Pagi yang sangat cerah seolah olah mewakili perasaan Nara.mentari tak segan segan menampakkan sinarnya.kicauan burung seolah olah seirama dengan rasanya.Pagi yang sangat indah.
Nara membuka jendela kamarnya,menghirup udara segar dengan perasaan yang sangat baik baik saja.jam menunjukkan pukul 06.20,Rani dan Nara sudah siap dengan pakaian sekolah mereka.
"Ran,kamu berangkat dulu aja ya"
"Lah kenapa?"
"Anu umm aku bareng Aksa"
"Yaelahh yaudah berarti gak bareng nih?"
"Iya gapapa kan?".
"Santuy"
Mereka berjalan menuju Depan rumah.Rani memilih masuk ke dalam mobil meninggalkan Nara diteras rumahnya.Nara melambaikan tangannya berkali kali sampai melihat mobil sedan milik Rani benar benar tidak terlihat
"Hati hati"
"Siap"
Nara duduk di ayunan depan rumahnya lalu mengambil ponselnya,berniat untuk menghubungi Aksa.Tak perlu membutuhkan waktu lama untuk mencari Nama Aksa.karena sudah disematkan diatas sendiri.
Nara : Aksaaaa
Nara : Aksa,Nara udah siap ini
Nara : Aksa dimana sih lama udah jam setengah 7
Nara meletakkan ponselnya karena mungkin Aksa sedang dalam perjalanan menuju rumahnya.sekitar 30 menit Nara menunggu kedatangan Aksa namun tak ada tanda tanda kedatangannya.Nara melihat jam tangannya menunjukkan pukul 07.00.ia mencoba mengirim beberapa pesan lagi kepada Aksa.
Nara : Aksaaa,udah jam 7
Nara : AKSAAAAAA!!!
Nara : Yaallah Aksa
Aksayang:* : maaf
Aksayang:* : aku lupa
Nara : Hah? Lupa?
Nara : yaudah cepet sini Aksa
Aksayang:* : Aku nemenin Gita,jadi aku ga sekolah.kamu berangkat sendiri.
Nara : Aksa gak jadi jemput Nara?
Aksayang:* : ya
Nara : yaudah gapapa
Nara : Nanti pulangnya ke taman ya Aksa?
Aksayang:* : gabisa,aku nemenim Gita.
Lagi lagi karena Gita,entah sejak kapan Gita menjadi manja seperti ini.Ia yakin bahwa ada sesuatu yang berubah.Nara menahan tangisnya agar tidak pecah.jujur ia merasa kecewa sekarang.Ia tak tau harus kemana. Mau ke sekolah sudah terlambat karena sudah pukul 7 lebih.itu sudah telat sekali.akhirnya Nara memilih berjalan entah mau kemana,Ia berjalan menuju taman didekat rumah Aksa yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya.
Nara duduk di kursi yang sering ia tempati bersama Aksa.sambil sesekali membenarkan rambutnya yang terkena angin.Nara melihat kearah langit yang membiru.Seolah olah ingin meminta penjelasan kepada semesta tentang apa yang terjadi pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
R(asa)
Teen FictionTidak ada yang tau perasaan seseorang sebenarnya. Ada yang pergi lalu kembali. Ada yang hilang namun tak berniat untuk pulang. Ada yang mencintai namun pura pura tidak peduli. Ada yang selalu berandai pada sesuatu yang sulit untuk digapai. Ada yang...