20.

30 15 0
                                    

Nara duduk di sofa setelah teman temannya berpamitan untuk pulang.Ia duduk di tengah tengah Ayah dan Bundanya.

"Nara kangen banget sama Ayah Sama Bunda"

"Ayah sama Bunda juga sayang" ucap Ayahnya

"Hei gimana kalau kita buat kue ra?" Tanya Bundanya membuat Nara senang.

"Setuju bunda,ayo kita buat"

Nara berjalan diikuti bundanya membuat kue.Lebih tepatnya cupcake.Nara suka sekali membuat cupcake.Karena sudah mahir,kini Nara menjadi lebih sering membuat kue.Padahal dulu sudah hampir menyerah karena percobaan pertama gagal.Namun Bundanya selalu memberi dukungan untuk selalu mencoba,dan akhirnya sekarang bisa.

🌸🌸🌸

Sekitar pukul 18.00 Nara sudah menyantap lahap kuenya. Ia sengaja membagi menjadi 2 kotak.Yang satu untuk dimakan bersama keluarganya.satunya lagi sengaja Ia siapkan untuk Aksa.

Nara terburu buru memakan cupcakenya karena Bundanya menyuruhnya memakan terlebih dahulu sebelum berangkat ke rumah Aksa.

"Udah ya bun,Nara pamit" Ucap Nara sambil menghabiskan cupcake yang masih ada ditangannya

"Udah habis ra?"

"Masih belum,lanjut nanti"

"Iya hati-hati loh"

"Iya"

"Mau Ayah antar aja ra?"

"Gak usah yah,malu udah besar."

"Yaudah hati hati"

"Iya,Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Nara berjalan keluar rumah,membawa sekotak cupcake yang sengaja Ia buat untuk Aksa.

"Kalau bukan karena cupcake,mau alasan apa lagi Nara buat ke rumah Aksa" Ucap Nara sambil melanjutkan langkahnya.

Tidak membutuhkan waktu lama,Nara sudah tiba didepan pagar rumah Aksa.Pagarnya sudah tebuka,jadi Ia tidak perlu menekan bel berkali kali.

Nara melangkahkan kakinya menuju rumah Aksa,Ia melihat seorang Laki laki sedang duduk di depan terasnya.Nara tersenyum lalu segera berlari kearahnya.

Tiba tiba langkah Nara terhenti,senyumnya perlahan memudar.Ia tidak melihat seseorang disamping Aksa sebelumnya,karena terhalang oleh Tembok.Namun kini Ia melihat jelas seseorang yang sedang berada di sebelah Aksa.Nara tidak menghentikan langkahnya.Ia berjalan menuju keduanya.

"Aksa" Ucap Nara membuat Aksa dan Gita menghentikan pembicaraannya.Ia merasa sedang mengganggu saja.

"Ada apa?" Tanya Aksa menatap kotak yang dibawa oleh Nara

"Tante karin ada?" Kini Nara beralasan untuk mencari karin,padahal kedatangannya untuk menemui Aksa

"Ada didalam,mau aku panggil?"

"Boleh."

Kini Aksa memasuki rumahnya berniat untuk memanggil mamanya.Sementara Nara masih setia berdiri dengan Gita yang masih setia di tempat duduknya.

R(asa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang