[12] Baru
Lalisa tersenyum haru begitu membaca tiga lembar kertas surat yang diberikan Sehun tadi malam. Cowok itu memintanya membaca saat dia sudah sampai di bandara Singapura. Dan gadis itu menurutunya.
Dan dia benar-benar bahagia.
Tak menyangka jika semua suratnya dibalas cowok itu walau hanya dalam bentuk satu surat. Tapi dengan perkataan semanis itu, Lalisa tak keberatan jika dikirimkan setiap hari.
Cewek itu merogoh handphone di kantung belakangnya dan segera membuka room chat milik cowok itu. Senyum mengembang di wajahnya, menyiratkan tekat bahwa dia dan yang lain harus pulang membawa piala.
Mereka harus saling berprestasi.
Walau dengan bidang yang berbeda.
Sehunganteng
Lalisa :
Thank you suratnya:)
Beneran menyentuhSehun :
Hm
Sudah sampai?Lalisa :
Yap
Tunggu tim ku pulang dan bawa pialanya!!Sehun :
Semoga saja
Lalisa :
Okedeh
Sampai ketemu 5 hari lagiSehun :
Iya
Hati-hatiLalisa :
Kamu juga
Sehun :
?
Aku?Lalisa :
Hati-hati
Takutnya kamu gak sadar saat aku mencuri hatimu:)
EaaaSehun :
-_-
Lalisa tertawa kecil dan segera menyusul temannya yang lain ke dalam bis. Dia benar-benar merasa bahagia. Namun ia tiba-tiba teringat tentang gadis yang selalu mengirimkan pesan pada sehun.
Rachel.
Dengan gesit gadis itu segera mencari nama gadis itu di instagram, dan memunculkan banyak sekali instagram dengan username yang sama. Yang mana satu milik Rachel saingannya?.
"Rachel_, Rach.el, RachelAninda, RachelLee.... yaampun banyak banget dah. Udah gak tau mukanya gimana mau gali informasi lebih detail sih?!!. Lagian siapa sih si Rachel-Rachel ini... kesal juga lama lama", kesalnya yang berhasil menarik perhatian Seulgi yang berjalan di belakang gadis itu.
"Napa marah-marah?", tanyanya mendekati Lalisa.
Lalisa menoleh kemudian menggeleng. "Gak apa-apa kok, biasa... lelet"
"Masa sih?, punyaku enggak", Seulgi berkata sambil memeriksa sinyal wifi di handphonenya. "Ayo cepet Lis, kasian yang lain udah nunggu", dia menarik tangan Lalisa dan berlari menuju bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
[LS2] : You Finally Answer [SELESAI]
FanficLalisa, ketua eskul dance yang akhirnya ketahuan setelah mengirimkan belasan surat pada anak oliempiade berhati dingin, Sehun Anandara. Pertemuan terakhir mereka membuat gadis itu semakin berharap. Sebelum benar-benar pergi ke Jakarta untuk kompeti...