15' Salah

88 10 67
                                    

Mana nih? Yang kesenangan dapat notif dari Bi?
Jujur! Bi itu sakit tau!
Harus gantungin kalian terus begini, apalagi komen kalian yang bikin Bi pengen cepat-cepat Up.
Tapi, apa boleh buat ya kan?
Tugas menumpuk, ga mungkin ditinggal?

Ya udah, tetap setia aja ya sama cerita Bi yang jauh dari kata sempurna ini ya?

Setiap tetesan komen kalian, membangkitkan semangat untuk mencuri kesempatan agar bisa Bi bisa Up!

Semangat untuk semuanya!!
-Rafeb-

💖💖💖

Selang infus bersama alat oksigen masih melekat pada gadis berhijab yang sudah dua hari ini memejamkan kedua mata. Terhitung, sudah berapa kali orang yang berkunjung kesana.

Mereka heran, sangat heran.
Apa yang dialami gadis tersebut?
Sungguh sangat disayangkan, Cctv jalan tersebut mati saat kejadian tersebut.
Sangat ganjal, seperti ada unsur kesengajaan akan hal ini.

Dan disinilah, dua pria tampan bertaut dahi mencerna setiap kejadian yang menimpa gadis itu. Terlihat, sudah dua gelas minuman habis mereka teguk namun masih belum menemukan titik terangnya.

"Apa Rahel punya musuh? Tapi, masa iya? Dia kan baik sama semua orang."

"Iya, Gue juga heran. Secara, Rahel itu baik, ramah dan ga pernah gunjing orang juga kan?"

"Atau mungkin, ada yang punya dendam tapi udah lama banget gitu. Dia kesal mungkin, mengenai sikap Rahel hingga kebablasan kayak gini."

"Ntahlah, kita juga sulit untuk selidiki karena Rahel masih belum sadar."

"Gue ga tega lihat Rahel terkapar tak berdaya seperti itu."

"Apalagi gue. Ga pernah sejarahnya gue lihat Rahel masuk rumah sakit, sampai lecet-lecet dan koma lagi. Gue ga bakal biarin orang itu hidup! Siapa suruh dia celakakan Rahel!"

"Benar! Gue setuju sama Lo!"

Jadi, Rahel koma?
Ya Allah, beri kesembuhan buat Rahel.
Rey belum siap kehilangan Rahel, Rey belum minta maaf  ya Allah.

"Udah Zuhur, kuy sholat!"

"Kuy."

🍒🍒🍒

Nuansa gold-white menjadi saksi atas cinta mereka dengan simbol cincin melingkar dijari manis. Semua tersenyum bahagia, menikmati pesta dan hidangan mewah berbeda dengan Pria ini yang masih diam terpaku, tak percaya akan semua ini.

"Selamat Beb!" Kedua gadis ini cipika-cipiki, "Acara nikahnya kapan?"

"Secepatnya."

"Wah! Gue yakin, acara nikahnya pasti lebih meriah lagi ya Beb?"

"That's right!"

"Sekali lagi selamat ya Beb! Hmm, gue kapan ya?"

Terjadilah senda gurau disana, kesempatan emas bagi Pria itu untuk melarikan diri dari atas panggung. Dia melirik sekitar, memutar ganggang pintu dan menutup kembali.

Melempar tubuhnya diatas kasur sembari mengusap kasar wajahnya, dia mengatur posisi duduk tepi ranjang melirik cincin dijari manisnya.

"Gue tunangan? Bentar lagi nikah? Ck!"

🍒🍒🍒

"Jadi dia koma?"

Flashback on
Pria dengan jaket navy berjalan menuju resepsionis sembari merapikan masker yang melekat diarea mulut, menundukkan kepala ketika dua Pria tampan melintas bersebelahan dengannya.

PELIK 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang