4.

55 31 10
                                    

“Aksa hati-hati” Ucap Karin didepan pintu

Aksa hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum,sementara Nara tak berhenti melambaikan tangannya sambil tersenyum kepada Karin.Karin yang melihat tingkah mereka berdua tak habis pikir,apakah putranya ini memang mencampakan Nara atau hanya pura-pura saja.Jujur Nara itu Cantik,Putih,Tinggi.siapa sih yang gak suka,Terkadang Karin berfikir putranya Normal atau tidak.

Sepanjang perjalanan Nara hanya duduk lalu senyum senyum tak jelas sambil melihat sekeliling.Aksa yang memperhatikan Nara dari tadi pun bergidik ngeri,Apakah Nara memang tidak waras atau bagaimana.

“Gausah senyum-senyum,takut” Aksa memilih membuka suara

Nara yang menyadari ucapan Aksa langsung melotot kearahnya “Takut apa,orang Nara kalau senyum makin cantik” ucap Nara sambil membenarkan rambutnya

“Takut kesurupan,bahaya kalau kesurupan dimobilku,mending keluar aja” ucap Aksa lalu tertawa keras.

Sementara Nara hanya cemberut,melotot kepada Aksa.Nara terus menatap Aksa menyadari bahwa Aksa sedang menertawakannya,Namun...Nara juga ikut tersenyum,melihat Aksa sebahagia ini.Jujur dia tak pernah melihat Aksa ketawa seperti ini.

“Kenapa liat-liat” ucap Aksa tak lagi ketawa

“Sekarang yang kesurupan beneran siapa?” Tanya Nara

“Ya kamu”

"Aku senang liat kau senang,Aksa” ucap Nara entah dalam keadaan sadar atau bagaiamana
Sementara Aksa menyadari perkataan Nara lalu menatap Nara sedikit lebih lama.

“Aku juga” jawab Aksa sambil tersenyum

“HAH?KAMU JUGA SENANG LIHAT AKU SENANG?”ucap Nara tegas.

“Siapa yang bilang gitu?”

“Kamu”

“Maksutku,aku senang juga lihat aku senang HA..HA..HA” ucap Aksa sambil tertawa lagi
Jujur kenapa  aksa jadi menyebalkan sekarang.Sementara Nara cemberut merasa ditipu oleh Aksa.Nara pikir Aksa juga senang kalau ngeliat dia ketawa, ternyata salah.

“Ayo turun”

“Hmmm” jawab Nara

“Kenapa? Marah?” ucap aksa

“NGGAK” jawab Nara singkat

“Yuadah,kamu masuk sendiri aja.Aku nunggu sini” ucap Aksa lalu membalikkan badan

“Nara kan udah bilang,Nara gak marah sama Aksa”

“ya emang kamu bisa marah sama aku?”

“NGGAK”

“Yaudah ayo masuk”

Nara dan Aksa memasuki toko buku.Aksa mempercepat langkahnya sementara Nara mensejajarkan langkahnya dengan Aksa

“Aksa pelan-pelan dong” ucap Nara
Aksa menuruti permintaan Nara,setelah sampai di lantai dua,Nara meninggalkan Aksa begitu saja.Berlari menuju rak-rak berisi banyak buku,keliling kesana kemari.melihat tingkah Nara aksa menghembuskan nafas kasar

“Tadi bilang pelan-pelan,sekarang malah aku yg ditinggal,dasar” batin Aksa

Aksa lebih memilih lihat-lihat buku sejarah,menunggu Nara yang lama sekali memilih buku.Akhirnya Aksa melihat Nara membawa banyak buku lalu menuju ke Aksa.

“Aksaaa,Nara mau beli yang mana ya?” ucap Nara sambil membawa setumpukan buku.

"Yaaampun ” ucap Aksa lalu berjalan kearah Nara.

“Aksa bagus yang mana ini?”
Nara membawa setumpukan Novel,sementara Aksa masih diam.kira kira sekitar dua belas novel yang Nara bawa.Aksa tak habis pikir apa yang akan Nara lakukan dengan Novel-novel itu.

“terserah”  ucap Aksa lalu mengambil sebagian Novel yang dipegang Nara.

“Aku Tanya,bukan terserah jawaban yang aku butuhkan” jawab Nara

“ini bagus covernya” ucap Aksa lalu mengambil 1 buku yang bersampul warna putih

“INGAT!JANGAN MENILAI SESUATU KARENA COVERNYA” tegas nara

“yaudah yang ini” Aksa lalu mengambil buku berjudul Friendzone

“emang Aksa pernah baca?”

“GAK”

“Tapi Aksa,Nara pengin yang ini” Nara berjalan lalu mengambil buku yang berjudul ‘HOPE’ “

“beli itu aja”

“Tapi Nara juga pengin Aksa yang pilih”

“aku pilih ini” Aksa mengambil buku ‘HOPE’ yang ada ditangan Nara

“Kan ini aku yang pilih Aksaaaaaa”

“ gimana sih ”

“Yuadah terserah,Aksa gak peka”

Sementara Aksa menghembuskan Nafas kasar,mengikuti Nara yang masih memilh Novel lainnya

“Biar gak bingung,Nara beli semua ya Aksa”

“Terserah"

Nara yang mendengar kata-kata aksa barusan langsung menatap tajam,belum sampai Nara menjawab Aksa langsung mengubah kata-katanya

“Iya beli semua dah” jawab Aksa lalu tersenyum

Nara meninggalkan Aksa begitu saja menuju kasir.sementara Aksa tak tau apa yang sedang ia lakukan?dia sedang mengubah kalimat ‘terserah’  supaya Nara gak marah? Lah kenapa? Kenapa sampai Aksa begini?.Aksa lalu berjalan mengikuti Nara.
Setelah selesai membayar,mereka keluar dari Toko.tak ada yang bicara setelah itu,mata mereka tiba-tiba fokus melihat sebuah kedai es krim yang sangat indah,lalu mereka saling menatap

“Aksaa,Nara mau kesana”

“Udah malam,kamu milih novelnya hampir setengah hari”

“tapi Nara mau kesana,Nara gak pernah kesana Aksa”

"Ya sama" jawab Aksa singkat

"Beneran?Aksa gak pernah ke sana?"

"Ya"

"Yaudah kita akan kesana bareng untuk yang pertama kalinya" Ucap Nara merasa hal itu sangatlah spesial

“Kapan-kapan”

“Janji?”

“Hmm”

“Tapi jangan kesana sendiri ya Aksa”

“Iya”

"Kita kesananya bareng"

"Iya"

“janji harus ditepati”

“Iya ra”

Nara tersenyum mendengar jawaba Aksa lalu mereka berdua masuk kedalam mobil menuju pulang. 20 menit dalam perjalanan,akhirnya Aksa sampai dirumah Nara.

“Makasih ya Aksa “ ucap Nara sambil tersenyum ke arahnya

“Hmm”

“Aksa,gamau mampir dulu?”

“Enggak”

“Yaudah Nara turun ya”

Nara turun dari mobil Aksa lalu berdiri didepan pagar menunggu Aksa pergi.Nara melambaikan tangan sambil tersenyum kearah Aksa.

“Hati hati ya Aksa jangan ngebut” ucap Nara membuat Aksa menatap kearahnya

Aksa hanya membalas dengan senyuman,senyuman yang menenangkan,senyuman yang membuat Nara mematung,senyuman yang mungkin tak akan pernah Nara temukan pada orang lain,senyuman yang akan selalu Nara rindukan.
Nara melihat Aksa melajukan mobilnya,Nara tak berhenti tersenyum.

“Ternyata bahagia sungguh sederhana” Batin Nara.



BERSAMBUNG...

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA GUYS🌸

R(asa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang