Hai zeyenk semuanya 😚✨
Bagaimana kabarnya??Udah lama banget Bi ga up ya?
Maaf banget, soalnya Bi lagi sibuk kerjakan tugas+uh zeyenk 😚Dimaafin ga??
Bi akan lakukan yang terbaik, agar cerita ini cepat tuntas.Makasih buat spam komennya di part sebelumnya, jangan lupa spam lagi ya?🤓
Komen itu yang bikin, tangan Bi pengen cepat ketik dan up part baru untuk kalian ✨💖
~Selamat membaca zeyenk~
"Lo Rey ... Rey–" Pria itu mengingat-ingat, "Reyhan bukan?" Reyhan menoleh kearahnya, satu alisnya terangkat refleks.
"Tunangannya Rahel bukan?"
Reyhan lantas mengangguk, "tau darimana?"
Pria dengan kacamata tebalnya, mengulurkan tangan dan diterima oleh Reyhan. "Gue Ferdi, teman Rahel."
"Oh." Reyhan menyimpan tangan disaku, "apa tujuan Lo?"
Ferdi tersentak, manusia didepannya seakan meminta dirinya untuk to the point aja. "Gue mau tanya sesuatu sama Lo, "
Ferdi merogoh ponsel disaku, "ini Lo bukan?" Reyhan memandang malas ponsel itu sedetik, karena detik berikutnya, ia tersentak kaget langsung mengambil ponsel tersebut.
"Lo dapat darimana?"
"Ga. Sekarang, Gue yang berhak bertanya dan Lo hanya berhak menjawab." tegas Ferdi kembali memasukkan ponselnya, "apa maksud Lo? Lo pikir, hati Rahel itu sebuah alat yang bisa dipermainkan gitu aja?!"
"Itu benar Gue. Tapi, yang Lo lihat dengan yang sebenarnya. Ga seperti itu!"
Reyhan duduk dikursi taman, "Gue harus ungkap semuanya. Gue akan temui Rahel besok! Gue ga perlu takut lagi! Karena Gue adalah korban disini! Sabar ya Hel, Gue janji akan bertemu dengan Lo. Maafkan Gue, karena selalu menghindar."
🍒🍒🍒
Ferdi melepas kacamatanya sembari menatap wajah dibalik pantulan kaca. Tangannya ingin sekali, menekan tombol 'panggil' namun, niat itu ia urungkan.
Menarik kursi, lalu duduk senderan membuka laptop. Dokumen-dokumen terpampang dengan jelas dan rapi, namun bukan itu tujuannya. Ia menelusuri file-file, "Gue simpan dimana ya?"
Membuka secara acak, hingga terfokus pada sebuah file bertuliskan 'Si Cantik' , Ia lalu membukanya hingga terpampang jelas foto-foto dirinya bersama seorang cewek.
Cewek berkulit putih, memiliki rambut ikal perak sebahu ditemani alis mata hitam serta bulu mata lentik. Dia memang tidak tinggi, dia hanya sebatas bahu Ferdi hingga leluasa cewek itu memeluk tubuh Ferdi. Pemilik netra abu-abu dan kedua gingsul, merupakan hal terindah yang Ferdi temui.
"Gue yakin! Lo pasti masih hidup!"
🍒🍒🍒
"Gimana?" Tristan menimbang-nimbang, Shelin lalu merogoh isi tasnya, tangannya bermain-main diatas kertas tersebut, kemudian ia menunjukkan pada Tristan.
Sebuah cek bertuliskan 150 Jt, Tristan lalu mengangguk dan meraih cek tersebut, namun gagal. Shelin memasukkannya kedalam koper berisi banyak lembaran uang, "jadi gimana?"
"Ok, " Tristan mengulurkan tangannya, diterima oleh Shelin sembari berlirih, "Deal!"
Waktu telah habis, Pak Polisi kembali membawa Tristan ke tempatnya. Shelin mengenakan kacamata hitam, tersenyum ramah dengan pihak kepolisian, lalu berjalan enteng memasuki mobil setelah dibukakan pintu oleh bodyguardnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELIK 2 [COMPLETED]
Teen Fiction[Sequel PELIK] FOLLOW DULU, BARU BACA 🐣 *Sebagian part diprivasi Pertemuannya pada para cogan sekolah, membuat ia terjebak masalah cinta. Dia masih merasa 'semua hanya kebetulan' Namun, tiga cowok mengaku 'telah jatuh cinta padanya' Siapakah yang a...