Budayakan Voment
Selamat membacaaa....Seorang gadis melangkahkan kakinya memasuki kelas. Pandangannya mengedar ke seluruh kelas lalu melangkah mendekati tempat duduknya.
Sweater putih tulang miliknya ia lepas. Menyisakan seragam putih miliknya. Ia segera mengganti sweaternya dengan jas almamater sekolahnya.
Saat sedang mengenakan almamaternya, seseorang memukul mejanya keras. Membuatnya urung memakai dan mengerjap polos menatap orang itu.
"Pagi Allisya!" Sapa seorang gadis dengan riang yang hanya dibalas senyuman oleh Allisya.
"Tumben kamu berangkatnya lebih siang?" Tanya gadis itu.
"Ban sepedaku sempat kempes." Jawab Allisya seadanya.
Gadis di depannya menepuk jidatnya sendiri. "Besok lagi kalau kempes bilang ke aku aja. Aku bisa jemput. Lagian, kamu kenapa gak mau pake motor atau diantar mobil aja sih? Gak capek pake sepeda terus?" Allisya menggelengkan kepalanya "Serius?" Allisya mengangguk.
"Naik sepeda bagus untuk kesehatan tubuh, Bella. Aku jarang olah raga lainnya. Jadi ya pakai sepeda aja biar sehat. Kasihan juga kalau sepedanya nganggur dirumah gak di pakai."
Bella, gadis itu diam. Sudah beberapa kali ia mengatakan hal yang sama kepada Allisya dan sudah beberapa kali pula Allisya menjawab hal yang sama.
Bella langsung duduk di tempatnya. Tepatnya di sebelah Allisya. "Gak ada tugas kan?" Allisya menggelengkan kepalanya "Aman."
Hening diantara keduanya. Bella sedang asik dengan ponselnya sedangkan Allisya, dia membaca sebuah novel dengan telinga yang ditutupi headset.
Semakin siang kelas semakin ramai. Allisya yang telinganya sedang tersumpal terkejut saat tiba tiba bel masuk terdengar begitu nyaring. Tandanya sebentar lagi guru pertama yang mengajar akan masuk.
"Assalamualaikum, selamat pagi semuanya." Ucap guru yang baru saja masuk. Semua murid membalasnya.
"Baik, hari ini kita akan belajar materi tentang struktur tubuh hewan dan manusia, -"
"Lisya," Panggil Bella di tengah penjelasan guru. Lisya menoleh sebentar lalu berdeham "Tau kakak kelas namanya Kak Raka gak? Anak osis?"
Allisya kembali menoleh menatap Bella, tampak berfikir sebentar lalu mengangguk "Kenapa?"
"Seminggu ini dia sering chattingan sama aku. Kira kira gimana?"
Allisya mengangkat alisnya "Bella, gak mau tobat?"
"Dia ganteng Lisya, kalau misal dia nembak, mana mau nolak."
Allisya hanya menggelengkan kepalanya. Bella anak dari Cindy dan Elang. Kata sang mama, Kindana, sifat Bella itu percampuran dari keduanya. Namun sayang, sifat Elang yang menurun ke anaknya itu sifatnya yang buruk, Playboy.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESPIRAR
Teen Fiction"When one door of happiness closes, another opens but often we look so long at the closed door that we do not see the one which has been opened for us." - Helen Keller Kebahagiaan? Apa itu kebahagiaan? Allisya tidak merasakannya. Tapi, Allisya yaki...