[19]

848 136 2
                                    

[19] Kepo

Jisoo langsung heboh begitu Lisa masuk ke dalam kelas. Tak hanya gadis dengan visual luar biasa itu, beberapa siswa lain juga menatap Lisa tak percaya. Seakan Lisa sudah memindahkan sebuah pulau dengan jari kelingkingnya.

"Kok lo berangkat bareng Sehun?!!", teriak Jisoo tak sabar. Sejak dijadikan tempat curhat Lisa semalam, Jisoo semakin meminta penjelasan sejak kapan kedua manusia beda jenis itu dekat, dan kenapa?.

Lisa tersenyum sombong, menyelipkan anak rambutnya ke belakang dan segera berjalan ke mejanya. Diikuti Jisoo yang masih penasaran di belakangnya.

Jisoo duduk di sampingnya, menatap Lisa cukup tajam meminta penejelasan. Tapi ya, walaupun berusaha terlihat sejutek apapun, cewek ini tetap terlihat menggemaskan.

Lisa tertawa pelan kemudian menoleh ke arah cewek itu. "Gak tau kenapa dia chat gue katanya mau jemput. Terus tadi pas ada beberapa anak yang ngomongin gue, tangan gue digenggem Chu!!, Terus ditarik halus banget, gila... berasa hidup di wattpad!".

Wajah Jisoo menganga tak percaya, seraya bertepuk tangan bangga gadis itu bertanya. "Kok bisa tiba-tiba, perasaan lo cuman bilang mau kirim surat doang?".

Lisa mencibir. "Siapa yang males nemenin gue tiap ngirim surat?".

Jisoo terkekeh pelan. "Gue sih", ucapnya. "Tapikan gue juga sibuk latihan buat casting Lilis".

Lisa kembali mencibir. "Terserah deh, gue mau ganti sahabat aja. Sama Seulgi Mipa 2, asik anaknya".

Jisoo menganga tak percaya, mendorong pelan Lisa. "Lo...", ucapnya sambil menunjuk gadis itu. "Lo... jahat banget sumpah, masa mau ganti sahabat. Kan kemaren udah bilang mau latihan buat casting dulu, peran ftv nya harus gue dapetin Lisaaa".

Gadis berponi itu tertawa cukup keras kemudian segera menepuk pundak kepala Jisoo pelan. "Iya iya, masa sejahat itu sih gue. Tapi pas kemaren di Singapura gue emang mainnya sama dia mulu sih, kak Deka gak ikut soalnya".

Jisoo mengangguk saja, namun sedetik kemudian tersadar. "Oleh-oleh gue mana Lilis?!, lo jalan jalan masa gak beli oleh-oleh. Katanya hadiahnya bisa buat beli motor ninja 2 biji".

Lisa terkekeh, kemudian segera mengambil kotak merah muda yang sudah dia siapkan sejak tadi malam. "Udah gue belii  kok nyonya besar".

Jisoo tersenyum puas dan segera membuka kotak merah muda. Begitu membuka matanya melebar tak percaya. "Huaaa bagus banget Lilis, gue mau beli ini kemaren tapi gak sempet. Huaa.. makasih gue jadi gak perlu minjem sendal kakak gue lagi. Huaa pingin nangis, thank you".

"Lebay ih. Malu diliatin, gue cuman beli buat lo bukan buat sekelas", dia berbisik pelan, begitu beberapa siswa menatap merela berdua penuh curiga. Lagian, bagi Lisa teman-teman kelas yang lain jarang memberi perhatian padanya. Kan aneh kalau Lisa malah beliin sendal yang lumayan mahal buat mereka juga.

Jisoo ikut menatap sekitar dan begitu menyadarinya, gadis itu segera menutup kotak merah muda itu dan meletakkannya ke dalam tas.

"Lis... gue mau cerita", ucap gadis itu pelan yang langsung membuat Lisa menoleh. "Ada cowok nelfon gue, katanya salah sambung tapi tetep nelfon. Gue takut, gimana dong?".

Lisa membelak kaget, dan akhirnya mereka melanjutkan kejadian itu hingga jam pelajaran di mulai. Membuat Lisa menghembuskan nafas jengah, dia benci belajar.

----*----

Lisa berjalan sendirian ke arah kafetaria, Jisoo masih sibuk ngurus eskul capas yang juga diikutinya padahal dia masih sibuk buat casting sana-sini. Gila, gadis itu memang benar-benar.

[LS2] : You Finally Answer [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang