Ferdi tengah duduk sembari meneguk minuman. Dia melirik kearah sekeliling, lalu beralih pada ponselnya. Dia membuka via WhatsApp,
yah! Offline.
"Ferdi mana? Masuk sekarang." ujar sutradara teater.
"Ok."
💥💥💥
Vira memasuki ruangan kerja Bara membawa beberapa berkas. Ia celingak-celinguk sembari bersahutan menyebut nama, namun hasil tetap nihil.
"Letak disini aja deh." Dia menyusun berkas dengan rapi diatas meja.
Ddrrtt!
Baru saja Vira memegang ganggang pintu, dia mengurungkan niat dan menuju kearah sumber suara. Loh, hp Bara ketinggalan?
Dia meraihnya sembari menyerngitkan dahi melihat foto dibalik walpaper. Ini foto siapa?
Dia memainkan jarinya di papan kunci, dia sampai hafal kode privasi setiap apknya. Dia terkejut melihat sebuah tampilan Ig.
Rahel_adisty
"Apa mungkin ini cewek yang diceritain Bara?"
"Cantik sih. Manis lagi, gimana mau move on. Cewek ini pasti lembut dan tentunya sholehah, ga mungkin gue bisa saingi dia." gumam Vira.
"Vira. Kamu ngapain?"
🚀🚀🚀
Seorang cowok terus mengukir senyuman dan hanya dibalas senyum tipis seadanya dari cewek berhijab tersebut. Dia sedikit gelisah, namun bisa terobati dengan kehadiran Ibunya.
"Diminum Nak Mozar."
"Terimakasih Tante."
"Hmm, Kk ngapain kesini?" tanya Rahel to the point.
"Gue mau mampir doang."
Aku kira Kk–
"Oh iya, Nak Mozar satu kampus sama Rahel?" tanya Rere.
"Iya Tante. Bahkan satu SMA dulu." jawab Mozar.
"Wah, bener itu Hel? Kok kamu ga cerita?" tanya Rere dan hanya dibalas anggukan dan senyum seadanya.
"Mozar tadi kesini seka–"
Ponsel Mozar berdering bertuliskan, love 🛸
"Maaf Tan, Hel. Mozar pamit dulu, ada urusan mendadak."
"Oh i–" ucapan Rere terpotong sejenak.
"Alhamdulillah." lirih Rahel lalu dia mengatup mulutnya.
Segitunya Lo ga mau dekat gue??
"Mozar pamit Tante, Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam."
"Kamu kenapa Rahel? Kok lega banget lihat dia pergi?" tanya Rere setelah menutup kembali pintu.
"Huhft. Maaf Bu, bukan apa-apa ya. Kk Mozar itu, orang yang selalu bermusuhan dengan Kk Bara. Dan orang yang—"
"Apa Nak?"
"Huhft! Yang pernah ancam ci-cium Rahel kalau ga kasih nomor hp. Tapi, untung waktu itu ada Kk Bara. Jadinya Ra–"
"Jadi dia orangnya? Kenapa kamu ga bilang tadi Sayang?? Ibu ga bisa tinggal diam anak gadis Ibu dilakukan kurang ajar. Tapi, tadi itu sifatnya manis loh Nak. Kamu harus hati-hati ya sama dia, kalau dia nyakitin atau ganggu kamu lagi, bilang sama Ibu. Ok?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PELIK 2 [COMPLETED]
Teen Fiction[Sequel PELIK] FOLLOW DULU, BARU BACA 🐣 *Sebagian part diprivasi Pertemuannya pada para cogan sekolah, membuat ia terjebak masalah cinta. Dia masih merasa 'semua hanya kebetulan' Namun, tiga cowok mengaku 'telah jatuh cinta padanya' Siapakah yang a...