"Assalamualaikum" Ucap Nara karena menyadari ada Bunda dab Ayahnya sedang menonton Tv
"Waalaikumsalam,sudah selesai ngerjain tugasnya?" Tanya Bundanya setelah Nara mencium punggung tangannya.
"Sudah" jawab Nara singkat
"Ra,Bunda sama Ayah harus ke luar kota.ada acara dari kantor ayah.kamu harus ikut" ucap Ayahnya sambil menyuruh Nara duduk ditengah tengah mereka.
"Enggak ah,malu udah besar" jawab Nara sambil mengupas buah apel yang sengaja di letakkan di atas meja Tv.
"Terus kamu disini sama siapa?kan gak ada orang" Ratna mengambil apel dari tangan Nara yang tidak selesai selesai mengupas.
"Sama anu em,sendiri lah" jawab Nara
"Yakin kamu?"
"Yakin bun,amann nanti pasti Nara sering sering ngajak Rani sini"
"Iya sering sering ajak Rani sama Gita ke sini"
"Rani aja,gausah Gita"
"Loh kenapa?"
"Males"
Bundanya diam.
"Emang berapa hari bun?" Tanya Nara mengalihkan pembicaraan
"2 minggu"
"Siap"
"Kamu jangan sering hujan hujanan.kalau sakit gak ada bunda loh"
"Nara ga bakal sakit bun,Kalau selalu sama Aksa" jawabnya pelan
Ratna tersenyum kearahnya sambil mengelus rambut putrinya ini.
"Besok bunda berangkat"
"Secepat itu?"
"Iya"
"Nara antar ke bandara ya?"
"Gak perlu,kamu sekolah aja.Nanti bunda sama Ayah diantar supir langsung aja."
Nara mengangguk paham.setelah lama mereka mengobrol,Nara berpamitan untuk tidur.Ia berjalan kearah kamarnya.karena jam dinding sudah menunjukkan pukul 21.00 Nara segera memasuki kamarnya.
Malam ini cukup terang,banyak bintang bintang dilangit yang bersinar.Nara berjalan kearah jendelanya melihat langit malam.seperti biasa,Nara mengambil buku hariannya lalu mencurahkan isi hatinya.ia tidak tau akan menulis puisi ataukah apa.yang penting ia segera mengarahkan tinta hitam itu pada selembar kertas putih lalu menulis beberapa kata yang tak tau bakal jadi puisi atau hanya sebuah cerita sederhana yang bahkan tak akan pernah menemukan pembaca,selain dirinya sendiri.
Aku hanya ingin menjadi bagian dalam hidupmu.
Aku hanya ingin mengisi ruang dihatimu.
Aku hanya ingin menjadi seseorang yang kau cari ketika kehadiranku sudah tak kau temui lagi.
Aku hanya ingin alurnya seperti itu.
Namun,rasanya sulit sekali.
Seandainya saja,semesta berpihak padaku untuk hal ini sekali saja,hanya sekali.
Namun sepertinya,semesta menertawakan andai yang tak tau akan tercapai atau terabaikan.
Seandainya aku adalah seseorang yang selama ini kamu cari.Nara meletakkan bulpoinnya,lalu bersandar.ia tak tau kenapa bisa menulis kata kata seperti itu.yang ia tau,memang seperti itulah isi hatinya.untuk siapa lagi kalau bukan untuk Aksa,bahkan dari banyaknya buku diary yang ia beli,tak ada selembarpun yang lolos tanpa nama Aksa,karena menurutnya hingga saat ini,Aksa masih segalanya.
Tak peduli seberapa sakitnya dihempaskan,dicampakan,diabaikan.Ia yakin bahwa suatu hari nanti,semesta akan menginzinkannya menjadi seseorang yang paling bahagia di Bumi.Tak peduli seberapa banyak kata kata yang menuntutnya menyerah,jika waktunya tiba,jika dia sudah tidak sanggup lagi.Ia tau caranya menyerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
R(asa)
Teen FictionTidak ada yang tau perasaan seseorang sebenarnya. Ada yang pergi lalu kembali. Ada yang hilang namun tak berniat untuk pulang. Ada yang mencintai namun pura pura tidak peduli. Ada yang selalu berandai pada sesuatu yang sulit untuk digapai. Ada yang...