7.

44 27 3
                                    

TERIMAA!! TERIMAA!! TERIMAA

Satu kelas berteriak sambil menepuk nepuk tangan mereka.sementara seorang perempuan yang sedang berdiri dihadapan laki laki yang membawakannya 1 ikat bunga tampak bingung.

"Gimana ra?mau nggak jadi pacar aku?" Ucap Putra sambil menyodorkan 1 ikat bunga

Nara masih dengan keadaan bingung.Nara sungguh kaget melihat seisi kelas yang mengelilingi mereka berdua.
Nara mencari sosok laki laki yang ia harap bisa menghentikan kejadian ini.Nara tak menghiraukan Putra,ia mencari seeorang dan akhirnya mata mereka bertemu.
Aksa mengalihkan pandangannya dari Nara.ia memilih duduk di bangkunya,tanpa.berniat untuk ikut berteriak teriak seperti teman temannya.

Nara yang melihat Aksa memilih duduk tanpa berniat menghampiri menampakkan raut wajah kecewa.

"Maaf Putra,Nara nggak bisa" ucap Nara yang membuat semua seisi kelas kecewa,Namun hal itu juga membuat Aksa menatap Nara sebentar lalu mengalihkan pandangannya lagi.

"Kenapa ra?"

"Sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik Put,Nara gak bisa.Hati Nara tidak akan pernah dimiliki orang lain,maaf ya Putra.Nara minta maaf"

Nara memilih duduk di bangkunya,akhirnya dia merasa legah.

"Ra kenapa nggk diterima?" Tanya Rani

"Gimana sih ran,Nara kan sukanya sama Aksa" jawab Nara

"Iya sih"

"Gita kemana?" Tanya Rani

"Tuh diaaa"

"Gaiss aku terlambat,bangunnya kesiangan"ucap Gita lalu duduk dibangkunya.

"Kamu kebiasaan,nonton drakor sampe malem" ucap Nara

"Gak sampai malem ra,sampai pagi jam 02.00" jawab Gita sambil tersenyum.

"Btw ada apa tadi kok kumpul-kumpul" tanya Gita sambil merapikan rambutnya

"Tuh si Nara ditembak sama Putra gak mau,kalau aku sih mau.Udah ganteng,baik,perhatian,pinter lagi." Ucap rani panjang lebat

"Hadeh ra,bukannya itu udah masuk kriteriamu ra?kenapa di tolak" Tanya Gita

"Kriteria Nara gak gitu" jawab Nara

"Eh kurang,Tinggi lagi ya?" Tanya Rani

"Enggak"

"Keren"

"Enggak"

"Terus apa?" Tanya mereka berdua kompak

"Kriteria Nara itu ya apapun yang ada di diri Aksa,apapun yang ada didalam.diri Aksa,itu baru krieria Nara"

"Bacot" ucap Rani memutar bola matanya malas

Mereka tak habis pikir,Temannya baru saja menolak laki laki yang sudah dianggap sempurna demi seorang laki laki yang masih belum jelas jelas mencintainya,jangankan mencintai,menganggapnya ada saja tidak.

R(asa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang