Budayakan Voment
Selamat membacaaaa.....Allisya diantar pulang oleh Alfa pukul 7 malam. Tadi, mereka menghabiskan waktu di rooftop sambil menikmati sekaleng soda dan jagung bakar yang dipesan Alfa melalui gofood. Allisya dan Alfa tidak banyak bicara disana. Mereka hanya memakan jagung bakar dalam diam sembari menikmati angin malam yang berhembus disana.
Dengan terpaksa, saat di jalan tadi Alfa memberikan jaketnya pada Allisya karena gadis itu hanya menggunakan kaus berlengan pendek, sedangkan malam hari di jalan terasa sangat dingin. Sebenarnya Alfa juga hanya memakai kaus pendek. Namun, sebagai cowok, tidak mungkin kan ia memakai jaket sedangkan ada cewek di boncengannya yang hanya memakai kaus pendek. Nanti pandangan orang mungkin akan berbeda. Mereka akan berfikir Alfa cowok kejam yang membiarkan seorang gadis kurus hanya menggunakan kaus lengan pendek sedangkan dia menggunakan jaket.
Sampai di depan rumah Allisya, gadis itu masih diam di atas motor. Membuat Alfa mengernyit dan menyetandarkan motornya.
"Gak masuk?" Allisya diam, Alfa berdecih "Takut?" Allisya menjawab dengan anggukan ragu.
Alfa turun dari motornya membuat Allisya mengernyit lalu membuka gerbang rumah cewek itu. Allisya ikut turun dari motor ketika Alfa mulai memasuki halaman rumahnya dan kini berdiri di depan pintu. Alfa beberapa kali menekan bel membuat Allisya menarik kausnya agar Alfa menghentikan kegiatannya.
"Kamu pulang aja."
Namun, Alfa tetaplah Alfa dengan keras kepalanya. Alfa masih menekan bel hingga seorang wanita muncul di hadapannya.
"Siapa?"
Alfa tersenyum "Selamat malam tante, saya Sandy."
"Iya, terus?"
Alfa melirik ke Allisya yang bersembunyi di belakang tubuhnya "Tante gak kehilangan anak gitu?"
"Anak?"
"Iya anak. Bayi yang pernah tante kandung terus tante lahirin terus tante rawat sampe dia gede."
Kindana menatap Alfa dengan kesal "Iya saya tau!" Alfa tersenyum manis, sok manis lebih tepatnya "Saya kehilangan anak. Cewek. Se kamu kayaknya. Tadi adiknya udah nyari, tapi gak ketemu."
"Saya tau anak tante dimana."
Kindana menatap Alfa intens "Kamu, bukan penculik yang nyulik anak saya terus kesini mau minta uang tebusan kan?"
"Awalnya saya pikir itu ide yang bagus." Alfa bergumam, cukup keras karena Kindana masih bisa mendengarnya dengan jelas "Tapi saya bukan orang seperti itu. Tante kebanyakan nonton FTV."
KAMU SEDANG MEMBACA
RESPIRAR
Teen Fiction"When one door of happiness closes, another opens but often we look so long at the closed door that we do not see the one which has been opened for us." - Helen Keller Kebahagiaan? Apa itu kebahagiaan? Allisya tidak merasakannya. Tapi, Allisya yaki...