11.

37 21 1
                                    

Pagi ini Rani dan Nara sudah siap ke sekolah,mereka memilih sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat.

"Rani,kamu sering sering kesini ya,Tante mau ke luar kota.kamu nemenin Nara ya"

"Siap tantee" ucap Rani sambil mengangkat jempolnya

"Yasudah selesai makan,langsung berangkat ya"

"Bunda sama Ayah berangkat ya,Ra" ucap Bundanya sambil mencium puncak kepala putrinya.

"Iya bun,hati2"

"Dah ra,dah rani"

"Dah tante"

🌸🌸🌸

"Kamu kenapa kalau sekolah milih jalan kaki sih ra,padahal mobil nganggur" ucap Rani sambil berjalan

"Deket ran yaampun"

"Jauh raaaa"

"Deket,kalau jalannya bareng Aksa."

"Oh ya rumah kalian deket yaa"

"Lumayan sih"

Nara dan Rani melangkahkan kakinya.Pagi ini cukup cerah,tapi berbeda dengan perasaan Rani.Rani berangkat sekolah dengan mata yang masih sembab karena menangis semalam.

"Ran ke rumah Aksa dulu ya"

"Hem iya"

Mereka melangkahkan kakinya menuju rumah berpagar hitam,Nara menekan nekan tombol bel nya berkali kali tetapi tak kunjung ada jawaban.

"Mungkin gak ada orang ra" ucap Rani

"Iya,yaudah ayo berangkat"

Nara dan Rani tiba disekolah pukul 06.30.Nara selalu datang sebelum bel berbunyi.mereka berjalan memasuki kelas.Tiba tiba pandangan Nara tertuju pada seorang laki laki dan perempuan yang sedang tertawa di Taman sekolahnya.Nara menatap mereka tanpa berkedip.Rani melihat Nara yang mematung lalu mengikuti arah pandangnya yang tertuju pada seorang laki laki dan perempuan di taman.

Pagi ini aku melihatnya tertawa
Tawanya menular.
Hingga aku tersadar tawanya cukup menyiksa
Ketika tau yang membuatnya tertawa bukan aku,melainkan dia.

"Ra,are you okay? Tanya Rani memastikan perempuan disebelahnya ini baik baik saja

"Itu,Gita kan? Tanya Rani

Nara hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun

"Ran,boleh gak sekarang Nara tidak suka Gita?"

Rani tak menjawab

"Boleh Nara membenci Gita?"

"Mereka cuma ngobrol biasa kok ra,toh Gita kan sahabatnya Aksa."

"Boleh Nara egois kali ini saja?" Ucap Nara mengalihkan padangannya pada langit biru yang sedang cerah menahan air matanya supaya tidak jatuh.

"Rasanya sakit sekali"

Meskipun orang lain menganggap sikap Nara terlalu berlebihan,namun memang benar itu yang Nara rasakan sekarang.

R(asa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang