih ada untuknya hingga hari ini.

Sampai di Indomaret keduanya mengambil beberapa bungkus roti juga beberapa botol teh. Tak lupa juga dua buat es krim korneto oreo kesukaan keduanya. Setelah membayar mereka melanjutkan perjalanan ke taman terdekat.

"Huaa... akhirnya ke taman lagi", sorak Lalisa begitu memginjakkan kaki di sebuah taman yang cukup sepi. "Pagi-pagi terus ke taman rasanya nyenengin bangetkan Hun?".

Sehun mengangguk seraya tersenyum, kemudian mengikuti Lisa yang sudah berjalan cukup cepat, sampai akhirnya gadis itu duduk di sebuah bangku coklat tua di pinggi taman.

Lisa memgambil beberapa gambar menggunakan kamera yang sengaja dibawa gadis itu hari ini. Tak lupa dia juga mengambil beberapa foto Sehun yang sedang minum atau memakan es krimnya. Cowok itu tetap terlihat tampan.

"Mau ngapaiin di sini?".

Lisa menoleh. "Ngapaiin aja, kalau sama lo pasti seru", kekehnya. "Gimana kalau main ayunan aja?, udah lama banget gue gak main ayunan".

Sehun mengangguk, membiarkan tangannya di tarik gadis itu menuju ayunan yang hanya berjarak beberapa meter dari tempat duduk mereka.

Cewek itu duduk di ayunan sampingnya, menguyunkan tubuhnya dengan beberapa kali berteriak kegirangan. Lisa terlihat seperti bocah umur lima tahun yang pertama kali diizinkan naik ayunan oleh orang tuanya.

Lucu.

"Gue pengen nangis seneng banget gila. Terakhir ke sini tuh SD, sama abang sama bokap nyokap kesini, bawa karpet sendiri. Biasanya duduk di pojokan sana, sumpah.. gue kangen banget masa masa itu", kata gadis itu mulai bernolstagia, matanya menerawang, melihat tempat yang beberapa tahun lalu menjadi tempat favoritnya bersama keluarganya. "Gue sama abang gue sering banget main di ayunan ini, sekarang pas balik gue mainnya sama lo. Gue seneng".

Sehun tertawa pelan melihat tingkah gadis di sampingnya itu, terlihat jelas kalau dia benar-benar senang ada di tempat ini. Dan Sehun beryukur karena dia bisa melihat keceriaan gadis ini.

"Sehun"

"Hm?"

"Tadi malem gue di telfon Rachel", ucapnya yang langsung membuat ekspresi cowok tampan itu berubah. "Dia bilang ke gue dia bakalan ngejauhin lo... dan gue harap dia bakalan beneran ngelakuiin itu. Gue minta maaf kalau sering banget negatif thinking ke lo, padahal lo gak ngapa-ngapaiin, si Rachelnya yang mendekat karena suka sama lo. Gue kesel banget soalnya haha. Tapi gue harap, Rachel bisa nemuiin cowok lain yang cocok buat dia".

"Iya.. terus?"

"Gak ada. Setidaknya gue tenang, gue harap lo gak bakalan ninggalin gue sendirian...."

Sehun diam, memandangi ekspresi wajah Lisa yang tiba-tiba terlihat murung. "Semoga gue gak ninggalin lo ya. Karena gue emang gak pernah punya niatan buat ngejauh atau ninggalin lo".

"Gue harap gitu... karena gue bisa gila kalau gal ada siapapun manusia yang peduli sama gue", ucapnya pelan. "Bener gue punya Jisoo yang selalu setia dengerin cerita- cerita gue. Tapi gue harap gue juga punya lo buat selalu ngelindungin gue, karena gue juga bakalan ngelindungin lo semampu gue".

Sehun tertawa pelan, mengusap puncak kepala gadis itu gemas. "Gue pasti ngelindungin lo Lis...































...tapi setelah lo jadi cewek gue. Gimana?".

[LS2] : You Finally Answer [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang