[10]

1K 162 5
                                    

[10] Before You Go

".....gue cemburu"

Lalisa menoleh dan mencoba menenangkan kebingungan yang kini merengguti otaknya. Sejak kapan cowok yang ada di depannya menyimpan rasa?, kenapa sekarang?

"Apasih- jangan bercanda. Ayo latihan"

"Gue cemburu lo lebih milih cowok itu dibandingin latihan, itu ganggu konsentrasi lo nanti kalau gagal gue lagi yabg diomelin", ucapnya dengan wajah sedih yang dibuat-buat membuat Lalisa menghembuskan nafas lega.

Benar, tidak mungkin jika Deka menyukainya, mereka lebih kearah adik kakak dibandingkan pasangan. Tolong jangan buat perasaan apapun muncul.

Karena gadis itu tak mau kehilangan lelaki di depannya.

"Ini gue balik tuan raja", jawab gadis itu kemudian berbalik dari memerintahkan yang lain untuk segera membentuk pormasi. "Gue harap telatnya gue udah kalian mamfaatin buat latihan kecil, gue gak mau ada masalah nanti".

Yang lain hanya mengangguk padahal dalam hati mengomel karena keterlambatan sang ketua.

Karena ketua harus memberikan contoh yang baik. Ini izin karena pacaran, belum lagi mereka masih kesal dengan Lisa karena kejadian pagi tadi.

Bagaimana tidak, Sehun si cool idaman adik kelas ternyata punya hubungan dengan Lalisa. Ketua mereka sendiri. Ya langsung kesalah, kalau besok tak lomba, mungkin mereka akan bolos satu hari untuk menenangkan diri.

Masih tak rela, kakel idaman mereka malah direbut Lalisa yang jelas-jelas sangat dekat dengan kak Deka. Dipikiran mereka, kak Lisa maruk banget sih.

Latihan berhenti saat jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Lalisa mengemasi barang-barangnya dan menggunakan jaket yang dibawanya. Sebenarnya, saat dateng tadi dia masih menggunakan pakaian sekolah, tapi karena memakai celana selutut, dia hanya membuka rok serta tetap menggunakan pakaian sekolah.

Gadis itu tetap mempesona.

"Mau pulang bareng siapa lo?, anak olimpiade?",tanya Deka begitu mendekati gadis itu.

Lalisa menggeleng. "Ojek online paling", ucapnya cepat, kemudian menoleh sekeliling. "Kai mana?"

"Kenapa?"

"Nanya doang", ucapnya sambil berdiri. "Gue balik dulu ya Kak Deka, doaiin tim ini biar selamat sampai tujuan terus menang".

Deka mengangguk kemudian berjalan beriringan. "Gue gak bisa nganter. Gue harus ketemu abang gue bentar lagi".

Lalisa mengangguk mengerti. "Selow kali, ihh.. gue kayaknya gak bisa tidur, gue beneran gak sabar besok. Perjalananya pasti bakalan nyenengin banget, waah seru nih pasti".

Deka terkekeh pelan kemudian mengucek kepala gadis itu. "Hati-hati ya Lalisa".

Lalisa mengangguk, seakan tak merasakan apapun atas perlakuan tiba-tiba itu. "Gue beneran berharap lo ikut Ka", ucapnya. "Gue bakalan ngerasa sepi banget kalau gak ada omelan lo".

"Dibilangin gue sibuk".

"Ngapaiin?, gali lubang semut lo?".

Deka lagi lagi tertawa dengan lulocon gadis itu. "Udah, pulang sono".

Lalisa mengangguk kemudian memeriksa handphonenya yang baru saja berbunyi. Senyumnya mengembang begitu saja, dia menatap Deka dengan penuh kebahagiaan, seakaan latihan hampir 3 jam itu tak berasa sama sekali.

"Gue gak jadi pulang naik gojek!!", teriaknya bahagia. Dan tentu saja membuat cowok itu bingung. Menyadari hal itu, Lalisa langsung menunjukkan pesan baru di handphonenya, mengganti ekspresi cowok itu seketika.

[LS2] : You Finally Answer [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang