1.

184 40 23
                                    

     Langit yang berwarna biru itu perlahan tampak keabu abuan. Sang mentari enggan menampakkan sinarnya. Sedikit demi sedikit rintik hujan mulai berjatuhan.Orang orang berlarian untuk menemukan tempat berteduh.Hujan terus mengguyur sepanjang jalanan.membasahi rumput -rumput yang sudah lama sekali merindukan rintikannya.
    
Seorang perempuan berjalan santai tak berniat untuk berteduh,memilih terus melajukan langkahnya tanpa melihat sekelilingnya.karena baginya berjalan diantara rintikan rintikan hujan itu jauh lebih menyenangkan daripada hanya berteduh,menunggu reda tanpa merasakan rintikannya.Ia berfikir bahwa orang yang memilih berteduh itu tidak pernah tau bagaimana rasanya berjalan diantara rintikan rintikan hujan,itu sangat menyenangkan.seolah olah merasa sedang berdamai dengan semesta.

Perempuan itu terus melangkahkan kakinya,kemudian pandangannya sedikit beralih kepada seorang laki-laki yang sedang berteduh dibawah pohon,ia mengurungkan niatnya untuk tidak berteduh.

“Maaf ya hujan,kali ini Nara harus berteduh”batin Nara sambil tersenyum.

Perempuan yang bernama lengkap Nara Nathania itu berlari menuju tempat dimana laki laki itu berada,tanpa berfikir panjang Nara langsung berlari kearahnya.

“Aksaa,Aksa ngapain disini?Nara ngeliat Aksa sendiri yaudah Nara samperin deh,sebenarnya Nara gak mau berteduh sih” ucap Nara tepat berada didepan laki laki tersebut

“Lagi main Bola” jawab Aksa singkat

“hah?masa sih? Aksa gak keliatan sedang main bola” kata Nara sambil melihat sekeliling Aksa mencari bola.

“Terus kenapa tanya?”

“Cuma Tanya aja gak boleh?” Tanya Nara

“Nara kan nyari topik biar bisa ngobrol sama Aksa.” ucap Nara sambil memutar bola matanya malas.

Sementara seorang laki-laki disebelahnya tak membalas perkataannya.dia sibuk memandangi langit yang tak lagi membiru,yang sedang kelabu.

Nara yang merasa perkataannya hanya dianggap angin lewat oleh Aksa hanya bisa geleng geleng kepala.Hujan terus mengguyur sepanjang jalan,Nara menyandarkan tubuhnya pada pohon disebelahnya sambil menghembuskan nafas kasar.

"Aksa,Nara lagi bicara sama Aksa" Ucap perempuan itu sambil mengerutkan dahinya

"Kenapa?" jawab Aksa dengan menatap Nara sebentar kemudian kembali menatap langit yang sedang sedu.

"Gapapa" jawab Nara sambil menghembuskan nafas kasar.

Tak berniat membalas perkataannya Aksa kembali menatap langit.Sementara Nara terus menggerutu.

“Dasar,batu!masih baik Nara kesini nemenin Aksa,Seandainya gak kesini  mungkin sekarang Nara udah rebahan sambil nonton drakor."

“Aku denger” Jawab Aksa dingin

“eh padahal Na-“ Ucapan Nara terpotong Aksa

“Aku juga gak minta kamu nemenin aku disini,silahkan pulang” jawab Aksa dingin

Nara memilih tak membalas perkataan Aksa.karena yang tadi jawabannya cukup menyayat.Nara memejamkan matanya sambil menikmati suara rintikan hujan.
Karena terlalu lama menunggu hujan reda,Aksa memilih duduk diatas rumput-rumput,tak peduli jika pakaiannya akan basah atau tidak.karena sekarang sedikit demi sedikit angin membawa air hujan sampai kearahnya,hingga baju Aksa sedikit basah.
Nara yang melihat Aksa duduk berniat untuk duduk disebelahya juga,Sementara Aksa tak menghiraukannya.

R(asa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang