🌸🌸🌸
Nara mencoba bersikap biasa aja,karena ini bukan yang pertama kalinya melihat Aksa meninggalkannya.Nara berjalan menuju ayunan lalu duduk.
Kali ini ini Nara memilih tidak menangis mungkin karena sudah lelah atau bagaimana.
"Naraaa" ucap seseorang dibelakangnya
Nara menoleh kearah suara itu berasal.menemukan sosok laki laki dibelakangnya
"Putra?kenapa?"
"Kamu gak sekolah?"
"Enggak"
"Kenapa?"
Nara tidak menjawab,karena Narapun tidak tau alasan ia tidak ke sekolah.yang ia tau karena Aksa tidak jadi menjemputnya.
Tapi jika ia mengatakan hal itu kepada Putra,Ia merasa sangat malu sekali.Putra mengerti jika Nara tidak ingin memberi tau alasannya.Akhirnya memilih diam saja berdiri disamping ayunan yang nara duduki.
"Kok sendiri ra,serem tau kalau dilihat dari jauh" ucap putra membuat Nara menatapnya
"Serem kenapa?"
"Coba liat kamu pake baju putih gitu,mana rambutmu digerai" ucap putra membuat Nara melihat bajunya.
Nara memang menggunakan baju putih selutut,bukan dress.namun semacam baju santai yang ia kenakan.
"Ya kenapa?" Tanya Nara
"Becanda ra,jangan serius serius hehe"
"Iya udah tau"
Mereka akhirnya tertawa.Nara berjalan lebih dulu menuju tempat duduk,karena ia tau putra ingin duduk.Putra mengikutinya dari belakang.Mereka duduk di kursi yang biasa ditempati Nara dan Aksa.
Entah mengapa rasanya sulit sekali mencintai Putra yang jelas lebih baik dari Aksa.Tidak mudah bagi Nara membuka hati untuk orang lain.Sesakit apapun hatinya ketika mencintai Aksa,selagi ia masih bisa menahan rasa sakitnya.baginya tidak masalah.
"Ra,mau nggak nyanyi?" Ucap Putra
"Nyanyi?"
"Iya,aku yang main Gitar,kamu yang nyanyi"
"Aku gak bisa nyanyi" ucapnya sambil tersenyum
"Bisa,kamu masih belum mencoba kan?"
"Hemm"
"Gimana?"
"Iya"
"Lagu apa ya?"
"Tak kan terganti,gimana putra?"
Putra menatap Nara sebentar lalu langsung mengiyakan.Putra memetik senar gitarnya sehingga mengeluarkan suara suara merdu.Nara menikmati alunan Gitarnya menunggu nada dimana lagu segera dimulai.Sambil sesekali memejam kan matanya,Nara mulai menyanyikan dengan penuh perasaan.
Tak kan terganti - marcell
Telah lama sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
R(asa)
Teen FictionTidak ada yang tau perasaan seseorang sebenarnya. Ada yang pergi lalu kembali. Ada yang hilang namun tak berniat untuk pulang. Ada yang mencintai namun pura pura tidak peduli. Ada yang selalu berandai pada sesuatu yang sulit untuk digapai. Ada yang...