Uhuy!! Aku hadir lagi, dengan Pelik!!
Gimana perasaan kalian gaes??
Pada rindu sama aku ga?
Yah, paling rindu sama tokoh-tokohnya ya. Hiks, ya udah ga papa.
Asalkan kalian setia yak, uhuy!
Udah siap??
Kuy!!
Btw, kalian ga mau rameiin gc nih?? Kalau pada mau gabung, dm aja aku. Ntar langsung kasih link.
🌤️🌤️🌤️
Pukul 07.00Pancaran sinar matahari menerpa kesibukan kota, hembusan angin membuat polusi kendaraan menyelimuti kota, bersyukurlah keramaian tumbuhan membuat polusi menjadi lebih bersih.
Kemacetan kota sudah biasa dialami gadis berhijab yang sedang menyelip-nyelip ditemani dengan kendaraan roda dua miliknya.
Dia terus menyelip dengan handal, menuju tempat dimana dia merancang masa depannya. Kebiasaan yang masih bersamanya ialah, sifatnya yang selalu membantu orang membuat dia malah terlambat. Namun, dia tetap merasa bahagia jika melakukan semuanya.
"Makasih ya Cu." ujar Nenek menatap manik mata gadis berhijab.
"Sama-sama Nek. Ya udah, Rahel pamit dulu ya."
"Hati-hati Cu."
Rahel segera menaiki motor maticnya, kembali keposisi jalan, hingga motor telah terparkir rapi disudut. Dia merapikan pakaian sejenak, melirik kearah jam, Astagfirullah!!
Rahel lantas mengambil langkah seribu, meminta maaf pada siapapun yang ia terobos karna menghalangi jalannya, lebih tepatnya ia sedang buru-buru. Dia sampai lupa memakai lift dan berakhir menaiki anak tangga secepat mungkin menuju lantai 3.
"Aduh!! Aku bisa telat!!"
Dia menarik nafas lalu menghembuskan dengan kasar, menetralkan degup jantungnya sehabis berlari, merapikan pakaian sejenak begitu juga dengan beberapa buku ditangannya, menghempas tangannya diudara sejenak merasa pegal melanda karna menenteng laptop sedang tersebut.
Ceklek!
Rahel POV
Aku memutar knop pintu dengan perlahan, seketika aku tertegun melihat beberapa pria tengah duduk dengan melipat tangan didepan dada sembari melirik kearah jam. Aku hanya tersenyum sembari membetulkan posisi buku dan tas laptop, menghampiri seorang cowok satu tahun diatasku.
"Kenapa lo telat Hel?" tanya Ferdi, parnert tugasku.
"Tadi macet, terus aku nolongin Nenek-nenek nyebrang." bisikku.
"Bisa dimulai?" tanya Pak Hans, Dia adalah Dosenku.
"Baik Pak."
Author POV
Rahel dan Ferdi segera melaksanakan tugasnya, perubahan raut wajah ketiga Dosen membuat kedua mahasiswa yang baru menginjak semester akhir was-was serta meneguk ludah. Mereka menunduk sejenak, hingga Lwin mengangkat suara.
"Presentasi yang bagus." ujar Lwin sembari memberikan tepukan diikuti oleh dua Dosen lainnya.
"Saya setuju. Memang saya cukup kecewa, karna ketidaktepatan waktu. Namun, kalian telah melakukan presentasi layaknya seorang pembisnis usaha yang handal." sahut Hans.
"Kalian berdua sangat berbakat, saya yakin jika kalian berada disebuah rapat penting perusahaan. Kalian akan menang tender." ujar Wilson dengan bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELIK 2 [COMPLETED]
Teen Fiction[Sequel PELIK] FOLLOW DULU, BARU BACA 🐣 *Sebagian part diprivasi Pertemuannya pada para cogan sekolah, membuat ia terjebak masalah cinta. Dia masih merasa 'semua hanya kebetulan' Namun, tiga cowok mengaku 'telah jatuh cinta padanya' Siapakah yang a...